Peneliti Exposit Strategic Sebut Dampak Cawe-cawe Prabowo dan Jokowi di Pilkada Jakarta Tak Signifikan

1 month ago 31

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik dari dari Exposit Strategic, Arif Susanto, menyebut cawe-cawe Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 Joko Widodo di Pilkada Jakarta 2024 tak berdampak signifikan untuk memenangkan paslon nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono. Dukungan dari Prabowo dan Jokowi dinilai tak mampu menempatkan paslon nomor urut 1 pada posisi teratas.

"Yang dilakukan Prabowo maupun Jokowi itu berlawanan dengan pilkada langsung, karena top down. Yang disebut cawe-cawe itu tadi kan sebenarnya mau menduplikasi konstelasi politik nasional untuk diterapkan kalau perlu di seluruh daerah," kata Arif dalam diskusi Beranda Politik bertajuk Jaga Demokrasi di Jakarta, di Komunitas Utan Kayu, Matraman, Jakarta, pada Sabtu, 7 Desember 2024.

Menurut Arif, Pilkada Jakarta tampak lebih transparan dibandingkan dengan daerah-daerah lainnya. Namun, dia tak menyebut pilkada Jakarta baik-baik saja, karena banyak permasalahan di sana-sini.

"Tetapi paling tidak, kalau tadi membandingkan dengan Jawa Tengah misalnya, proses politik Jakarta berlangsung lebih transparan dibandingkan di banyak daerah, walaupun itu bukan berarti bahwa semuanya baik-baik saja," kata Arif.

Dia mengatakan, masyarakat harus menunggu hingga penetapan hasil pilkada pada Senin, 9 Desember 2024. "Kita masih akan menunggu, tanggal 9 ya kalau enggak salah. Tapi yang jelas, penyelenggara itu punya tanggung jawab. Bukan hanya memastikan tanggal 27 kemarin baik-baik saja, karena tahapan pilkada belum selesai."

Sebelumnya, KPU Jakarta telah menyelesaikan tahapan rekapitulasi suara. Hasil rekapitulasi suara menunjukkan pasangan Pramono-Rano unggul dengan perolehan 2.183.239 suara. Kemudian, posisi kedua ditempati oleh Ridwan Kamil-Suswono dengan perolehan 1.718.160 suara. Terakhir, pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana meraup 459.230 suara. 

Saat masa kampanye, Jokowi sempat menyatakan dukungan kepada Ridwan Kamil-Suswono. "Kalau bapak, ibu bertanya kepada saya, kenapa saya (mendukung) Ridwan Kamil? Karena rekam jejak. Saya ulang. Kenapa saya Ridwan Kamil? Karena rekam jejak,” ujar Jokowi pada 18 November lalu.

Mantan Gubernur Jakarta periode 2012-2014 itu menyebutkan rekam jejak jenjang pendidikan Ridwan Kamil, yakni S1 di Teknik Arsitek dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Ridwan Kamil lalu melanjutkan studi Srata 2 atau gelar Master di University of California, Berkeley, jurusan Urban Design. “Karena kalau sudah urban design, berarti di situ ada ilmu city planning, dan disitu juga berkaitan dengan lanscape kota,” ujar Jokowi. 

Mantan Wali Kota Solo itu lantas mempertegas keunggulan Ridwan Kamil secara keseluruhan. “Artinya secara rekam jejak, dia punya. Secara ilmu punya. Kurang apalagi? Mau pilih yang mana lagi? Kalau saya sih, ya sudah, itu aja,” ucap Jokowi. 

Sementara Prabowo memberikan dukungan kepada Ridwan Kamil lewat surat imbauan yang ditandatanganinya. Surat tersebut kurang lebih berisi ajakan untuk mendukung Ridwan Kamil-Suswono. Bunyi penggalan suratnya sebagai berikut:

"Saya yakin bahwa saudara kita, pasangan H.M. RIDWAN KAMIL-H. SUSWONO (RIDO) adalah dua putera Indonesia yang terbaik. Mereka punya rekam jejak dalam kehidupan meeka yang begitu gemilang, yang sudah menunjukkan dan menghasilkan karya-karya dan pemikiran-pemikiran besar untuk Rakyat Indonesia.

Karena itu, saya H. Prabowo Subianto selalu Ketua Umum sekaligus Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra menghimbau, menganjurkan dan memohon kepada saudaraku yang ku hormati dan ku banggakan untuk menggunakan kekuasaan, kedaulatan yang ada di tangan mu. Bantulah negara mu, bantulah bangsa mu, gunakan hak pilih mu untuk memenangkan pasangan nomor urut satu (1) H.M Ridwan Kamil - H Suswono (RIDO) sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta 5 tahun mendatang.'

Gerindra membenarkan surat tersebut berasal dari Prabowo. Namun surat itu dibuat dalam kapasitas Prabowo sebagai Ketua Umum sekaligus Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra.

Alfitria Nefi berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |