Ratusan Pegawai Perumda Tirtawening Teriak Honor tak Kunjung Cair, Ini Kronologinya

20 hours ago 9

Warga beraktivitas di area kolam penampungan air Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) PDAM Tirtawening, Bojongsoang, Kabupaten Bandung

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Sebanyak 132 orang pegawai Perumda Tirtawening menjerit karena honor mereka tidak kunjung cair beberapa bulan terakhir ini. Mereka pun meminta kejelasan terhadap perusahaan mengenai kapan honor tersebut bakal cair.

Salah seorang pegawai Perumda Tirtawening berinisial MDI mengatakan kondisi honor yang belum cair membuat pegawai resah. Mereka pun menanyakan hal tersebut kepada pihak perusahaan yang kini dipimpin Plt Direktur Utama Tono Rusdianto, Rabu (30/7/2025). "Semuanya ada 132 (pegawai), belum pada cair (terima honor)," ucap dia belum lama ini.

Meski begitu, ia mengaku bersama rekan-rekannya tetap bertugas secara profesional melayani pelanggan PDAM. Namun, apabila ke depan masih belum jelas akan mengadu ke Wali Kota Bandung. "Kami berharap pak wali bisa mengevaluasi kondisi ini," kata dia.

Menanggapi hal ini, Plt Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirtawening Tono Rusdiantono mengatakan perusahaan tidak pernah terlambat dalam membayar gaji bulanan pegawai. Namun, terdapat selisih dana yang belum dibayarkan kepada 132 pegawai terkait penyesuaian karir, status pangkat dan status pegawai.

"Kalau gaji (honor) kami tidak pernah terlambat. Gaji-gaji kami bayarkan," ujar Tono, Rabu (30/7/2025).

Ia menuturkan, ke 132 pegawai tersebut diangkat pada 1 April tahun 2025 oleh direktur sebelumnya. Idealnya, Tono menyebut anggaran untuk pegawai tahun 2025 sudah disusun pada tahun 2024.

Pihaknya sendiri saat ini tengah melakukan verifikasi dan analisis administrasi terhadap 132 orang tersebut. Setelah verifikasi dan analisis selesai, ia menyebut bakal membayarkan selisih dana tersebut bulan Mei dan Juni. "Saya pastikan akan diproses dan dibayarkan. Namun, ini perlu perubahan dalam rencana kerja anggaran perubahan," kata dia.

Tono mengatakan 132 orang tersebut terdiri dari 14 orang mengalami peralihan tugas atau jabatan, 15 orang diangkat menjadi pegawai kontrak, 15 orang mengalami penyesuaian ijazah sesuai dengan kualifikasi pendidikan, 66 orang pegawai kontrak diangkat menjadi calon pegawai dan 22 calon pegawai diangkat menjadi pegawai tetap.

Ia mengaku sudah berkonsultasi dengan badan pengawasan keuangan dan pembangunan (BPKP), inspektorat dan pihak terkait.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |