Remaja di Bantul Ini Tewas Usai Bentrok Celurit, Polisi Lakukan Pendalaman

10 hours ago 7

INAFIS Polres Bantul dan sejumlah belah pihak sedang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Jalan Bawuran, Kapanewon Pleret, Kabupaten Bantul, Minggu (11/5/2025) | tribunnews

BANTUL, JOGLOSEMARNEWS.COM – Malam itu, Sabtu (10/5/2025), dua remaja asal Banguntapan, Bantul, yakni ASP (18) dan FA (17), duduk santai memancing sambil menenggak minuman keras jenis arak. Mereka berada di sekitar rumah korban, di Kalurahan Wirokerten. Tak ada yang menyangka, sesi memancing santai itu menjadi awal dari tragedi berdarah yang merenggut nyawa ASP.

Usai menghabiskan arak sekitar pukul 22.00 WIB, keduanya pulang ke rumah kakak ASP yang tak jauh dari lokasi. Namun tak lama kemudian, ASP pamit kepada FA untuk keluar lagi.

ASP lalu menuju Cakruk Balong Lor, Kalurahan Potorono, dan menemui rekannya yang lain, APR (17), seorang pelajar asal Potorono. Saat itu, APR masih berada di atas sepeda motornya. ASP lalu meminta APR untuk menemaninya mengambil jaket ke rumah kakaknya.

Sekitar pukul 02.00 WIB, ASP kembali datang ke rumah FA, ingin mengambil jaket lagi—padahal dia sudah mengenakan jaket ganda. Di situ, ia sempat menunjukkan gagang senjata tajam jenis celurit yang diselipkan di celana bagian kanan depan. FA yang melihatnya langsung merasa tak enak hati dan sempat mencoba menahan ASP agar tidak pergi, tapi permintaan itu tak diindahkan.

ASP lalu berboncengan dengan APR menuju arah yang belum jelas tujuannya. Di kawasan Jalan Bawuran, Kapanewon Pleret, sekitar pukul 03.15 WIB, ASP mendadak meminta berhenti dan turun dari motor dengan cara melompat.

Dari arah berlawanan, terlihat dua pria tak dikenal mengendarai sepeda motor Honda Scoopy warna abu-abu. Salah satu dari mereka turun dan langsung mengeluarkan celurit. Begitu pula ASP yang juga menghunus senjata tajam serupa.

Keduanya saling mengayunkan celurit dalam duel singkat yang berlangsung sekitar lima menit. Hingga akhirnya, APR melihat ASP tergeletak bersimbah darah. Kedua pelaku tak dikenal itu kabur ke arah selatan jalan.

Dalam kepanikan, APR dibantu seorang warga menaikkan tubuh ASP ke atas motor Yamaha Nmax miliknya, lalu membawanya menuju Rumah Sakit Rajawali Citra. Sayangnya, nyawa ASP tak terselamatkan. Ia dinyatakan meninggal dunia sekitar 30 menit sebelum tiba di rumah sakit.

Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widyana, mengonfirmasi bahwa korban meninggal karena luka tusuk senjata tajam di bagian rusuk kiri yang menembus paru-paru. Pihak kepolisian saat ini masih menyelidiki kasus ini, termasuk meminta keterangan dari saksi APR dan pihak terkait lainnya.

www.tribunnews.com

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |