TEMPO.CO, Jakarta - Calon gubernur Jawa Tengah nomor urut 1, Andika Perkasa, menanggapi dengan santai keputusan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Tengah ihwal video dukungan Presiden Prabowo Subianto kepada Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen. Andika mengatakan pihaknya menyerahkan sepenuhnya urusan video dukungan Presiden Prabowo itu kepada pihak yang berwenang.
"Saya dari awal menyerahkan kepada mereka-mereka yang punya kewenangan masing-masing," kata Andika saat ditemui awak media di Kafe Almamater Coffee Solo, Jawa Tengah, Kamis, 21 November 2024.
Mantan Panglima TNI ini juga menanggapi santai mengenai langkah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, yang ikut berkampanye untuk Ahmad Luthfi-Taj Yasin. "Saya rasa itu sebuah pertimbangan yang sudah dipikirkan matang. Saya tidak mempertanyakannya. Saya hanya melihatnya sebagai bentuk kepercayaan terhadap proses ini," ujar Andika.
Rabu lalu, Bawaslu merilis hasil penelusuran mereka terhadap video pernyataan dukungan Prabowo ke Ahmad Luthfi-Taj Yasin. Kesimpulan Bawaslu menyatakan bahwa video dukungan Prabowo di pilkada Jawa Tengah itu tidak mengandung unsur pelanggaran pemilu, baik administrasi maupun tindak pidana pemilu.
“Tidak terdapat dugaan pelanggaran pemilihan, baik itu pelanggaran administrasi pemilihan maupun tindak pidana pemilihan,” kata Ketua Bawaslu Rahmat Bagja dalam konferensi pers yang disiarkan melalui akun YouTube Bawaslu RI, Rabu, 20 November 2024.
Adapun video dukungan Prabowo itu awalnya diunggah oleh akun Instagram resmi milik Ahmad Luthfi-Taj Yasin, yaitu @luthfiyasinofficial, pada Sabtu, 9 November lalu. Di video tersebut, Prabowo diapit oleh Ahmad Luthfi dan Taj Yasin. Ketiganya mengenakan kemeja berwarna biru.
Awalnya Prabowo menyampaikan jika dirinya bersama Gibran Rakabuming Raka –putra sulung Jokowi— sudah dinyatakan sebagai pemenang pemilihan presiden 2024 dan Majelis Permusyawaratan Rakyat sudah melantiknya sebagai presiden dan wakil presiden periode 2024-2029. Prabowo lantas mengungkapkan janji pemerintahannya ke depan.
Setelah itu, Prabowo meminta warga Jawa Tengah untuk memilih Ahmad Lutfhi-Taj Yasin. Pasangan calon ini diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) –koalisi pengusung Prabowo-Gibran di pemilihan presiden 2024-- Plus. “Saya mohon warga Jawa Tengah berikan suaramu untuk Ahmad Luthfi-Taj Yasin,” kata Prabowo dalam video tersebut.
Video dukungan Prabowo diduga dibuat saat Ketua Umum Partai Gerindra itu menemui Jokowi di kediamannya di Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah pada 3 November lalu. Saat itu, Prabowo juga bertemu dengan Ahmad Luthfi dan Taj Yasin.
Dalam pilkada Jawa Tengah ini, Andika Perkasa berpasangan dengan Hendra Prihadi. Mereka diusung oleh PDI Perjuangan. Lawan Andika-Hendi di pilkada Jawa Tengah adalah Ahmad Luthfi-Taj Yasin, yang diusung oleh koalisi banyak partai politik. Di antara partai pendukung Ahmad Luthfi itu adalah Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional, dan Partai Solidaritas Indonesia.
Hasil survei terbaru sejumlah lembaga menunjukkan bahwa elektabilitas Andika-Hendi dan Ahmad Luthfi-Taj Yasin berselisih tipis. Misalnya, hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan elektabilitas Ahmad Luthfi-Taj Yasin sebesar 47,19 persen dan Andika-Hendi 43,46 persen. Tapi angka responden yang belum menjawab masih cukup tinggi, yaitu sebanyak 13,44 persen.
Hasil sigi Indikator Politik Indonesia itu berbeda dengan kesimpulan survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC). Kesimpulan survei SMRC justru menunjukkan jika elektabilitas Andika-Hendi unggul dari Ahmad Luthfi-Taj Yasin. Elektabilitas Andika-Hendi sebesar 50,4 persen dan Ahmad Luthfi-Taj Yasin 47 persen. Lalu responden yang tidak menjawab sebanyak 2,6 persen.
Andika Perkasa menanggapi hasil survei yang menunjukkan angka pemilih tidak menjawab atau masih bimbang yang masih relatif tinggi tersebut. Ia menduga mereka memiliki berbagai alasan sehingga belum menentukan pilihan.
"Menurut saya, itu bagus karena berarti mereka ingin menunggu sampai mungkin para calon ini mengutarakan program kerjanya atau menunggu debat sampai akhir. Dengan begitu, mereka memutuskan bukan hanya dari satu atau dua kali penampilan atau bicara," kata Andika.
Ia menilai kondisi tersebut menunjukkan jika pemilih teliti dalam menentukan pilihannya. Andika pun akan berusaha merangkul pemilih yang sebanyak-banyaknya tanpa membidik kategori pemilih tertentu.
"Baik saat kampanye maupun debat, kami tidak membidik siapa pun. Yang penting, mereka bisa menilai dengan adil dan akhirnya menjatuhkan pilihan tanpa ada paksaan," kata dia.
Andika menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat Jawa Tengah untuk menentukan pilihannya saat pencoblosan, Rabu pekan depan. “Apapun keputusan mereka, saya sangat menghormati. Saya siap dipilih dan saya juga siap untuk tidak dipilih selama pilihan itu dibuat tanpa desakan atau intimidasi. Yang terpenting, memilih dengan hati nurani," katanya.
Pilihan Editor : Seberapa Penting Dukungan Kepala Desa dalam Pilkada?