TEMPO.CO, Jakarta - Program Makan Bergizi Gratis alias MBG bakal menelan dana hingga Rp400 triliun saban tahun adalah sebuah keniscayaan. Kendati pemerintah telah mencanangkan anggaran Rp71 triliun untuk tahun ini, nyatanya bujet tersebut diperkirakan hanya akan mencukupi hingga Juni mendatang.
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan alias Zulhas mengatakan program BGM membutuhkan tambahan anggaran sebesar Rp 140 triliun agar tetap berjalan hingga akhir tahun. Artinya, sepanjang 2025, program unggulan Presiden Prabowo Subianto dan wakilnya, Gibran Rakabuming Raka, itu bakal menelan dana sedikitnya Rp 210 triliun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Tambahan anggaran sebesar Rp 140 triliun yang diajukan pada Juni mendatang direncanakan untuk mendanai program MBG dari Juli hingga Desember 2025,” kata Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu pada Selasa 7 Januari 2025.
Zulhas juga membocorkan, mulai tahun depan-lah program BGM bakal menghabiskan dana hingga Rp 400 triliunan. Untuk 2026 misalnya, agar program ini berjalan setahun penuh dari Januari hingga Desember, Zulhas mengatakan pemerintah kudu menggelontorkan duit Rp 420 triliun. Pengeluaran dana sebesar itu disebut bakal konsisten terjadi saban tahun.
“Bayangkan, belanja makanan sebesar itu setiap tahun. Ini tentu memerlukan upaya yang sangat besar,” katanya.
Ihwal program BGM yang bakal menyerap dana hingga Rp 400 triliunan saban tahun sebenarnya bukan hal mengejutkan. Jauh-jauh hari sebelum Prabowo-Gibran terpilih dalam Pilpres 2024, tim suksesnya sudah membocorkan besaran anggarannya. Kala itu, Desember 2023, program yang awalnya bernama Makan Siang Gratis ini disebut bakal menyedot Rp 450 triliun per tahun.
“Saya bisa katakan bahwa dana untuk ini, program ini akan memakan dana Rp 450 triliun setiap tahun,” kata Anggota Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Hashim Djojohadikusumo.
Pada Oktober 2024 lalu, Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, kembali menyatakan bahwa total investasi yang dibutuhkan untuk program BGM adalah sekitar Rp 400 triliun. Prabowo selaku presiden terpilih disebut bakal investasi besar-besaran. Saat program efektif berjalan di awal tahun ini, Badan Gizi akan menghabiskan Rp 1,2 triliun per hari.
“Kalau ini program sudah jalan, maka Badan Gizi akan spending harian Rp1,2 triliun. Ini adalah uang yang tidak sedikit,” ujar Dadan dalam acara BNI Investor Daily Summit 2024 di Jakarta Convention Center, Selasa, 8 Oktober 2024.
Sumber Dana Program BGM
Dadan Hindayana menegaskan program makan bergizi gratis yang dimulai Januari 2025 memakai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Ia menjelaskan semua daerah dipasok bahan baku oleh pemasok dan dibayar melalui dana APBN. Adapun sebelumnya sejumlah daerah disebut menggunakan uang pribadi Presiden Prabowo
“Makan bergizi gratis 2025 dimulai Januari dan sudah masuk APBN 2025. Jadi mekanisme pertanggungjawaban biasa,” kata Dadan saat dihubungi Tempo, Selasa, 7 Januari 2025.
Menurut Kepala Komunikasi Kepresidenan Republik Indonesia, Hasan Nasbi, sejumlah daerah masih menggunakan uang pribadi Presiden Prabowo untuk program makan bergizi gratis antara lain di Kendari, Sulawesi Tenggara. Dana tersebut merupakan sisa dari anggaran yang diberikan kepala negara di daerah tersebut. Setelah dana tersebut habis terpakai, program MBG akan menggunakan anggaran Rp 71 triliun alokasi APBN.
“Yang di Kendari memang itu dia masih punya sisa anggaran uji coba dari yang diberikan oleh Pak Prabowo sebelumnya. Jadi mereka masih menggunakan dana yang itu,” kata dia, Senin, 6 Januari 2025.
Program makan bergizi gratis adalah program unggulan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Anggaran program ini mencapai Rp 71 triliun dari APBN 2024. Makan bergizi gratis menyasar sekitar 19,47 juta anak, ibu hamil, dan kelompok rentan lainnya.
Badan Gizi Nasional, lembaga yang menangani program ini, meluncurkan makan bergizi gratis perdana di 190 titik SPPG. SPPG ini menjadi dapur umum yang tersebar di 26 provinsi di Indonesia. Jawa Barat menjadi provinsi dengan jumlah titik lokasi SPPG terbanyak, total 57 titik. Dapur itu bekerja sama dengan satuan koperasi, yayasan, hingga perusahaan perseroan terbatas.
SPPG jiga bekerja sama dengan seorang ahli gizi dan seorang akuntan untuk memastikan pengawasan ketat terhadap kualitas gizi dan kelancaran distribusi makanan. Selain memastikan kecukupan gizi dalam setiap porsi MBG, SPPG juga bertugas mengawasi standar kebersihan, pengelolaan gizi, dan pengolahan limbah di setiap Dapur MBG dengan ketat.
Ilona Estherina Eka Yudha Saputra, Hanaa Septiana dan Karunia Putri berkontribusi dalam penulisan artikel ini.