SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Aksi cepat dilakukan anggota DPRD Sragen, Nugroho Sulistyo dari PDIP dalam merespon keluhan para nelayan Waduk Kedung Ombo (WKO) terkait munculnya populasi ikan sapu-sapu (ikan invasif) kian merajalela dan mengalahkan komoditas andalan mereka, yaitu ikan nila.
Setelah bertemu dengan komunitas nelayan, dia menjelaskan bahwa saat ini, tangkapan ikan nila nelayan menurun drastis, hanya sekitar 2-3 kilogram per hari.
Sementara itu, jumlah ikan sapu-sapu yang mereka dapatkan justru berlipat ganda, mencapai 5-6 kilogram. Masalahnya, ikan sapu-sapu tidak layak untuk dikonsumsi. Para nelayan pun merasa bingung karena tidak memiliki pengetahuan untuk mengolah ikan tersebut.
“Saat ini, ketika nelayan mencari ikan, mereka hanya mendapat ikan nila sekitar 2-3 kg. Sedangkan ikan sapu-sapu bisa sampai 5-6 kg,” kata Nugroho pada Rabu (13/8/2025).
Nugroho Sulistyo, legislator yang berasal dari Dapil 3 (Miri, Sumberlawang, dan Tanon), menyatakan bahwa pihaknya telah mendampingi para nelayan untuk mencari solusi dari dinas terkait. Sayangnya, hingga kini belum ada solusi konkret. Salah satu saran yang muncul adalah membuang ikan sapu-sapu tersebut, tetapi hal itu dianggap tidak efektif.
Nugroho menyampaikan bahwa pelatihan pengolahan ikan sapu-sapu menjadi pakan ternak mungkin baru bisa dianggarkan pada tahun depan. “Mungkin baru bisa dianggarkan tahun depan untuk pelatihan dan bimtek pengolahan ikan sapu-sapu ini jadi makanan ternak,” imbuhnya.
Sebagai langkah awal dan solusi jangka pendek, Nugroho Sulistyo dan timnya memberikan bantuan dengan menebar 1,5 juta benih ikan nila di perairan WKO, tepatnya di wilayah Gilirejo, Kecamatan Miri. Anggota Fraksi PDIP Sragen ini menegaskan bahwa langkah tersebut merupakan bentuk dukungan terhadap program ketahanan pangan Presiden.
“Penyebaran benih ikan ini sebagai bentuk dukungan program presiden terkait ketahanan pangan. Gizi dari produksi ikan nila WKO juga merupakan bentuk dari ketahanan pangan,” tegasnya.
Huri Yanto
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.