Sejarah Penggunaan Pangkalan Militer

2 weeks ago 24

8000 hoki Data Situs server Slot Gacor Indonesia Terkini Mudah Lancar Menang Setiap Hari

hokikilat Situs website Slot Maxwin Vietnam Online Pasti Lancar Win Full Online

1000hoki Data Akun website Slots Maxwin China Terbaik Sering Win Full Non Stop

5000hoki Akun server Slots Gacor Thailand Terkini Pasti Win Banyak

7000hoki Akun situs Slot Gacor Japan Terbaru Mudah Menang Non Stop

9000hoki.com List Demo server Slot Gacor Indonesia Terbaik Sering Lancar Win Full Non Stop

List Akun game Slot Gacor server Malaysia Terpercaya Mudah Win Terus

Idagent138 Daftar Akun Slot Maxwin Terbaik

Luckygaming138 login Akun Slot Game Online

Adugaming login Id Slot Game

kiss69 login Slot Game Terpercaya

Agent188 Daftar Slot Gacor Online

Moto128 Daftar Slot Gacor Terbaik

Betplay138 login Akun Slot Game

Letsbet77 Id Slot Anti Rungkat Terbaik

Portbet88 login Id Slot Anti Rungkad Terbaik

Jfgaming168 Daftar Slot Game

Mg138 Daftar Id Slot Maxwin Online

Adagaming168 Daftar Akun Slot Maxwin

Kingbet189 Daftar Akun Slot Maxwin Online

Summer138 Daftar Akun Slot Anti Rungkad Terbaik

Evorabid77 Slot Gacor Terpercaya

bancibet Akun Slot Anti Rungkat Online

TEMPO.CO, Jakarta - Sejak berakhirnya Perang Dunia II, keberadaan pangkalan militer modern menjadi tonggak penting dalam strategi pertahanan negara-negara besar di dunia. Namun, akar dari konstruksi dan pengembangan instalasi militer sebenarnya sudah tertanam sejak ribuan tahun lalu, melalui disiplin kuno yang dikenal sebagai military engineering, praktik membangun struktur militer serta mendukung jalur transportasi dan komunikasi di medan tempur.

Berawal dari Benteng
Menurut Brittanica, catatan sejarah mencatat bahwa para insinyur militer pertama sudah aktif sejak Zaman Besi, membangun benteng bukit di Eropa dan kemudian memperlihatkan kecanggihan teknis dalam proyek-proyek raksasa seperti Jembatan Ponton milik Raja Persia, Xerxes, yang melintasi Hellespont, menggunakan 676 kapal yang disusun sejajar sepanjang hampir satu mil.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sementara itu, Tembok Besar Cina menjadi contoh paling monumental dari pertahanan militer kuno, mengular sejauh 6.400 km sebagai perisai kekaisaran melawan serangan bangsa barbar dari utara.

Di Barat, bangsa Romawi membawa teknik militer ke tingkat yang luar biasa. Mereka tidak hanya membangun jalan lurus yang menyambungkan wilayah-wilayah kekuasaan, tetapi juga mendirikan castra kota garnisun lengkap dengan benteng, parit, dan menara pengawas. Tembok Hadrian di Inggris Utara menjadi bukti bagaimana insinyur militer Romawi mendefinisikan ulang batas-batas kekaisaran.

Evolusi Benteng
Setelah kejatuhan Kekaisaran Romawi, Eropa memasuki masa kegelapan, namun perlahan bangkit melalui pembangunan benteng motte-and-bailey, lalu kastel batu di Abad Pertengahan. Seiring berkembangnya teknologi meriam di abad ke-15, desain benteng pun disesuaikan. Di Eropa, teknik bastioned trace yang diperkenalkan oleh Vauban dari Prancis memungkinkan tembakan menyilang dari sudut-sudut dinding, sebuah inovasi yang bertahan hingga abad ke-19.

Masuk ke era kolonial, insinyur militer memainkan peran kunci dalam eksplorasi, pemetaan, dan pembangunan infrastruktur di wilayah jajahan. Di Amerika Serikat, misalnya, Army Corps of Engineers menjadi pionir dalam pembangunan jalan, bendungan, dan sistem perairan yang memajukan pengembangan wilayah barat.

Ledakan Perang di Abad ke-20
Perang Dunia I dan II menandai lonjakan tajam peran insinyur militer. Dari pembangunan jaringan parit dan sistem kereta ringan di medan tempur, hingga penggunaan besar-besaran peta hasil foto udara (photogrammetry), perang membawa tantangan baru bagi disiplin ini. Salah satu momen paling mengesankan adalah pada 1917, ketika Inggris meledakkan lebih dari 450 ton bahan peledak di bawah Messines Ridge, Belgia, menewaskan 20.000 tentara Jerman.

Perang Dunia II melipatgandakan skala proyek. Pangkalan udara dan dermaga seperti Mulberry Harbour di Normandia dibangun dalam waktu singkat untuk mendukung pendaratan Sekutu. Selain itu, proyek jalan Ledo-Stilwell di Asia Tenggara serta pembangunan bunker raksasa NORAD di dalam pegunungan Colorado mencerminkan betapa luas dan strategisnya ranah kerja insinyur militer.

Tidak kalah penting adalah peran mereka dalam Manhattan Project, proyek rahasia yang menghasilkan bom atom pertama di dunia.

Pangkalan Militer Pasca PD II
Setelah PD II, kebutuhan untuk mempertahankan dominasi global mendorong negara-negara besar, khususnya Amerika Serikat dan Uni Soviet mendirikan pangkalan militer di seluruh penjuru dunia. Peran insinyur militer bergeser dari sekadar membangun pos tempur menjadi arsitek utama fasilitas komando, sistem komunikasi global, rumah sakit lapangan, dan infrastruktur pendukung operasional militer modern.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |