TEMPO.CO, Jakarta - Setelah purna-tugas Presiden Indonesia, Joko Widodo atau Jokowi memberikan dukungan kepada calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah nomor urut 2, Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen. Bahkan, Jokowi dikabarkan akan ikut roadshow kampanye Luthfi-Yasin ke sejumlah daerah di Jawa Tengah. Jokowi dikabarkan akan turut menghadiri kampanye akbar Luthfi-Yasin di Benteng Vastenburg, Kota Solo, pada Minggu, 17 November 2024.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Jawa Tengah, Antonius Yogo Prabowo, mengonfirmasi kehadiran Jokowi dalam kampanye tersebut.
“Terkait jadwal kepastian Bapak (Jokowi) mau ikut turun atau tidak, mestinya akan terkonfirmasi di hari H (kampanye akbar). Kami sebagai partai pengusung penuh juga sangat berharap Pak Jokowi akan turun di kampanye akbar tersebut,” kata Yogo, pada 14 November 2024. Namun, Jokowi belum mengonfirmasi kehadirannya secara langsung.
Sikap Jokowi yang memberikan dukungan kepada Ahmad Luthfi-Taj Yasin dalam Pilkada 2024 disoroti oleh politikus PDIP. Pasalnya, paslon yang diusung PDIP, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi (Hendi) bersaing ketat dengan Luthfi-Yasin. Adapun, respons dari politikus PDIP tentang Jokowi yang ikut kampanye Luthfi-Yasin sebagai berikut:
Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP, Aria Bima
Ketua DPP Aria Bima mengaku partainya tidak ambil pusing menanggapi Jokowi yang dikabarkan akan menjadi juru kampanye di Pilkada 2024. Menurut Aria, saat ini, Jokowi adalah warga biasa tidak memiliki instrumen kekuasaan yang dapat dikerahkan.
“Dia kan warga biasa sudah, it's ok saja, kalau itu, ya, haknya Pak Jokowi,” ucap Aria, pada 31 Oktober 2024.
Aria mengatakan, jika Jokowi akan terlibat menjadi juru kampanye secara terbuka, netralitas aparatur sipil negara perlu diawasi. Sebab, sebagai presiden baru lengser, Jokowi masih memiliki keterikatan dengan pejabat yang ditunjuk semasa ia memimpin.
Kendati demikian, Aria enggan menjelaskan secara tegas sikap PDIP menghadapi rencana Jokowi sebagai juru kampanye. Ia hanya mengatakan, sejauh ini proses politik di Pilkada 2024 yang diikuti PDIP berjalan lancar.
“Kami biasa saja, itu haknya Pak Jokowi kok,” jelasnya.
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menganggap pasangan calon Luthfi-Yasin tidak layak menjadi pemimpin. Anggapan ini muncul lantaran Luthfi-Yasin meminta Jokowi untuk menjadi juru kampanye.
“Siapapun calon pemimpin daerah yang meminta endorse ke Presiden Ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), menunjukkan tak memiliki mentalitas dan tak layak menjadi seorang pemimpin,” tegas Hasto, pada Minggu, 3 November 2024.
Hasto menegaskan, paslon Andika-Hendi telah menunjukkan lemahnya mental Luthfi-Yasin sebagai pemimpin karena harus didukung oleh sosok yang dinilai memiliki kuasa.
“Tidak layak untuk menjadi pemimpin karena mereka harus mendatangkan leverage power,” terang Hasto.
Hasto menduga para calon kepala daerah yang mendatangi Jokowi menginginkan adanya campur tangan dari aparatur negara di Pilkada 2024. Akibatnya, ia mengimbau masyarakat untuk bergerak, jika ada upaya campur tangan aparat negara dan oknum penegak hukum dalam Pilkada 2024.
“Mencari pemimpin yang bergerak ke bawah, bukan yang mencari restu-restu, itu model-model lama. Itu mental pemimpin yang tidak kuat,” tutur Hasto yang menanggapi sikap Jokowi sebagai juru kampanye Luthfi-Yasin.
RACHEL FARAHDIBA R | SEPTIA RYANTHIE | NANDITO PUTRA | ALFITRIA NEFI P
Pilihan Editor: Jokowi Dikabarkan Turun Gunung Ikut Kampanye Akbar Ahmad Luthfi-Taj Yasin di Solo