TEMPO.CO, Jakarta - Taylor Swift telah didapuk sebagai penyanyi perempuan terkaya di dunia dengan perkiraan kekayaan bersih sebesar 1,6 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 250,88 triliun. Pada awal 2024, Swift muncul dalam daftar miliarder tahunan Forbes untuk pertama kalinya. Lalu, pada 5 Oktober 2024, Forbes memperbarui kekayaan bersih Swift ketika sedang mengadakan Eras Tour, seperti diberitakan NME.
Menurut Forbes yang dikutip Antara, Swift kini berada di puncak daftar musisi perempuan terkaya di dunia dan telah melampaui Rihanna yang memiliki kekayaan bersih 1,4 miliar dolar AS (Rp 219 triliun).
Berdasarkan rangkuman kekayaan, Forbes memperkirakan Swift mendapatkan 600 juta dolar AS (Rp 9,4 triliun) dari royalti dan turnya. Swift juga mendapatkan 600 juta dolar AS lainnya dari penjualan albumnya. Forbes juga mengklaim, Swift memperoleh 125 juta dolar AS (Rp1.96 triliun) dari sektor properti dan 100 juta dolar AS (Rp1.56 triliun) dari royalti streaming Spotify pada 2023.
Lantas, bagaimana profil Taylor Swift?
Profil Taylor Swift
Taylor Swift lahir pada 13 Desember 1989 di Reading, Pennsylvania, AS yang menjadi salah satu artis paling berpengaruh di dunia hiburan. Ia sudah menggeluti dunia musik sejak dini. Saat berusia 6 tahun, ia belajar memainkan gitar dan menulis lagu sendiri.
Lalu, pada usia 14 tahun, ia pindah ke Nashville, Tennessee, pusat musik country, untuk mengejar karier dalam dunia musik. Ia mengawali karier dalam dunia musik usai meneken kontrak dengan Big Machine Records pada 2006.
Setelah menandatangani kontrak, Swift merilis album debut berjudul Taylor Swift pada 2006. Album ini berhasil mendapatkan sertifikasi multi-platinum dan menghasilkan hit lagu, seperti Tim McGraw dan Teardrops on My Guitar. Dua tahun kemudian, ia merilis album Fearless yang membuat namanya melambung dalam industri musik berkat lagu hit, seperti Love Story dan You Belong with Me.
Selanjutny, Swift merilis album-album lain dengan mengadaptasi beragam genre, seperti Speak Now (2010) dan Red (2012). Dua album ini membawa kesuksesan komersial bagi Swift melalui lagu We Are Never Ever Getting Back Together dan I Knew You Were Trouble yang memuncaki tangga lagu seluruh dunia. Swift berhasil meraih puncak kesuksesan melalui album 1989 (2014) dengan lagu hit, seperti Shake It Off, Blank Space, dan Bad Blood.
Selama berkarier dalam dunia musik, Swift telah meraih beragam pencapaian. Berdasarkan grammy, ia meraih 14 kemenangan dan masuk dalam 52 nominasi Grammy Award. Ia juga menjadi artis pertama dan satu-satunya yang memenangkan Grammy untuk Album Of The Year empat kali, yaitu Midnights (2024), Folklore (2021), 1989 (2016), dan Fearless (2010). Berkat pencapaian tersebut, Museum Grammy meluncurkan The Taylor Swift Experience pada 2014. Pameran tersebut menampilkan lirik tulisan tangan, foto, dan banjo yang dimainkannya di panggung Grammy Award ke-54.
Selain bersinar dalam dunia tarik suara, Swift juga melebarkan sayapnya untuk beradu peran. Ia menunjukkan kemampuan akting melalui beberapa film, seperti The Giver (2014) dan Cats (2019). Selain itu, iajuga aktif terlibat aktivisme dan advokasi yang bersuara tentang isu-isu kesetaraan gender, kekerasan seksual, dan hak LGBT. Pada 2017, ia memenangkan kasus pelecehan seksual terhadap DJ David Mueller. Ia juga mendukung hak LGBTQ+ dengan merilis lagu You Need to Calm Down pada 2019.
RACHEL FARAHDIBA R | ANGELINA TIARA PUSPITALOVA
Pilihan Editor: Demam Taylor Swift, Singapura Akui Monopoli Konser teh Eras Tour Usai Sydney Raih Cuan dari Konsernya