TEMPO.CO, Jakarta - Thailand memperkenalkan aplikasi baru untuk turis, setelah viral kasus perdagangan manusia dengan korban aktor Cina Wang Xing awal Januari ini. Aplikasi baru ini menjadi bagian dari upayanya untuk memulihkan kepercayaan pada reputasi negara tersebut sebagai tujuan wisata.
Negeri Gajah Putih menjadi pusat transit ke negara tetangga Myanmar oleh sindikat penipuan lintas batas. Sindikat ini menargetkan orang asing, termasuk turis. Hal ini membuat banyak turis Cina membatalkan liburannya ke Thailand.
Aplikasi Thailand Tourist Police
Aplikasi Thailand Tourist Police diperkenalkan pada 12 Desember 2024. Aplikasi ini memungkinkan turis untuk mengirim pesan, foto, dan data lokasi untuk pertanyaan atau keadaan darurat. Aplikasi ini terhubung ke hotline polisi turis “1155”, yang beroperasi 24/7 dalam delapan bahasa. Selain itu, Thailand Tourist Police berkoordinasi dengan hotline darurat “191” untuk respons cepat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Turis yang membutuhkan bantuan mendesak dapat mengetuk tombol merah “SOS” di halaman utama aplikasi. Aplikasi akan segera terhubung dengan polisi setempat.
Total sekitar 1.000 laporan telah diterima di hotline polisi pariwisata dan aplikasi tersebut sejak diperkenalkan. Puncaknya, sekitar 200 panggilan darurat diterima dalam satu hari pada Senin, 13 Januari, kata pihak berwenang Thailand. Laporan-laporan ini mencakup kecelakaan, kejahatan, atau masalah imigrasi. Namun, mereka mengklaim tidak ada laporan tentang individu yang terjebak di Thailand atau daerah sekitarnya.
Thailand Tourist Police merupakan bagian dari Tourist Safety Operations Center atau Pusat Operasi Keselamatan Turis (TSOC) yang baru diluncurkan untuk memperkuat protokol keamanan. TSOC mengawasi kolaborasi nasional antara penegak hukum setempat dan polisi pariwisata untuk menerapkan peningkatan sistematis dalam perlindungan wisatawan, bekerja sama dengan Biro Kepolisian Turis, Kementerian Pariwisata dan Olahraga serta Otoritas Pariwisata Thailand.
Banyak Turis Khawatir
Sejak kasus penculikan aktor Tiongkok Wang Xing, banyak wisatawan khawatir akan keselamatan saat berkunjung ke Thailand. Penculikan itu yang menjadi sorotan publik, juga banyak laporan lain tentang warga negara Cina yang hilang di Thailand.
Menurut The Nation, maskapai berbiaya rendah Thai Lion Air dilaporkan mengalami penurunan signifikan dalam pemesanan tiket untuk wisatawan Tiongkok, ditambah dengan tingkat pembatalan sebesar 20 persen setelah kasus penculikan tersebut.
Prachoom Tantiprasertsuk, Ketua Pemasaran di Thai Hotels Association (THA), melaporkan bahwa hotel-hotel di destinasi utama, khususnya di Bangkok, menerima pembatalan dari grup wisata Cina. Dia menekankan bahwa operator hotel mendesak pemerintah untuk memulihkan kepercayaan pada keselamatan untuk mencegah potensi penurunan jangka pendek.
Sebelum terungkapnya kasus perdagangan manusia dengan korban aktor Cina Wang Xing, hotel-hotel Thailand mendapat tingkat pemesanan tinggi selama libur Imlek. Peningkatan tingkat hunian hotel dilaporkan terjadi di semua wilayah dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hotel-hotel Bangkok mencatat tingkat hunian sudah mencapai 70 hingga 80 persen, sementara resor seperti Phuket melaporkan 80 hingga 90 persen.
MOTHERSHIP | THAIGER | THE NATION | TRAVEL AND TOUR WORLD