TEMPO.CO, Jakarta - Jepang salah satu tujuan populer wisatawan. Dengan segala daya tariknya dari budaya, sejarah, alam hingga makanannya, tak sedikit yang menempatkan Jepang sebagai destinasi impian. Perjalanan yang mengesankan ke Negeri Matahari Terbit tidak harus menguras kantong.
Di kota-kota besar seperti Tokyo dan Kyoto, ada banyak kegiatan, akomodasi, dan tempat makan yang terjangkau. Bahkan jika bepergian ke luar pusat wisata utama, harganya menjadi lebih terjangkau. Ada beberapa tips merencanakan perjalanan ke Jepang dengan anggaran terbatas.
Tips merencanakan perjalanan ke Jepang
Mulai dari merencanakan waktu perjalanan. Ada beberapa waktu populer yang ramai dikunjungi wisatawan. Salah satunya saat musim bunga sakura sekitar akhir Maret hingga awal April. Todd Fong, seorang ahli perjalanan, fotografer, dan penulis Jepang, merencanakan perjalanan saat musim sakura membutuhkan strategi. Ini karena perubahan iklim telah membuat segalanya menjadi sangat tidak dapat diprediksi. Dia menyarankan berkunjung sedikit lebih awal atau lebih lambat agar tidak terlalu ramai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain itu ada tiga hari libur besar di Jepang, yaitu Golden Week (biasanya minggu pertama bulan Mei), Obon (13 hingga 16 Agustus), dan liburan Tahun Baru (sekitar 30 Desember hingga 4 Januari). Todd Fong menghimbau para pelancong untuk menghindari waktu-waktu tersebut, karena transportasi dan akomodasi biasanya dipenuhi oleh wisatawan domesti. Tiket dan penerbangan Shinkansen juga bisa sangat sulit didapat selama masa-masa seperti ini. Todd menyarankan awal November saat musim dingin saat resor ski dan kota-kota dengan sumber air panas yang diselimuti salju, dan lebih banyak penawaran.
Menghemat akomodasi dan transportasi
Melemahnya yen membuat pencarian hotel bintang empat yang murah menjadi relatif mudah. Pencarian cepat di Google akan memberikan beberapa hasil yang sangat ramah di kantong. Tapi wisatawan yang lebih mengutamakan penghematan daripada ruang sebaiknya mempertimbangkan hotel kapsul, yang menyediakan tempat tidur tertutup dan fasilitas dasar, yang biasanya mudah ditemukan di kawasan perkotaan yang ramai seperti Shinjuku dan Shibuya.
Pilihan lainnya adalah mencari hotel di luar pusat kota. Bagi wisatawan yang ingin menghemat lebih banyak uang, Fong menyarankan untuk menginap di Yokohama, hanya 30 menit dari Tokyo.
Sedangkan untuk transportasi, Jepang terkenal dengan kereta Shinkansen yang aman dan efisien yang menawarkan jaringan kereta api yang luas. Harga tiket bervariasi tergantung pada rute dan kelas tarif. Kalau berencana untuk bepergian keliling Jepang, bisa menggunakan tiket JR Pass atau tiket regional ke area tertentu di Jepang. Selain JR Pass, wisatawan juga dapat membeli kartu Suica yang dapat diisi ulang, yang merupakan bentuk uang elektronik prabayar yang dapat digunakan di metro, toko, dan restoran.
Wisata kuliner dengan anggaran terbatas
Bersantap di Jepang tidak harus mahal. Kota-kota seperti Tokyo, Kyoto, dan Osaka memiliki pilihan kuliner yang tidak terbatas. “Di tempat-tempat yang dikelola secara individual dengan hanya beberapa kursi, Anda biasanya akan menemukan makanan berkualitas baik dengan harga terjangkau. Di lokasi yang jarang dikunjungi turis, biaya hidup membuat harga makanan tetap rendah," ujarnya seperti dilansir dari Travel + Leisure.
Kalau ingin menyantap sushi atau soba, pasar dan jalan-jalan di malam hari yang dipenuhi yatai (warung makanan) tetap menjadi surga bagi para pecinta kuliner yang berhemat. “Izakaya adalah versi paling permanen dari kios-kios semacam ini yang dapat ditemukan di seluruh Jepang,” katanya.
Selain itu, konbini atau toko serba ada Jepang, ada di mana-mana. Seperti 7-Eleven, FamilyMart, dan Lawson, terkenal dengan makanan olahan yang murah dan lezat. Selain itu juga menyediakan makanan panas seperti katsu, roti kukus, dan korokke (kroket).
Aktivitas gratis dan berbiaya rendah
Wisatawan yang berhemat bisa mengunjungi taman atau museum. Jika tidak ingin membayar tiket masuk museum, pertimbangkan galeri. Alih-alih membayar 3.500 yen per orang untuk menikmati pemandangan dari Tokyo Sky Tree, Fong menghimbau wisatawan untuk menikmati pemandangan dari Lantai Observasi Gedung Pemerintah Metropolitan Tokyo secara gratis.
Sedangkan cara lain untuk menjelajahi Jepang yang ramah biaya adalah dengan berjalan kaki. Jepang sangat aman dan ramah pejalan kaki. Menurut Fong, jalan kaki yang jauh, da akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang budaya lokal.