Titik Terendah Putri Marino: Merasa Tak Berdaya Setelah Menikah dan Hamil

3 weeks ago 16

TEMPO.CO, Jakarta - Aktris Putri Marino mengungkapkan salah satu titik terendah dalam hidupnya adalah setelah menikah dan hamil. Saat itu usianya masih 25 tahun dan ia yang baru saja meraih Piala Citra dan tiba-tiba harus vakum dari dunia hiburan.

"Yang paling rendah mungkin setelah aku menikah dan hamil, karena aku sudah terbiasa untuk kerja terus akhirnya aku hamil dan menikah, di situ aku memutuskan untuk hiatus dulu. Aku merasa tidak berdaya sekali sebagai seorang perempuan pada waktu itu," kata Putri Marino di kanal YouTube Denny Sumargo, Kamis, 24 Oktober 2024.

Nama Putri Marino melambung tinggi ketika menjadi pemeran utama film Posesif (2017) bersama Adipati Dolken. Berkat perannya sebagai Lala Anindhita di film perdananya itu, Putri berhasil memenangkan Piala Citra kategori Pemeran Utama Wanita Terbaik di tahun yang sama.

Kehidupan Putri Marino Berubah dan Penuh Kekhawatiran

Putri Marino menikah dengan aktor Chicco Jerikho di Bali pada 3 Maret 2018. Keduanya dikaruniai anak pertama yang lahir pada 24 September 2018. Aktris yang sekarang berusia 31 tahun ini merasa tidak berdaya dengan berada di rumah untuk mengurus suami dan sedang mengandung, karena sebelumnya ia terbiasa bekerja.

Chicco Jerikho dan Putri Marino memamerkan cincin pernikahan kepada awak media di salah satu coffee shop di daerah Jeruk Purut, Jakarta Selatan, 8 Maret 2018. TEMPO/Thea Fathanah Arbar

"Aku pengen bekerja, aku pengen berkarya, aku masih pengen buktiin ke orang-orang kalau aku bisa jadi aktor yang hebat. Aku iri melihat teman-teman aku bisa jalan-jalan sama teman-temannya, aku iri teman-teman aku setiap bulan keluarin film baru," ungkapnya.

Iklan

Perempuan bernama lengkap Ni Luh Dharma Putri Marino ini merasakan berbagai ketakutan dalam dirinya. Di masa-masa kariernya sedang menanjak, ia takut akan dilupakan, tersaingi oleh aktor-aktor lain, dan tidak bisa kembali lagi ke dunia seni peran yang begitu dia cintai. "Waktu itu aku lagi membara, berapi-api mengejar mimpi," katanya.

Putri Marino Menyalahkan Diri Sendiri

Pada situasi tersebut, Putri Marino menyalahkan dirinya sendiri. Ia bertanya dalam hati mengapa tidak berpikir panjang sebelum membuat keputusan yang besar. "Kenapa memutuskan menikah? Kenapa memutuskan untuk hamil? Kenapa secepat itu? Kenapa terburu-buru sama semua hal? Harusnya dipikirin dulu, Putri. Lihat diri lu sekarang, enggak bisa berkarya, enggak bisa mengejar mimpi lu kan yang sebentar lagi kecapai, tiba-tiba sekarang lu harus diam saja," kata ibu satu anak itu pada dirinya enam tahun lalu.

Putri Marino akhirnya bangkit dan melewati masa-masa sulitnya itu. Perlahan pikirannya sudah mulai terbuka dan menjadikan keluarga sebagai prioritas dalam hidupnya. Ia juga tetap melanjutkan kariernya sebagai aktris, terbukti dengan beberapa judul film yang sukses dibintanginya belakangan ini, seperti Losmen Bu Broto (2021), The Big 4 (2022), The Architecture of Love (2024), Kabut Berduri (2024), Tebusan Dosa (2024), dan Sampai Jumpa, Selamat Tinggal (2025).

Pilihan Editor: Putri Marino Cerita Rasa Kehilangan Jadi Alasan Berperan di Tebusan Dosa

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |