Viral di Medsos, Begini Pemangkasan Anggaran Berdampak kepada Politeknik Negeri Bengkalis

2 hours ago 6

TEMPO.CO, Pekanbaru - Politeknik Negeri Bengkalis menyatakan masih berkoordinasi untuk mendapatkan penambahan anggaran sembari melakukan penghematan dengan menyisir kegiatan prioritas. Politeknik ini memberikan konfirmasi atas viral informasi di media sosial mengenai dampak pemangkasan anggaran pemerintah yang memukul operasional di kampusnya.

“Dampaknya sangat terasa, termasuk kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Itulah kami terus berupaya untuk koordinasi penambahan anggaran,” kata Direktur Politeknik Negeri Bengkalis, Johny Custer, dalam jawaban tertulis kepada Tempo pada Senin malam, 24 Februari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seperti diketahui, pemangkasan anggaran dilakukan pemerintah mengikuti Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025. Johny menyampaikan, kebijakan pemangkasan itu sampai ke Politeknik Negeri Bengkalis lewat surat Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek) Nomor 0326/BI/PR.07.04/2025 tentang penyampaian alokasi efisiensi anggaran.

Dalam keterangan yang dihimpun Tempo, pimpinan Politeknik Negeri Bengkalis akhirnya telah menghapus enam item kegiatan akademik yang berhubungan belajar mengajar. Salah satunya meniadakan anggaran Bahan Habis Pakai (BHP) pendukung operasional di kampus itu, termasuk yang sangat dibutuhkan untuk proses belajar praktik ataupun praktikum di laboratorium.

Selain itu, seperti yang juga diungkap seorang dosen di politeknik itu, Gunawan, anggaran penelitian juga ditiadakan. Dia memastikan pemangkasan itu akan mengakibatkan tidak terpenuhinya kinerja dosen dalam satu semester bahkan setahun berjalan.

“Ini sangat konyol," kata Gunawan, "Bagaimana mungkin kegiatan praktik yang merupakan unsur utama dalam proses pembelajaran, namun tidak bisa dilaksanakan karena tidak adanya dukungan untuk pengadaan BHP.” 

Dia juga mengungkapkan bahwa setelah rapat pimpinan pada 19 Februari lalu, Wakil Direktur Akademik Romadhoni menandatangani surat pemberitahuan. Isinya menyatakan bahwa perkuliahan mulai 3 Maret 2025 akan dialihkan secara daring (online) hingga ujian tengah semester akan datang.

Surat itu menuai banyak pertanyaan setelah Wakil Direktur Kemahasiswaan membagikannya di grup aplikasi perpesanan WhatsApp Diskusi Ormawa (Organisasi Kemahasiswaan), Jumat 21 Februari 2025. Presiden Mahasiswa Politeknik Negeri Bengkalis Herizal Kurniawan, misalnya. Dia menolak kebijakan tersebut.

Menurut Herizal, kampus vokasi seperti Politeknik Negeri Bengkalis tidak cocok dengan aktivitas kuliah online. “Kami ingin kegiatan mahasiswa berjalan lancar dan pendidikan berjalan nyaman," katanya menegaskan. 

Herizal, juga mendengar kampusnya meniadakan anggaran Ormawa yang sebelumnya telah ditetapkan sekitar Rp 100 juta untuk 2025. Termasuk kegiatan penyambutan mahasiswa baru serta wisuda yang biasanya dilaksanakan pada Agustus dan November.

Pada hari ini, Selasa 25 Februari 2025, Herizal bersama penggiat Ormawa berencana berunjuk rasa di kampusnya meminta penjelasan dan transparansi. Mereka, seperti dituturkan Herizal, "Keberatan tak dilibatkan dalam pengambilan keputusan oleh pimpinan Politeknik Negeri Bengkalis." 

Tempo meminta penjelasan Johny mengenai lumpuhnya kegiatan kuliah praktik dan rencana kuliah online itu. Begitu juga dengan informasi yang beredar bersamanya bahwa kampus hanya sanggup membayar listrik tiga bulan lagi. Namun hingga artikel ini dibuat pada Selasa pagi ini, 25 Februari 2025, Johny belum menjawab pertanyaan susulan yang dikirim. Dia, sempat mengirim pesan permohonan maaf bila slow respons karena masih rapat maraton bersama timnya.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |