TEMPO.CO, Jakarta - Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka serta satuan. Dalam ilmu fisika, besaran digunakan untuk mengukur objek atau fenomena fisik.
Ada dua jenis besaran, yakni besaran pokok dan besaran turunan. Kedua besaran ini memiliki prinsip yang berbeda.
Contoh besaran pokok meliputi besaran yang satuannya didefinisikan secara langsung dan tidak tergantung pada besaran lainnya. Sedangkan, contoh besaran turunan mengacu pada besaran yang diturunkan oleh besaran pokok.
Agar lebih mengetahui pengertian dan contoh besaran turunan, berikut ini informasinya untuk Anda.
Pengertian Besaran Turunan
Besaran turunan adalah besaran yang berasal dari kombinasi besaran pokok. Dalam sistem satuan internasional (SI), baik besaran pokok maupun besaran turunan memiliki fungsi yang serupa, yaitu untuk mengukur berbagai fenomena fisik.
Satuan dari besaran turunan sering disebut dengan satuan turunan. Satuan ini diperoleh melalui penggabungan satuan-satuan besaran pokok.
Oleh karena itu, kita jarang menemui satuan turunan yang hanya terdiri dari satu satuan saja. Penggabungan besaran pokok seperti panjang, massa, dan waktu dapat menghasilkan berbagai besaran turunan.
Misalnya, besaran pokok panjang dapat menghasilkan besaran turunan seperti luas (panjang × lebar) atau volume (panjang × lebar × tinggi).
Besaran turunan sering muncul dalam pembelajaran matematika dan fisika, mulai dari tingkat sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah.
Pada dasarnya, satuan dari besaran turunan merupakan penyesuaian dari satuan-satuan besaran pokok yang saling berhubungan.
Perbedaan Besaran Turunan dan Besaran Pokok
Besaran pokok dan besaran turunan merupakan dua kategori utama dalam sistem satuan internasional (SI) yang memiliki peran penting dalam pengukuran.
Besaran pokok adalah besaran dasar yang tidak tergantung pada besaran lain. Besaran ini merupakan fondasi dalam sistem satuan internasional, yang digunakan untuk mengukur sifat-sifat fundamental seperti panjang, massa, waktu, suhu, arus listrik, jumlah zat, dan intensitas cahaya.
Di sisi lain, besaran turunan adalah besaran yang dihasilkan dari kombinasi beberapa besaran pokok. Artinya, besaran yang berasal dari besaran pokok.
Perbedaan lainnya terletak pada fungsi dan aplikasi keduanya. Besaran pokok digunakan untuk mengukur sifat-sifat dasar objek atau fenomena
Contoh Besaran Turunan
Berikut ini adalah 21 contoh besaran turunan
- Gaya (F) = N = kg·m/s²
- Energi Potensial (Ep) = J = kg·m²/s²
- Energi Kinetik (Ek) = J = kg·m²/s²
- Luas (L) = m²
- Volume (V) = m³
- Kecepatan (v) = m/s
- Kelajuan (v) = m/s
- Percepatan (a) = m/s²
- Massa Jenis (ρ) = kg/m³
- Gaya Berat (w) = N = kg·m/s²
- Gaya Coulomb (Fc) = N = kg·m/s²
- Impuls (I) = Ns
- Baterai (ε) = Volt
- Momentum (p) = kg·m/s
- Usaha (W) = Nm = kg·m²/s²
- Daya (P) = watt = J/s = kg·m²/s³
- Tekanan (P) = Pa = N/m²
- Tekanan Hidrostatis (Phid) = Pa = N/m²
- Frekuensi (f) = 1/s = Hz
- Muatan Listrik (Q) = C
- Hambatan Listrik (R) = Ω
AULIA ULVA, berkontribusi dalam artikel ini.