TEMPO.CO, Jakarta - Memiliki umur yang panjang dan sehat tentunya menjadi keinginan bagi semua orang. Dalam usaha untuk mencapai hal tersebut, tidak sedikit orang mengusahakannya dengan menerapkan pola hidup sehat. Salah satunya dengan memperhatikan asupan makanan.
Namun, tidak semua makanan atau minuman yang sering dikonsumsi manusia baik untuk kesehatan. Dalam beberapa jenis makanan yang tampak lezat tersebut, ternyata dapat memperpendek usia manusia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikut makanan dan minuman yang dapat memperpendek usia harapan hidup:
1. Makanan Ultra-Olahan
Dilansir dari Harvard Health Publishing, dari sebuah penelitian yang diujikan kepada lebih dari setengah juta orang dewasa berusia 50 hingga 71 tahun selama hampir 23 tahun ini menemukan bahwa orang yang mengonsumsi makanan ultra-olahan dalam jumlah signifikan memiliki kemungkinan 10 persen lebih besar untuk meninggal dunia, terutama akibat penyakit jantung dan diabetes.
Makanan ultra-olahan seperti minuman manis, daging olahan, sosis, dan hot-dog terbukti memperpendek usia harapan hidup manusia. Penelitian yang dilakukan selama periode tindak lanjut dua dekade ini membandingkan dengan orang-orang yang tidak mengonsumsi makanan ultra-olahan. Mereka yang mengonsumsi makanan ultra-olahan memiliki indeks massa tubuh yang lebih kecil dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsi makanan olahan tersebut.
2. Makanan Tinggi Gula
Konsumsi gula yang melebih batas wajar dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung. Selain itu, konsumsi makanan tinggi gula menurut studi UCLA pada 2012 menunjukkan dapat memperlambat kinerja otak dengan memengaruhi kemampuan insulin untuk membantu sel-sel otak dalam mengubah gula menjadi energi untuk berpikir.
Makanan tinggi gula yang dimaksud seperti permen, kue, es krim, dan minuman manis. Untuk dapat menghindari bahaya tersebut, ada baiknya mengurangi konsumsi gula dalam pola makan. Mengganti konsumsi gula tambahan dan menggantinya dengan makanan pemanis alami, seperti buah-buahan maupun madu bisa menjadi alternatif pilihan yang lebih efektif untuk menghindari penyakit bahaya, penurunan IQ, dan dapat memperpanjang usia harapan hidup.
3. Makanan Cepat Saji
Makanan cepat saji seperti yang biasa ada di restoran-restoran sering kali mengandung tinggi lemak jenuh, gula, garam, dan kalori. Konsumsi makanan cepat saji terbukti tidak baik untuk kesehatan tubuh sebab bisa menyebabkan obesitas, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan penyakit jantung.
Berbagai penyakit yang disebutkan tadi dapat memperpendek harapan hidup seseorang. Sebuah penelitian menemukan, makanan cepat saji sering dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian dini.
Sebuah data dari Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional (NHANES) yang dirujuk dari Very Well Health menunjukkan, kebiasaan makan di luar rumah atau di restoran memiliki risiko kematian akibat penyebab kesehatan apa pun sebesar 49 persen. Mengonsumsi makanan yang disiapkan di luar rumah juga dikaitkan dengan lebih banyak kematian akibat kanker atau kejadian kardiovaskular.
4. Minuman Bersoda
Minuman bersoda termasuk minuman dengan manis tambahan yang tinggi gula dan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti diabetes, obesitas, hingga jantung. Konsumsi rutin minuman bersoda juga dapat meningkatkan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular dan jantung.
Untuk dapat menghindari berbagai penyakit tersebut dan risiko memperpendek harapan hidup, maka ada baiknya untuk mengganti minuman bersoda dengan air putih. Ini adalah langkah bijak untuk menjaga kesehatan jangka panjang dan memperpanjang usia harapan hidup manusia.
5. Daging Merah dan Daging Olahan
Jika rutin mengonsumsi daging merah dari daging olahan, seperti bacon, ham, dan salami dapat memperpendek usia harapan hidup manusia. Daging olahan termasuk ke dalam makanan ultra-olahan yang dapat menyebabkan berbagai risiko penyakit berbahaya, seperti jantung, kanker, dan penyakit mematikan lainnya.
Karena itu, mengurangi konsumsi daging olahan adalah langkah tepat untuk menghindari berbagai penyakit yang kemungkinan akan datang di masa mendatang. Selain itu, mengurangi konsumsi daging olahan juga berdampak baik untuk lingkungan, sebab industri daging adalah salah satu penyumbang terbesar dalam emisi gas rumah kaca.
Michelle Gabriela berkontribusi dalam penulisan artikel ini.