TEMPO.CO, Jakarta - Arab Saudi identik dengan perjalanan ibadah seperti umrah dan haji. Namun kini negara tersebut terbuka untuk wisatawan internasional, dan diperkirakan akan meningkat menjelang Piala Dunia 2034. Selain itu ada beberapa etiket yang harus diketahui wisatawan saat berkunjung ke negara tersebut.
Content creator perjalanan, Inayah Sadiq, yang pernah tinggal di Arab Saudi selama 15 tahun, membagikan beberapa tips untuk wisatawan yang ingin berkunjung ke Arab Saudi, termasuk tempat terbaik untuk dikunjungi di sana.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Inayah, Arab Saudi adalah negara yang sangat aman, orang-orangnya ramah dan bersahabat. "Saya sangat merekomendasikannya sebagai tujuan liburan. Seperti banyak negara Teluk, kekerasan jalanan dan kejahatan seperti perampokan sangat jarang terjadi, dan kehadiran polisi sangat banyak di kota-kota besar. Saya merekomendasikan berkunjung dengan pikiran terbuka, mempelajari budaya dan etiket sebelumnya, dan menerima pengalaman tersebut," ujarnya seperti dilansir dari Daily Mail.
Inayah tak menampik jika banyak kesalahpahaman tentang Arab Saudi. Misalnya larangan mengkonsumsi alkohol tidak akan mengurangi pengalaman menjelajahi negara tersebut. Wanita yang tidak berhijab pun tidak perlu khawatir. "Kesopanan dianjurkan tetapi perempuan tidak perlu lagi menutupi rambut mereka atau mengenakan abaya," ujar wanita 27 tahun itu.
Kalau khawatir cuaca yang sangat panas, menurut Inayah, bisa mengatur perjalanan di bulan-bulan musim dingin. Misalnya dari bulan November hingga Februari cuacanya cukup sejuk, ini waktu yang ideal untuk berkunjung.
Etika yang harus dipahami wisatawan
Inayah membagikan enam etika yang harus diketahui wisatawan yang akan berkunjung ke Arab Saudi
1. Wanita harus berpakaian sopan, menutupi bahu dan lutut.
2. Salam dan bertukar barang menggunakan tangan kanan.
3. Tidak ada kontak fisik antara laki-laki dan perempuan yang tidak mempunyai hubungan darah.
4. Selalu bertanya sebelum memotret seseorang, terutama perempuan dan hindari memotret lokasi sensitif, seperti militer atau fasilitas pemerintah lainnya.
5. Makan dengan tangan kanan dan cobalah semuanya. Jangan menolak makanan dari tuan rumah karena akan dianggap tidak sopan.
6. Perhatikan waktu shalat lima waktu.
Rekomendasi destinasi
Bagi wisatawan muslim, tentu saja tidak akan melewatkan dua kota suci Mekkah dan Madinah saat ke Arab Saudi. Selain itu, wisatawan dapat menjelajahi situs bersejarah di ibu kota, Riyadh, seperti Benteng Masmak, Istana Murabba, dan kota Diriyah yang terbuat dari batu bata lumpur, tempat kelahiran negara Saudi, serta kawasan modern seperti Distrik Keuangan Raja Abdullah (KAFD), mal Via Riyadh, dan Boulevard.
Sementara di Jeddah, Inayah menyarankan berjalan-jalan di Al-Balad distrik bersejarah, mengunjungi Masjid Terapung, dan berjalan-jalan di sepanjang Corniche dan snorkeling di Pantai Silversands. Jangan lupa mengunjungi kota oasis kuno Al-Ula dan makam Mada’in Salih yang megah di dekatnya.
"Jelajahi Abha, temukan keindahan Pegunungan Asir, kunjungi desa tradisional Habala dan nikmati iklim sejuk dan lanskap subur. Sementara itu, di gurun pasir, wisatawan dapat ‘menikmati dune bashing, menunggang unta, dan makan malam ala Badui di bawah bintang-bintang," ujar Inayah.
Inayah menambahkan Arab Saudi kini mengalami transformasi yang luar biasa. Kalau dulu terkenal dengan masyarakat yang tertutup, kini menjadi pusat budaya dan inovasi yang terbuka dan berkembang. Hal ini didorong oleh kepemimpinan visioner Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
"Arab Saudi dengan mudah memadukan kemajuan modern dengan tradisi yang mengakar.' Keramahan di sini tak tertandingi, dan tempat bersantap kelas dunia benar-benar menonjol. Kabsa - hidangan nasional ikonik berupa nasi berbumbu dengan daging, kapulaga, dan kayu manis - wajib dicoba," katanya.
Belum lagi acara-acara besar seperti Riyadh Season, MDL Beast Soundstorm, festival musik terbesar di Timur Tengah dan acara olahraga seperti Piala Dunia 2034 akan membuat Arab Saudi menjadi sorotan global.