TEMPO.CO, Jakarta - Asam lambung adalah penyakit yang dapat kambuh sewaktu-waktu. Asam lambung menyebabkan penderitanya merasakan nyeri yang hebat di bagian lambung hingga ulu hati.
Seringkali ketika sedang kambuh penyakit ini akan membuat penderitanya kesulitan atau bahkan harus beristirahat sejenak dari aktivitas. Penyakit ini juga menyebabkan penderita mengalami mual, sulit makan, hingga rasa terbakar di bagian dada.
Asam lambung tidak selalu dikaitkan dengan kondisi kerusakan yang terjadi pada lambung. Dokter spesialis penyakit dalam yang bekerja di RSUP Sardjito, Neneng Ratnasari mengatakan bahwa dalam seringkali ia menemukan pasien yang mengalami kenaikan asam lambung berlebihan sedangkan anatomi lambung dalam keadaan sehat.
Hal tersebut ternyata dapat terjadi karena stres dan cemas yang memicu kenaikan asam lambung. Selain itu, ada beberapa penyebab lainnya asam lambung bisa naik.
Berikut ada beberapa penyebab naiknya asam lambung yang dilansir dari berbagai sumber.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Stres dan Cemas
Neneng Ratnasari menceritakan bahwa dalam beberapa kasus yang ia tangani pasien-pasien didiagnosa menderita asam lambung dan yang menjadi pemicunya adalah stres dan cemas. Melansir dari lamah rumah sakit Hermina stres akan memengaruhi cara tubuh bereaksi terhadap masalah lambung yang sudah ada. Stres mengakibatkan sejumlah kondisi yang berkontribusi pada naiknya asam lambung, kondisi tersebut misalnya perubahan pola makan, perubahan fungsi pencernaan, ketegangan otot, serta produksi prostaglandin.
Ketika stres banyak pola makan kebanyakn orang akan mengalami perubahan. Peralihan pola makan ke makanan yang berlemak, pedas, atau gorengan akan memicu naiknya asam lambung. Sebaliknya sebagian orang juga akan mengabaikan pola makan teratur saat mengalami stres, hal ini akan menyebabkan ketidakseimbangan asam lambung.
Perubahan fungsi pencernaan juga dapat terjadi saat Anda mengalami stres. Sistem saraf simpatik dapat memperlambat pencernaan atau menyebabkan makanan bertahan lama di lambung. Hal inilah yang akan membuat asam lambung naik.
Ketegangan otot juga mempengaruhi naiknya asam lambung. Saat stres otot akan cenderung menegang. Hal ini akan berpengaruh terhadap otot esofagus yang biasanya menahan asam lambung naik. Ketika otot ini melemah maka daya tahannya terhadap asam lambung akan lemah juga sehingga menyebabkan asam lambung naik.
Prostaglandin adalah senyawa yang melindungi lapisan lambung dari iritasi akibat asam. Stres dapat mempengaruhi produksi senyawa prostaglandin. Ketika lapisan pelindung ini menurun maka lambung akan semakin mudah iritasi.
2. Pola Makan yang Tidak Sehat
Bebebrapa pola makan yang tidak sehat menurut Neneng juga dapat memengaruhi terjadinya penyakit asam lambung. ”Setelah makan terus tidur terlentang justru melemahkan otot esofagus, makan terlalu terburu-buru, atau sering mengonsumsi makanan fast food. Pola makan juga diperbaiki. Jenis makanannya juga,” papar Neneng.
Dinukil dari laman Faklultas Kedokteran Universitas Indonesia konsumsi makanan tertentu juga dapat menyebabkan naiknya asam lambung. Di antara makanan yang dapat memicu asam lambung, yaitu mi instan, makanan pedas, buah asam dan bersoda, makanan berlemak, konsumsi alkohol, kafein serta makanan yang mengandung banyak daging.
Mi intsan tidak dibenarkan bagi penderita asam lambung karena kandungan garamnya yang tinggi. Makanan pedas tidak diperbolehkan juga bagi penderita asam lambung karena akan memperburuk kondisi lambung yang lecet.
Buah asam dan bersoda seperti lemon, jeruk memiliki sifat asam yang kuat sehingga akan menambah parah kondisi asam lambung. Makanan tinggi lemak akan sulit dicerna di dalam lambung, hal ini akan memperpanjang waktu produksi asam lambung. Selain itu, makanan yang terlalu banyak daging juga dilarang dikonsusi bagi penderita asam lambung karean akan meningkatkan produksi asam lambung.
Konsumsi minuman beralkohol dan kafein juga menjadi pemicu asam lambung naik. Alkohol dan kafein dapat menyebabkan perut Anda terasa tidak nyaman setelah mengonsumsinya. Alkohol sendiri memiliki sifat yang tidak baik bagi lambung bahkan dapat mengiritasi lapisan lambung dan membuatnya terasa perih.
3. Mengonsumsi Obat
Beberapa jenis obat bisa memicu naiknya asam lambung. Biasanya orang yang telah memiliki gejala asam lambung akan kambuh setelah mengonsumsi beberapa jenis obat-obatan tertentu, misalnya obat antiinflamasi nonsteroid seperti aspirin, motrin, atau ibuprofen. Jenis obat-obatan tersebut dapat mengakibatkan terjadinya iritasi di kerongkongan.
4. Gangguan Sfinger Esofagus Bawah (LES)
Sfinger esofagus pada kondisi normal akan mengatup untuk mencegah asam lambung naik menuju kerongkongan. Namun, pada kondisi tertentu otot esofagus menjadi lemah dan menyebabkan ia tak mampu menahan katup sehingga menyebabkan asam lambung lolos hingga naik ke kerongkongan.
Dilansir dari laman Universitas Muhamaddiyah Sumatera Utara penyebab melemahnya sfinger esofagus bisa disebabkan oleh kondisi yang disebut dengan hernia hiatus, yaitu saat bagian perut bergerak menuju area dada. Kondisi ini dapat terjadi akibat berbaring sesaat setalah mengonsumsi makanan dalam porsi besar.
5. Merokok
Dikutip dari laman rumah sakit Ciputra, hasil sebuah penelitian mengungkapkan bahwa rokok dapat mengiritasi lambung. Tak heran jika sebagian perokok mengidap masalah lambung.
6. Memakai Pakaian Ketat
Memakai pakaian ketat akan membuat perut tertekan. Kondisi ini juga akan menekan isi perut ke kerongkongan. Gunakanlah pakaian longgar untuk menghindari risiko terkena penyakit ini.
7. Kondisi Medis Tertentu
Kondisi medis tertentu juga dapat menyebabkan asam lambung di antaranya, seperti GERD, kanker lambung, kelainan pankreas, tukak lambung, intoleransi laktosa dan gluten, penyakit iritasi usus besar, dan gastroparesis. Penyakit-penyakit tersebut dapat meningkatkan terjadinya kondisi ini.