Belarus Tertarik Kembangkan Investasi Green Hospital dan Keamanan Pangan di Jawa Tengah

9 hours ago 7

Lebih lanjut, Raman menjelaskan bahwa kehadirannya di forum ini merupakan bagian dari upaya penjajakan peluang investasi yang lebih luas. Ia menyebutkan bahwa sejumlah sektor potensial yang dapat dikembangkan bersama, antara lain bidang ketahanan pangan, penyediaan pupuk pertanian, produk susu dan turunannya, serta pembangunan rumah sakit berbasis ramah lingkungan.

Lebih lanjut, Raman menjelaskan bahwa kehadirannya di forum ini merupakan bagian dari upaya penjajakan peluang investasi yang lebih luas. Ia menyebutkan bahwa sejumlah sektor potensial yang dapat dikembangkan bersama, antara lain bidang ketahanan pangan, penyediaan pupuk pertanian, produk susu dan turunannya, serta pembangunan rumah sakit berbasis ramah lingkungan.

(Beritadaerah – Semarang) Pemerintah Republik Belarus menyatakan minatnya untuk menjajaki peluang investasi di sektor rumah sakit ramah lingkungan (green hospital) serta keamanan pangan di Provinsi Jawa Tengah. Hal ini disampaikan Duta Besar Belarus untuk Indonesia, Raman Ramanouski, dalam kegiatan Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2025 yang digelar pada Senin (5/5/2025) di Balai Riung Hotel Tentrem.

Dalam pernyataannya, Dubes Raman menyampaikan bahwa terdapat banyak potensi kerja sama yang dapat dikembangkan antara Belarus dan Jawa Tengah. Terlebih saat ini, Indonesia dan Eurasian Economic Union (EAEU)—yang di antaranya mencakup Belarus—sedang dalam tahap perundingan terkait perjanjian perdagangan bebas atau Free Trade Agreement (FTA).

“Belarus merupakan bagian dari Eurasian Economic Union, dan kami mendukung penuh perundingan FTA dengan Indonesia. Kami berharap prosesnya dapat segera diselesaikan agar perdagangan dan investasi antara Belarus dan Jawa Tengah dapat meningkat secara signifikan,” ujar Raman.

Lebih lanjut, Raman menjelaskan bahwa kehadirannya di forum ini merupakan bagian dari upaya penjajakan peluang investasi yang lebih luas. Ia menyebutkan bahwa sejumlah sektor potensial yang dapat dikembangkan bersama, antara lain bidang ketahanan pangan, penyediaan pupuk pertanian, produk susu dan turunannya, serta pembangunan rumah sakit berbasis ramah lingkungan.

“Kami optimistis bahwa pelaku usaha asal Belarus akan tertarik untuk berkunjung dan meninjau langsung potensi investasi di Jawa Tengah. Oleh karena itu, saya hadir di sini untuk membangun kemitraan baik antar pemerintah (government to government / G to G) maupun antar pelaku usaha (business to business / B to B),” tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, forum ini juga mencatat adanya kesepakatan dagang antara perusahaan-perusahaan asal Jawa Tengah dengan mitra internasional. Di antaranya, penjualan produk meubel asal Jepara ke Jepang dengan nilai kontrak sebesar Rp2 miliar, serta ekspor produk teh hitam dari Wonosobo sebanyak 300 ton ke Istanbul, Turki, dengan nilai transaksi mencapai 600 ribu dolar AS.

Sebagai informasi, rangkaian kegiatan CJIBF 2025 dibuka secara resmi oleh Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi. Dalam forum ini, pemerintah provinsi menawarkan 13 proyek investasi strategis, meliputi sektor energi terbarukan, hilirisasi pangan, layanan kesehatan, dan pariwisata. Selain itu, lima kawasan industri turut dipromosikan, mencakup proyek-proyek seperti pembangkit listrik tenaga panas bumi, mini hydro power plant, pengolahan sampah menjadi bahan bakar (refuse derived fuel), serta pengembangan rumah sakit berbasis ramah lingkungan.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |