Stok Beras Tembus 4 Juta Ton, Pemerintah Tancap Gas Serap Gabah Petani

20 hours ago 10

(Beritadaerah-Jakarta) Pemerintah terus mempercepat langkah dalam menjaga kedaulatan pangan nasional. Meskipun cadangan beras di gudang Bulog hampir mencapai angka 4 juta ton, upaya menyerap gabah dari petani justru semakin digencarkan.

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Pertanian, Moch. Arief Cahyono, menegaskan bahwa ketersediaan stok yang tinggi bukan alasan untuk melambat. Pemerintah ingin memastikan hasil panen petani tetap terserap optimal dan harga di tingkat petani tetap menguntungkan.

“Stok memang tinggi, tapi itu justru alasan kita harus terus menyerap. Tujuannya jelas: melindungi pendapatan petani dan menjaga stabilitas harga gabah,” ujar Arief dalam keterangan tertulisnya, Rabu (30/4/2025).

Penyerapan beras nasional sepanjang April mencetak rekor historis, dengan angka fantastis: lebih dari 1,3 juta ton berhasil diserap hanya dalam satu bulan. Angka ini menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah benar-benar hadir di masa panen raya.

“Ini tidak lepas dari kerja sama intensif antarinstansi. Koordinasi antara Kemenko Perekonomian, Kementerian Pertanian, Bulog, pemerintah daerah, dan mitra lainnya berjalan sangat solid,” jelasnya.

Untuk mengatasi tantangan logistik, Perum Bulog telah mengambil langkah strategis dengan menyewa gudang tambahan berkapasitas 1,15 juta ton, guna menampung lonjakan pasokan beras. Tak hanya itu, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, pembangunan gudang darurat juga tengah disiapkan untuk mengantisipasi panen besar berikutnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras nasional pada periode Januari hingga Mei 2025 diprediksi mencapai 16,62 juta ton—naik 12,4 persen dibanding tahun sebelumnya. Pemerintah juga memastikan gabah petani dibeli dengan harga layak, minimal sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Rp6.500 per kilogram.

Saat ini, serapan harian gabah mencapai 51.530 ton. Sementara itu, stok beras nasional yang dikuasai Bulog telah melampaui 3,3 juta ton dan akan segera menyentuh angka 4 juta ton.

“Dengan serapan yang terus diperluas, kita tidak hanya menjaga pasokan pangan nasional tetap aman, tetapi juga memastikan roda ekonomi di tingkat petani terus berputar,” tutup Arief.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |