(Beritadaerah – Jakarta) Industri kerajinan memiliki peran strategis dalam mendukung perekonomian nasional, termasuk melalui kontribusinya terhadap nilai ekspor. Produk-produk kerajinan Indonesia terbukti mampu bersaing di pasar global. Pada tahun 2024, nilai ekspor dari sektor ini tercatat mencapai USD 679 juta, dengan negara tujuan utama meliputi Tiongkok, Taiwan, Amerika Serikat, Jepang, dan Belanda.
Dalam upaya memperluas pasar bagi industri kerajinan nasional, Kementerian Perindustrian terus konsisten memberikan dukungan promosi melalui keikutsertaan pada berbagai pameran bertaraf internasional, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Selain itu, pembinaan dan pendampingan juga dilakukan secara berkelanjutan untuk meningkatkan kemampuan pelaku industri kecil dan menengah (IKM) dalam memasarkan produk mereka ke pasar global.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian, Reni Yanita, menyampaikan bahwa pihaknya secara aktif mendorong para pelaku IKM kerajinan untuk memperluas jaringan dengan calon pembeli internasional. Upaya ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan penjualan, tetapi juga untuk memperkaya wawasan pelaku usaha mengenai pasar ekspor.
“Dengan peningkatan kapasitas dan pengetahuan para pelaku IKM, diharapkan akan semakin banyak yang mampu menembus pasar ekspor. Kami juga menyediakan berbagai program pembinaan untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas mereka,” ujar Reni dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (1/5).
Salah satu contoh keberhasilan IKM dalam menembus pasar global adalah CV Palem Craft, sebuah perusahaan yang berbasis di Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Baru-baru ini, CV Palem Craft mengekspor berbagai produk kerajinan seperti lampu, cermin, dan dekorasi rumah ke Belanda senilai USD 20.596 atau sekitar Rp346 juta.
Reni menambahkan bahwa pencapaian ini merupakan simbol keberhasilan pelaku usaha dalam mengakses pasar global, serta menunjukkan potensi besar industri dekorasi rumah Indonesia di pasar internasional.
“Kami mengapresiasi keberhasilan CV Palem Craft yang secara konsisten memperluas pasar ekspor ke berbagai negara,” lanjutnya.
Selain meningkatkan kinerja ekspor, CV Palem Craft juga berkontribusi dalam penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar. Perusahaan ini mempekerjakan sekitar 40 orang, dan saat permintaan meningkat, dapat melibatkan hingga lebih dari 500 perajin sebagai mitra kerja.
“Hal ini membuktikan bahwa IKM kerajinan memiliki potensi besar dalam menggerakkan perekonomian lokal,” ujar Reni.
CV Palem Craft juga bekerja sama dengan banyak petani lokal sebagai penyedia bahan baku, yang tidak hanya berasal dari Yogyakarta tetapi juga dari wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga luar Pulau Jawa.
“CV Palem Craft merupakan contoh nyata bagaimana inklusivitas industri kerajinan dapat memberikan manfaat ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat. Harapannya, ini dapat menjadi inspirasi bagi pelaku IKM lainnya,” kata Reni.
CV Palem Craft juga terpilih sebagai salah satu peserta pada Kegiatan Fasilitasi Partisipasi Pameran Ambiente 2025 yang akan diselenggarakan di Messe Frankfurt, Jerman, pada 7–11 Februari 2025. Peserta yang terpilih telah melalui proses seleksi, pelatihan, dan pendampingan yang dirancang secara strategis untuk menjawab kebutuhan pasar internasional.
Direktur IKM Kimia, Sandang, dan Kerajinan, Budi Setiawan, menyatakan bahwa keberhasilan ekspor CV Palem Craft merupakan bukti bahwa produk kreatif Indonesia memiliki daya saing global jika diberi akses, pelatihan, dan kesempatan yang memadai.
“Identitas produk, kualitas, serta keunikan desain dari CV Palem Craft turut menjadi faktor utama keberhasilannya di pasar ekspor,” jelas Budi.
Pada tahun 2025, Direktorat Jenderal IKMA akan memfasilitasi 10 IKM dari sektor kerajinan dan dekorasi rumah untuk berpartisipasi di Pameran Ambiente. Keikutsertaan Kemenperin dalam ajang ini telah berlangsung sebanyak 15 kali sejak 2008, sebagai wujud komitmen untuk memberikan akses promosi ekspor yang tepat sasaran.
Pameran Ambiente merupakan salah satu ajang dagang terbesar di dunia untuk sektor barang konsumen dan menjadi tempat bertemunya para pelaku industri dekorasi interior, hadiah, serta peralatan makan dan dapur. Pada tahun 2025, acara ini akan diikuti oleh 3.988 peserta, termasuk 48 peserta dari Indonesia.
Budi menambahkan bahwa Ditjen IKMA secara aktif melakukan pemantauan terhadap pelaku IKM penerima fasilitasi pameran, untuk memastikan keberlanjutan dari kegiatan tersebut. Salah satunya ditunjukkan oleh CV Palem Craft yang berhasil menjalin kesepakatan dengan pembeli baru dan merealisasikan ekspor produk.
CV Palem Craft juga telah memiliki berbagai sertifikasi seperti ISO 9001:2008, Sertifikat Verifikasi Legalitas Kayu (VLK), Sertifikat Business Social Compliance Initiative (BSCI), Sertifikat Social Accountability (SAA), dan Sertifikat Underwriters Laboratories (UL), yang memperkuat daya saing produk mereka di pasar internasional.
Pemilik CV Palem Craft, Deddy Effendy, menjelaskan bahwa produk-produknya mencerminkan perpaduan harmonis antara desain kontemporer dan kekayaan budaya lokal. Produk dekorasi yang dihasilkan menggunakan bahan ramah lingkungan seperti bambu, batu apung, biji mahoni, rumput rayung, lidi, dan pisang.