Daftar Tokoh Terkorup Versi OCCRP dari Tahun ke Tahun, Jokowi Masuk Nominasi 2024

1 day ago 7

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi jurnalis investigasi dunia, Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) menuai sorotan setelah menempatkan Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi dalam nominasi tokoh terkorup 2024. Kendati predikat Person of the Year in Organized Crime and Corruption 2024 disandangkan kepada Presiden Suriah yang digulingkan, Bashar al-Assad, nominasi ini tetap mengundang polemik.

Orang-orang yang kontra dengan Jokowi menggunakan nominasi ini sebagai senjata untuk menyoroti kiprah Pesiden RI periode 2014-2024 itu. Sentimen miring muncul seiring terbitnya laporan ini. Di sisi lain, para pendukung Jokowi bersikeras bahwa nominasi oleh OCCRP sebagai tudingan tak berdasar dan berujung fitnah. Mereka bahkan ada yang berniat membawa polemik ini ke ranah hukum.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Setelah menjadi perbincangan, Pendiri OCCRP, Drew Sullivan, akhirnya buka suara. Pihaknya mengatakan penetapan nominasi tokoh terkorup yang dilakukan sejak 2012 tersebut merupakan usul dari masyarakat di seluruh dunia. Ia mengatakan OCCRP tidak memiliki kendali atas siapa yang dicalonkan karena didasarkan pada saran yang datang dari orang di seluruh dunia.

Terkait munculnya nama Jokowi, Sullivan menjelaskan, OCCRP memang tidak memiliki bukti bahwa presiden ke-7 RI itu terlibat dalam perbuatan korupsi untuk keuntungan pribadi selama menjabat presiden. Namun berbagai kelompok masyarakat sipil dan para ahli mengatakan bahwa pemerintahan Jokowi secara signifikan melemahkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Indonesia.

“Para juri menghargai nominasi dari warga, tapi dalam beberapa kasus, tidak ada bukti langsung mengenai korupsi yang signifikan atau pola penyalahgunaan yang sudah lama terjadi,” kata Sullivan dalam pernyataan yang dirilis di situs OCCRP pada 2 Januari 2025.

Terlepas dari polemik yang muncul, termasuk Jokowi, lembaga global tersebut merilis lima nama yang masuk nominasi. Mereka adalah Presiden Kenya William Ruto; Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu; mantan Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina; dan pengusaha India, Gautam Adani. Serta ‘pemenangnya’ Bashar al-Assad.

Digelar sejak 2012, lantas siapa saja pemenang gelar Person of the Year in Organized Crime and Corruption versi OCCRP dari tahun ke tahun?

Sebagai informasi, OCCRP adalah organisasi jurnalis investigasi dunia yang didirikan Sullivan–jurnalis investigasi–dan Paul Radu pada 2007. Lembaga yang berkantor di Amsterdam, Belanda, itu berkolaborasi dengan berbagai media, termasuk Tempo, untuk membongkar kejahatan.

Sullivan mengatakan pemberian penghargaan Person of the Year in Organized Crime and Corruption telah berjalan selama 13 tahun. Penentuan nomine dan pemenang diputuskan oleh panel ahli yang terdiri atas masyarakat sipil, akademikus, dan jurnalis. Mereka memiliki pengalaman yang luas dalam menyelidiki korupsi dan kejahatan.

Berikut daftar Person of the Year in Organized Crime and Corruption versi OCCRP, dikutip dari laman resmi Occrp.org:

2012: Ilham Aliyev

Ilham Aliyev merupakan pemimpin Azerbaijan yang keluarganya menguasai sebagian besar industri paling menguntungkan di negara tersebut, termasuk telekomunikasi, mineral, dan konstruksi, sering kali melalui kesepakatan pemerintah.

“Aliyev dipilih karena pengungkapan baru tahun ini (2012) tentang bagaimana keluarganya telah mengambil saham besar di industri yang menguntungkan termasuk industri telekomunikasi, mineral, dan konstruksi yang sering kali melalui kesepakatan terkait pemerintah,” tulis OCCRP.

2013: Parlemen Rumania

Parlemen Rumania menjadi Badan legislatif Eropa yang paling banyak melakukan upaya untuk memajukan korupsi pada 2013, dengan melegalkannya. OCCRP melaporkan, Parlemen Rumania menjadi kelompok kejahatan terorganisir dengan sindikat pemerasan dan penyelundupan, pemalsuan, penipuan, pencucian uang, peretasan hingga penyuapan.

“Mereka telah memperdagangkan dan memperbudak jutaan orang di seluruh dunia, menggelapkan ratusan miliar dolar melalui penjualan narkoba, menyuap banyak orang, dan semakin mempererat kemitraan di titik temu kejahatan dan politik,” tulis organisasi ini.

2014: Vladimir Putin

Vladimir Putin dinobatkan sebagai terkorup 2014 oleh OCCRP atas ‘karyanya’ dalam mengubah Rusia menjadi pusat pencucian uang utama; atas dukungannya terhadap kejahatan terorganisasi di Krimea dan di wilayah Donbass di Ukraina timur; atas kegagalannya mengadili kegiatan kriminal; dan atas kemajuan kebijakan pemerintah dalam bekerja sama dengan dan menggunakan kelompok kejahatan sebagai komponen kebijakan negara.

2015: Milo Djukanovic

Milo mendapat predikat Person of the Year in Organized Crime and Corruption 2014 lantaran Presiden Montenegro itu memiliki sejarah panjang berteman dengan tokoh kejahatan terorganisasi, melibatkan diri dalam praktik korupsi, dan menyuap pemilih.

Telah menjadi Presiden atau Perdana Menteri selama hampir tiga dekade kariernya dan kehidupan negaranya, Milo dilaporkan telah membangun salah satu kleptokrasi dan surga kejahatan terorganisasi yang paling berdedikasi di dunia.

“Atas karyanya dalam menciptakan suasana politik yang represif dan ekonomi yang tercekik oleh korupsi dan pencucian uang, OCCRP memberikan penghormatan kepada Milo Djukanovic, Perdana Menteri Montenegro, sebagai Tokoh Tahun Ini OCCRP atas karyanya dalam mempromosikan kejahatan, korupsi, dan masyarakat yang tidak beradab,” demikian rilis OCCRP.

2016: Nicolas Maduro

OCCRP menjulukinya sebagai “Penguasa Kekacauan” Venezuela seiring penobatan Presiden Venezuela Nicolás Maduro sebagai tokoh terkorup 2016. Pemerintahan Maduro dilaporkan korup dan represif begitu sarat dengan salah urus sehingga warga negaranya yang kaya minyak benar-benar kelaparan dan mengemis untuk mendapatkan obat-obatan.

Ketika pembunuhan dan kejahatan di Venezuela meningkat pesat dan penindasan politik meningkat, presiden dan lingkaran dalamnya–termasuk istrinya Cilia Flores–telah mengambil jutaan dolar dari kas negara untuk menutupi patronase yang membuatnya tetap berkuasa.

2017: Rodrigo Duterte

Presiden Filipina saat itu, Rodrigo Duterte, bertanggung jawab atas lebih dari 1.000 pembunuhan di luar hukum, mendukung tindakan main hakim sendiri dan pelanggaran sistematis hak asasi manusia. OCCRP mengganjarnya dengan penghargaan Person of the Year in Organized Crime and Corruption 2017.

“Duterte telah mengolok-olok supremasi hukum di negaranya,” kata Sullivan, salah satu dari sembilan juri yang membuat seleksi dari nominasi yang diajukan oleh jurnalis dan publik.

2018: Danske Bank

Bank terbesar di Denmark, Danske Bank, dilaporkan yang memfasilitasi pencucian uang skala besar melalui cabang di Estonia. Skandal pencucian uang senilai €230 miliar menempatkan bank tersebut di atas 22 pesaing lainnya untuk memenangkan penghargaan Aktor Korup 2018 dari OCCRP.

“Danske Bank adalah penerima yang layak untuk penghargaan ini. Penghargaan ini menyoroti peran industri jasa kriminal dalam memungkinkan terjadinya korupsi dan kejahatan internasional,” kata Sullivan.

2019: Joseph Muscat

Perdana Menteri Malta Joseph Muscat secara langsung bertanggung jawab atas meningkatnya kriminalitas dan kurangnya penuntutan di Malta selama masa jabatannya. Dosa-dosanya antara lain kasus terbunuhnya seorang jurnalis, transaksi-transaksi gelap di luar negeri, hingga menjadi Malta sebagai sebuah negara kecil yang dicengkeram oleh kepentingan-kepentingan kriminal berskala besar.

Di bawah kepemimpinan Muscat, kriminalitas dan korupsi telah berkembang pesat — dan dalam banyak kasus tidak dihukum — di kepulauan kecil Malta di Mediterania, menciptakan lingkungan yang menyebabkan pembunuhan jurnalis investigasi Daphne Caruana Galizia pada 2017, menurut para penyelidik dan kritikus pemerintah.

“Hal-hal tersebut merupakan faktor-faktor utama di balik pemilihan Perdana Menteri Malta Joseph Muscat sebagai Tokoh Tahun Ini dalam Kejahatan Terorganisasi dan Korupsi versi OCCRP 2019.”

2020: Jair Bolsonaro

Jair Bolsonaro, Presiden Brasil, telah dinobatkan sebagai Tokoh Tahun 2020 oleh OCCRP atas perannya dalam mempromosikan kejahatan terorganisir dan korupsi. Terpilih sebagai kandidat antikorupsi setelah skandal Lava Jato (Pencucian Mobil), Bolsonaro justru mengelilingi dirinya dengan tokoh-tokoh korup, menggunakan propaganda untuk mempromosikan agenda populisnya.

“Melemahkan sistem peradilan, dan melancarkan perang destruktif terhadap wilayah Amazon yang telah memperkaya beberapa pemilik tanah terburuk di negara itu,” tulis rilis OCCRP.

2021: Aleksandr Lukashenko

Presiden Belarusia Aleksandr G. Lukashenko, diktator brutal terakhir di Eropa, telah dinobatkan sebagai Tokoh terkorup dan kejahatan terorganisir 2021 sebagai pengakuan atas semua yang telah ia lakukan untuk memajukan kegiatan kriminal terorganisasi dan korupsi.

Sebuah panel yang terdiri dari enam wartawan dan akademisi yang mempelajari dan melaporkan korupsi tidak mengalami kesulitan dalam memilih otokrat pasca-Soviet tersebut, meskipun jumlah nominasinya mencapai rekor 1.167. Ini adalah pertama kalinya dalam satu dekade pemberian penghargaan global Tokoh Tahun Ini bahwa keputusan diambil dengan suara bulat.

2022: Yevgeny Prigozhin

Yevgeny Prigozhin, seorang oligarki Rusia dan pemimpin tentara bayaran, mungkin telah menjadi avatar paling mencolok dari segala hal yang paling gelap tentang tanah airnya dalam perpaduan antara uang curang dan kekerasan brutal, sinismenya yang mengejek, dan impunitasnya bahkan dalam menghadapi hukum Rusia, menurut rilis OCCRP.

2023: María Consuelo Porras

María Consuelo Porras, Jaksa Agung Guatemala, mendapatkan gelar tokoh tahunan 2023 oleh OCCRP lantaran telah menjadi instrumen utama dalam menggagalkan demokrasi, berupaya mempertahankan kekuasaan pemerintah yang korup dengan mengawasi upaya-upaya untuk mencegah presiden terpilih Bernardo Arévalo memangku jabatan, dan secara brutal menganiaya jaksa, jurnalis, dan aktivis yang jujur.

“María Consuelo Porras, Jaksa Agung Guatemala, adalah contoh nyata dari banalitas yang sama –– meskipun melibatkan kejahatan yang lebih ringan –– dan itulah sebabnya hakim kami telah memutuskan bahwa dia layak dinobatkan sebagai Tokoh Tahun Ini dalam Kejahatan Terorganisasi dan Korupsi tahun 2023,” tulis OCCRP.

2024: Bashar al-Assad

Presiden Suriah yang digulingkan Bashar al-Assad memimpin produksi dan distribusi obat terlarang Captagon yang sangat adiktif di negaranya, menghasilkan miliaran dolar untuk mengoperasikan penjara dan mempertahankan kekuasaan otoriternya yang brutal.

Menurut Sullivan, Person of the Year in Organized Crime and Corruption 2024 diberikan kepadanya lantaran berperan dalam mendestabilisasi Suriah dan wilayah sekitarnya melalui jaringan kriminal yang terbuka; pelanggaran hak asasi manusia yang signifikan, termasuk pembunuhan massal; dan korupsi.

Eka Yudha Saputra dan Egi Adyatama berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |