Damkar Bekasi Terima Info Evakuasi Ular, Ternyata Diminta Tagih Utang

4 hours ago 8

Jakarta, CNN Indonesia --

Petugas pemadam kebakaran (damkar) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mendapatkan laporan palsu terkait permintaan evakuasi ular di dalam rumah. Namun, setelah tiba di lokasi, petugas justru diminta untuk menagih utang.

Petugas damkar Kabupaten Bekasi, Adi Nugroho mengatakan peristiwa itu terjadi pada Sabtu (5/7) lalu. Saat itu penelepon meminta bantuan damkar untuk mengevakuasi ular dalam septic tank di wilayah Setu, Kabupaten Bekasi.

Singkat cerita, petugas kemudian meminta alamat rumah penelepon dan segera meluncur ke lokasi. Apalagi, saat itu si penelepon juga mengaku ketakutan lantaran ular yang ada di rumah terbilang besar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Si pelapor ini yang nomor telepon ini, pas kita konfirmasi dari petugas awal (pelapor bilang) 'cepet pak ularnya gede ini dalam septic tank, kita takut' gitu. Makannya kita segera kan luncur ke sana," kata Adi saat dihubungi, Senin (7/7).

Namun, setiba di lokasi, pemilik rumah justru mengaku tidak membuat laporan dan menyatakan tidak ada ular di rumahnya. Mendapati hal itu, petugas lantas menelepon kembali si pelapor.

Dalam komunikasi itu, si pelapor kemudian meminta petugas untuk menyerahkan ponselnya kepada si pemilik rumah. Di momen itulah akhirnya terungkap si pelapor berniat menagih utang dari si pemilik rumah.

"Akhirnya sama anggota saya yang satu lagi dipancing, diambil telpon udah, saya aja dia ngaku jadi pemilik rumah gitu," tutur Adi.

"(Anggota telpon) 'halo pak saya pemilik rumahnya' (pelapor jawab) 'kamu Iwan ya?' kata dia gitu. Terus tahu-tahu dia langsung kata-kata kasar gitu, makian gitu terus, macam-macam lah 'bayar hutang lu'. Akhirnya kita sadar tuh, ini DC (debt collector) pinjol, udah akhirnya kita matiin, kita balik kanan ke Mako," lanjutnya.

Lebih lanjut, Adi pun menyesalkan tindakan dari si penelepon yang telah membuat laporan palsu ke petugas damkar.

"Di Mako saya telepon lagi dengan nomor telpon tersebut, pertama enggak diangkat, kedua diangkat, saya bilang 'pak izin saya dari pemadam kebakaran,' dia cuman bilang 'ya udah kan, ya udah kan' terus langsung dimatiin gitu. Kita telepon-telepon lagi sudah enggak bisa," ujarnya.

(dis/gil)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |