(Beritadaerah-Bengkayang) Upaya memperkuat ketahanan pangan nasional kembali mendapat sorotan saat Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Kamis (5/6/2025). Dalam kesempatan tersebut, ia menyoroti pentingnya peran daerah dalam membangun kemandirian pangan yang berkelanjutan.
Presiden hadir untuk menyaksikan langsung peletakan batu pertama secara serentak pembangunan 18 gudang Polri di 12 provinsi, serta meresmikan fasilitas pengeringan jagung milik PT Pangan Merah Putih. Dalam sambutannya, Presiden menyampaikan pandangan bahwa pencapaian swasembada pangan bukan semata tugas pemerintah pusat, melainkan juga menjadi tanggung jawab setiap wilayah.
Menurut Presiden, langkah nyata di tingkat lokal menjadi fondasi utama bagi terwujudnya kedaulatan pangan nasional. Ia mendorong agar tiap provinsi, bahkan tiap pulau, dapat membangun kemampuan produksinya sendiri, sehingga tidak bergantung pada daerah lain.
Dalam acara itu, Kepala Negara turut mengapresiasi peran Polri yang dianggap telah berkontribusi aktif dalam penguatan sektor pertanian, baik melalui pendampingan petani maupun pengembangan infrastruktur. Dukungan tersebut dinilai membantu mempercepat pencapaian target swasembada.
Presiden juga menyinggung soal pentingnya budaya kerja yang terukur dan dilandasi kerendahan hati. Ia menyebutkan bahwa sikap objektif, semangat gotong royong, dan rasa syukur menjadi bagian penting dalam membangun masa depan bangsa yang lebih mandiri.
Terkait produksi jagung, Presiden menyampaikan optimisme bahwa dalam waktu dekat Indonesia tidak lagi bergantung pada impor. Keyakinan ini disebutnya bersumber dari laporan yang disampaikan oleh Menteri Pertanian dan Kapolri, yang menyatakan bahwa target swasembada jagung nasional dapat tercapai pada 2026.
Ia pun menekankan bahwa peningkatan produktivitas perlu dibarengi dengan inovasi pengolahan hasil tani. Produk turunan jagung seperti keripik dan nasi jagung dipandang memiliki potensi pasar yang luas sekaligus nilai gizi yang tinggi.
Presiden menyampaikan bahwa untuk mendukung kesejahteraan petani, pemerintah berkomitmen mendorong efisiensi biaya produksi melalui penyediaan teknologi, benih unggul, pupuk, hingga biofertilizer.
Mengakhiri pesannya, Presiden mengingatkan bahwa seluruh capaian yang ada saat ini merupakan hasil dari kerja sama yang erat antara berbagai elemen bangsa. Ia meyakini, dengan sinergi yang kuat, visi kedaulatan pangan bukan sekadar harapan, melainkan dapat benar-benar diwujudkan.