Ekspor Jagung ke Malaysia Jadi Langkah Awal Perluasan Pasar Pertanian Indonesia

17 hours ago 10

(Beritadaerah-Bengkayang) Indonesia mencatat sejarah baru dalam sektor pangan dengan dikirimnya jagung produksi dalam negeri ke Malaysia untuk pertama kalinya secara langsung dari Kalimantan Barat. Langkah ini menandai fase baru dalam penguatan ketahanan pangan sekaligus perluasan ekspor komoditas pertanian nasional.

Pelepasan ekspor tersebut dilakukan usai kegiatan panen raya jagung serentak pada kuartal kedua tahun 2025 yang dipusatkan di Bengkayang, Kalimantan Barat. Presiden Prabowo Subianto yang memimpin langsung kegiatan tersebut menyampaikan bahwa capaian ini merupakan hasil dari kerja bersama lintas sektor.

Didampingi oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan jajaran terkait lainnya, Presiden menyampaikan bahwa peningkatan produksi yang signifikan—terutama pada komoditas jagung—telah menjadi bukti efektivitas kolaborasi nasional dalam membangun kemandirian pangan.

Dalam pernyataannya kepada awak media, Kepala Negara mengungkapkan bahwa produksi jagung meningkat hampir 50 persen hanya dalam tiga bulan pertama tahun ini. Dengan tren tersebut, diperkirakan Indonesia tidak perlu lagi melakukan impor jagung dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Pengiriman tahap pertama mencakup 1.200 ton jagung yang diberangkatkan dari Kalimantan Barat, bagian dari total ekspor sebesar 50.000 ton yang juga mencakup pasokan dari Nusa Tenggara Barat dan Gorontalo. Momentum ini disebut sebagai wujud kepercayaan pasar internasional terhadap pertanian Indonesia.

Menteri Pertanian menambahkan bahwa permintaan jagung dari Malaysia cukup tinggi, mencapai 240.000 ton per tahun. Angka tersebut belum mencakup kebutuhan dari negara tetangga lain seperti Filipina, yang menunjukkan potensi besar bagi ekspor Indonesia ke pasar ASEAN.

Selain jagung, produk kelapa dan beras juga menjadi fokus utama dalam strategi ekspor pangan. Indonesia saat ini tercatat mengekspor sekitar 2,1 juta ton kelapa per tahun, dengan Malaysia menjadi salah satu pembeli terbesar. Untuk komoditas beras, permintaan regional disebut terus meningkat dan menjadi peluang yang tengah dioptimalkan.

Menteri Pertanian juga menggarisbawahi bahwa seluruh capaian ini merupakan hasil dari sinergi antar lembaga dan instansi di bawah arahan Presiden. Ia menyebut bahwa Indonesia saat ini memiliki cadangan beras tertinggi dalam lima dekade terakhir, yakni mencapai 4 juta ton, sebagai bukti kekuatan ketahanan pangan nasional yang terus menguat.

Kegiatan ekspor perdana ini dipandang bukan sekadar transaksi perdagangan, tetapi juga simbol dari meningkatnya kapasitas pertanian dalam negeri untuk bersaing di pasar global.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |