Hari-hari Kegiatan Nadiem Makarim Usai Purnatugas

3 weeks ago 12

TEMPO.CO, Jakarta - Eks Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim melakukan serah terima jabatan kepada tiga menteri baru yang bergerak di bidang pendidikan, kebudayaan, serta sains dan teknologi pada Senin, 21 Oktober 2024.

Tiga menteri baru tersebut adalah Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonehori, serta Menteri Kebudayaan Fadli Zon.

Dalam kata sambutannya, Nadiem Anwar Makarim mengatakan ia merasa terhormat karena telah diberi kepercayaan oleh Joko Widodo untuk memimpin Kemendikbudristek selama lima tahun terakhir. Nadiem juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran dan pihak terkait yang sudah menjadi penggerak bagi Program Merdeka Belajar selama masa kepemimpinannya.

“Terima kasih telah menjadi penggerak merdeka belajar yang berani membawa perubahan ke arah kebaikan. Sebagai Mendikbudristek periode tahun 2019-2024, saya menuangkan cita-cita yang terangkum dalam Nawacita menjadi payung kebijakan merdeka belajar. Kebijakan ini berlandaskan prinsip-prinsip yang diwariskan oleh Bapak Pendidikan kita, Ki Hajar Dewantara,” kata Nadiem di Kantor Kemendikbudristek, Jakarta Pusat pada Senin, 21 Oktober 2024, dikutip dari Antara.

Seperti diketahui, Nadiem Makarim termasuk dalam daftar menteri-menteri populer era Presiden Joko Widodo yang tak dipanggil oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto sebagai calon menteri. Lantas apa kegiatan Nadiem Makarim usai tak jadi menteri?

Nadiem Makarim mengatakan ingin beristirahat setelah tidak lagi menjabat sebagai menteri. "Jadi bapak rumah tangga," kata Nadiem usai menyerahkan jabatan di Kantor Kemendikbudristek, Senin, 21 Oktober 2024.

Nadiem juga mengaku ingin lebih intensif bersama keluarga usai pensiun. "Belum tahu. Mungkin sama keluarga saja, saya punya bayi baru," katanya.

Sebelumnya, eks bos Gojek itu disebut tidak bakal melanjutkan kariernya sebagai Mendikbudristek untuk pemerintahan berikutnya. Hal itu diungkapkan oleh Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek, Nunuk Suryani.

"Enggak lanjut, kayaknya beliau lebih ingin urus anaknya," ujarnya ditemui di sela-sela kunjungan kerjanya ke Merauke, Papua Selatan pada Rabu, 18 September 2024.

Indikasi lain, katanya, saat Nadiem secara tidak langsung berpamitan dengan Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR pada 11 September 2024 lalu. Di forum rapat kerja itu, Nadiem membacakan puisi sekaligus menitip program ciptaannya, Merdeka Belajar.

Nadiem sendiri masuk dalam jajaran Kabinet Indonesia Maju jilid II, ketika resmi dilantik Presiden Joko Widodo pada 2019. Saat menjadi menteri, Nadiem melahirkan kurikulum baru yang kini diterapkan untuk siswa sekolah dasar hingga SMA, yaitu, Kurikulum Merdeka.

Sebelum menyerahkan jabatannya, Nadiem juga menitipkan agar program itu tetap dilanjutkan oleh menteri di Kabinet Merah Putih. "Selamat dari saya dan kalau bisa melanjutkan Merdeka Belajar, dan pasti sukses menteri berikutnya," katanya saat menyambangi Istana Kepresidenan Jakarta, pada Jumat pekan lalu, untuk berpamitan kepada Presiden Jokowi menjelang purnatugas per 20 Oktober 2024.

Adapun Kurikulum Merdeka adalah inisiatif Kementerian Pendidikan RI yang memberikan kebebasan kepada siswa dan guru dalam proses belajar mengajar. Tujuannya adalah menciptakan lingkungan pendidikan yang fleksibel dan relevan, dengan kurikulum yang dapat disesuaikan, pilihan pembelajaran sesuai minat, dan kolaborasi antara sekolah dan masyarakat. Serta bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan dan mempersiapkan lulusan untuk tantangan dunia nyata.

Nadiem Makarim adalah pengusaha pendiri perusahaan decacorn Gojek. Dia lahir di Singapura pada 4 Juli 1984. Nadiem memulai kariernya dengan menjadi konsultan di McKinsey & Co. Kemudian, dia menduduki jabatan sebagai Co-Founder dan managing director dari Zalora Indonesia. Dia juga pernah menjabat chief innovation officer di Kartuku. Nadiem lalu menjadi Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi periode 2019-2024.

KHUMAR MAHENDRA | HENDRIK KHOIRUL MUHID | ANASTASYA LAVENIA Y | NOVALI PANJI NUGROHO | YUDONO YANUAR | ANTARA
Pilihan editor: Menteri Satryo Soemantri Jamin Tidak Ada Mahasiswa yang Tidak Bisa Kuliah

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |