Jalan-jalan ke Wukirsari, Desa Wisata Terbaik Dunia yang Ada di Yogyakarta

3 hours ago 5

TEMPO.CO, Bantul - Gerbang bertulisan "Selamat Datang: Wukirsari" dengan konstruksi sederhana bernuansa hijau menyambut wisatawan maupun pengguna jalan yang melintasi salah satu kawasan wisata perdesaan yang terletak di Kelurahan Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Hamparan sawah dengan latar perbukitan hijau dari penggal jalan perdesaan menjadi daya tarik tersendiri di desa wisata yang berada di sisi timur wilayah Kabupaten Bantul itu.

Pemandangan sawah dengan bentangan bukit itu terlihat jelas karena tidak banyak rumah penduduk berada di pinggir jalan. Namun saat masuk ke kawasan perdesaan, rumah rumah penduduk mulai terlihat.

Keberadaan Embung Imogiri yang dibangun Pemerintah Pusat pada 2020 juga menambah adem pemandangan tepi jalan ketika hendak memasuki kawasan wisata Kampung Batik Giriloyo, salah satu sentra batik tulis unggulan di Bantul di Desa Wisata Wukirsari.

Desa Wisata Terbaik Dunia 2024

Wukirsari merupakan salah satu dari 55 Desa Wisata Terbaik Dunia 2024 yang diumumkan di Kolombia pada 14 November lalu. Selain Wukirsari, Desa Wisata Jatiluwih di Tabanan Bali juga menjadi wakil Indonesia dengan mendapat anugerah sebagai Desa Wisata Terbaik Dunia United Nations (UN) Tourism 2024.

Selain wisata batik di Kampung Giriloyo, juga terdapat wisata dengan potensi ekonomi kreatif lainnya, yaitu kerajinan wayang, anyaman bambu, teh gurah atau obat tradisional, juga ada makanan dan minuman tradisional, seperti minuman rempah atau wedang uwuh.

Berbagai usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) telah tumbuh dan berkembang secara turun-temurun yang diwariskan dari generasi ke generasi. Di Kelurahan Wukirsari disebutnya menjadi pusat berbagai produk kreatif yang diproduksi pengrajin skala rumahan.

Ada sekitar 300 indikator yang harus dipenuhi Desa Wisata Wukirsari serta dokumen dan juga bukti otentik berupa foto dan video potensi wisata, termasuk adanya verifikasi sebelum akhirnya mendapat penghargaan tingkat internasional dari UN Tourism (dahulu UN World Tourism Organization/UNWTO) pada 2024.

Berbagai penghargaan kategori pariwisata berbasis komunitas atau community based tourism (CBT) baik dari Pemerintah Pusat maupun daerah sebelumnya telah diraih Wukirsari. Prestasi ini menjadi modal bagi desa dan pengurus wisata untuk menjadi Desa Wisata Terbaik Dunia.

Setelah dinobatkan sebagai Desa Wisata Terbaik Dunia, Wukirsari tentu akan mendapat banyak kunjungan wisata, terutama turis mancanegara. Untuk itu, desa ini melakukan persiapan untuk menyambut mereka, salah satunya pemandu wisata yang menguasai bahasa Inggris dan bahasa asing. Selain itu, homestay atau pondokan yang ada di rumah rumah penduduk dipersiapkan secara layak guna menjamu turis yang ingin menginap. 

Kegiatan edukasi membatik di Kampung Batik Giriloyo Desa Wisata Wukirsari Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. ANTARA/Hery Sidik

UMKM Batik hingga Genting

Kelurahan Wukirsari yang luasnya kurang lebih 15 kilometer persegi itu memiliki penduduk sekitar 18.300 jiwa dari 6.600 keluarga, yang tersebar di 16 dusun dan 91 rukun tetangga (RT). Lurah Wukirsari, Susilo Hapsoro, mengatakan hampir 50 persen warganya bekerja di sektor UMKM dan pariwisata, termasuk menjadi pengurus desa wisata dan pelaku usaha wisata.

Di Kampung Giriloyo yang merupakan sentra batik tulis di Wukirsari terdapat sekitar 600 pengrajin yang memproduksi kerajinan batik yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya tersebut, di masing masing rumahnya, mereka tergabung dalam Paguyuban Batik Giriloyo.

Bahkan pada 2023, desa ini mendapatkan penghargaan dari sebuah lembaga pencatat rekor superlatif karena berhasil memecahkan rekor sebagai daerah dengan jumlah pengrajin batik terbanyak di satu kawasan wisata.

Kemudian di sentra perajin wayang daerah Pedukuhan Pucung digeluti sebanyak 300 pengrajin yang memproduksi di rumah masing-masing. Ada pula sentra kerajinan anyaman bambu kurang lebih 200 orang. Jumlah tersebut belum termasuk warga yang terlibat tidak secara langsung di sektor UMKM itu.

Di desa ini juga ada industri pembuatan genting di Wukirsari juga menyerap hampir 100 orang, wisata penangkaran burung, serta industri kreatif lainnya.

"Jadi banyak sekali warga kita di Wukirsari yang bergerak di sektor UMKM dan pelaku wisata, mungkin sekitar 40 sampai 50 persen masyarakat Wukirsari beraktivitas di bidang ekonomi kreatif," kata Lurah Wukirsari.

Selain itu, masyarakat perdesaan kini makin banyak yang terlibat dalam pengembangan Desa Wisata Wukirsari, termasuk juga dalam memelihara kebudayaan, seni, serta lingkungan

Kunjungan Wisatawan

Aktivitas wisatawan dan tamu dari berbagai daerah yang berkunjung ke Desa Wisata Wukirsari banyak memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat dan pengrajin. Selain produk batik mereka dibeli, juga mendapat tambahan penghasilan dari pendampingan membatik.

Nur Ahmadi, pengelola Koperasi Jasa Kampung Batik tulis Giriloyo menyebut, pada 2019 jumlah kunjungan tamu dan wisatawan ke Kampung Batik Giriloyo mencapai 29.000 orang, tetapi pada 2020 menurun drastis akibat pandemi COVID-19.

Meski berangsur membaik, pada 2021 kunjungan belum kembali normal, meski ada kenaikan dibanding 2020. Baru pada 2022 kunjungan wisatawan ke Desa Wisata Wukirsari naik signifikan, mencapai 24.500 orang.

Kunjungan tamu wisatawan baik lokal, luar daerah dan bahkan luar negeri terus meningkat pada 2023, hingga selama satu tahun pihaknya mencatat sebanyak 45.000 orang berkunjung ke Desa Wisata Wukirsari untuk sekadar membatik, belanja, maupun berwisata.

"Kalau setiap lima wisatawan didampingi satu pengrajin, selama satu tahun berarti kurang lebih 9.000 warga masyarakat kami yang bisa menikmati tambahan pendapatan," katanya.

Masyarakat yang menikmati dari menggeliatnya Desa Wisata Wukirsari tidak hanya pembatik, tapi juga mereka yang menyiapkan kuliner, makanan olahan tradisional, jasa usaha parkir, dan pedagang di sekitar desa wisata.

Bahkan, masyarakat yang menyediakan homestay wisatawan untuk tinggal lebih lama di perdesaan juga kebagian manfaat dari tamu yang bermalam, terdapat belasan pondokan dengan ada empat sampai lima kamar per pondokan.

Setelah menjadi Desa Wisata Terbaik Dunia versi UN Tourism, warga Desa Wukirsari bersiap menyambut pengunjung yang lebih banyak. Inilahbukti bahwa potensi yang dikelola dengan kecerdasan dan kesungguhan bisa meningkatkan kesejahteraan warga. 

Pilihan Editor: Mengenal Jatiluwih, Desa Wisata Terbaik 2024 PBB yang Terkenal dengan Sistem Subak

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |