Jalan Raya Bogor Sempat Lumpuh Total Akibat Bentrokan Dua Kelompok Massa di Depok

Dua kelompok massa terlibat bentrok di Jalan Raya Bogor, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat, Kamis (17/4/2025). Bentrokan itu sempat membuat arus lalu lintas kendaraan dari Jakarta ke Bogor dan sebaliknya mengalami lumpuh total | tribunnews

DEPOK, JOGLOSEMARNEWS.COM – Lalu lintas di Jalan Raya Bogor lumpuh total pada Kamis (17/4/2025) sore akibat bentrokan sengit antar dua kelompok massa di depan gerbang RW 17, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat. Kendaraan dari arah Bogor menuju Jakarta dan sebaliknya tidak dapat bergerak, lantaran kerusuhan meluas hingga ke badan jalan.

Bentrok yang terjadi sekitar pukul 16.20 WIB itu melibatkan puluhan orang dari dua kubu yang saling serang menggunakan batu, balok kayu, dan bahkan senjata tajam. Suasana mencekam sempat berlangsung hingga petugas kepolisian dari Polres Metro Depok turun tangan membubarkan kerusuhan.

Seorang saksi mata, Maryono, yang menyaksikan langsung insiden tersebut mengatakan bahwa pertikaian diawali di area pinggir lahan ruko, namun cepat menjalar ke tengah jalan raya. “Awalnya sekitar 25 orang dari satu kelompok menyerang, tapi lawannya lebih banyak. Nggak imbang,” ujar Maryono.

Menurut dia, bentrokan itu membuat pengguna jalan ketakutan dan memilih menghentikan kendaraan mereka. “Macet parah, warga dan pengendara takut, akhirnya mereka berhenti semua. Jalan benar-benar tidak bisa dilewati,” tambahnya.

Kapolsek Sukmajaya, AKP Rizky, membenarkan adanya bentrok tersebut dan mengatakan bahwa kepolisian masih menyelidiki penyebab utama pertikaian. “Kami belum bisa menjelaskan secara rinci pemicunya, tapi saat ini tujuh orang yang diduga terlibat sudah diamankan,” ujar Rizky.

Ia juga menjelaskan bahwa titik awal bentrokan berada di lahan kosong dekat ruko, namun dalam waktu singkat merembet ke jalan utama. “Situasi sempat tidak terkendali karena warga takut mendekat. Tapi kini sudah kondusif,” tegasnya.

Pihak kepolisian masih melakukan pendalaman terkait motif pertikaian dan asal-usul kelompok yang terlibat. Aparat juga berjaga untuk mengantisipasi kemungkinan bentrokan susulan.