Kalah dari Respati Ardi di Real Count Sementara Bawaslu, Teguh Prakosa Sebut Akan Tunggu Hasil dari KPU

3 hours ago 4

TEMPO.CO, Solo - Calon Wali Kota Solo nomor urut 1, Teguh Prakosa merespons hasil real count sementara Bawaslu yang menempatkannya tertinggal dari pesaingnya, Respati-Astrid dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Solo 2024. Ia mengatakan akan menunggu dan menghormati semua keputusan yang nanti ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Solo.

"Itulah pesta demokrasi dan semuanya sudah terlaksana tertib, aman, dan tidak ada ekses yang mengganggu ketertiban. Dalam pelaksanaan tahapan akhir pencoblosan, quick count-nya juga sudah berjalan. Ya kami menghormati semua keputusan yang nanti akan diberikan KPU Kota Surakarta (Solo)," ujar Teguh yang juga merupakan petahana Wali Kota Solo itu saat ditemui di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Kamis, 28 November 2024. 

Dalam real count sementara Bawaslu, Teguh-Bambang memperoleh 121.367 suara. Adapun Respati-Astrid yang mendapatkan 185.631 suara.

Teguh mengimbau kepada seluruh masyarakat Solo, termasuk para pendukungnya, agar menghormati apapun hasil dari Pilwalkot Solo. 

"Kepada kader, simpatisan, relawan, dan seluruh stakeholder, tokoh masyarakat, tokoh agama yang sudah bersinergi membersamai kami dan Mas Bambang, saya kira dengan ucapan rendah hati kami mohon maaf dan terima kasih, serta berharap tetap menjaga soliditas agar proses Pilkada ini biar berjalan dengan baik," kata pria yang pernah menjadi wakil Gibran Rakabuming Raka semasa menjabat sebagai Wali Kota Solo itu.  

Menurut Teguh, masa transisi pemerintahan nanti juga harus berjalan dengan baik dan diharapkan semuanya menjaga itu. "Tetap ada semangat membangun bersama-sama kota yang kita cintai ini, ada kemajuan dan yang lebih penting adalah kesejahteraan untuk masyarakat," ucap dia. 

Ketua Tim Pemenangan Pasangan Calon Wali Kota-Wakil Wali Kota Solo nomor urut 1, Teguh Prakosa-Bambang Nugroho, YF Sukasno, mengatakan akan mengikuti tahapan Komisi Pemilihan Umum (KPU). 

"Dalam hal perhitungan kami tetap mengikuti sesuai tahapan KPU sampai nanti perhitungan di tingkat kota dengan Pleno KPU kami tunggu hasilnya," ujar Sukasno.

Ia mengatakan PDIP tetap menghargai proses dan aturan sesuai dengan Undang-Undang. Menurutnya pelaksanaan pilkada merupakan instrumen untuk mengukur kedewasaan masyarakat, pemerintah, dan seluruh aparaturnya dalam memahami dan melaksanakan demokrasi. 

"Bagi kami, ini bukan sekadar persoalan menang atau kalah. Pemilu, Pilkada bagi PDI Perjuangan sebagai instrumen untuk mengukur sejauh mana kedewasaan masyarakat, pemerintah, dan seluruh aparaturnya dalam memahami dan melaksanakan berdemokrasi," tuturnya. 

Sukasno menilai hal itu yang harus menjadi catatan bagi semua. Jika demokrasi hanya dimaknai untuk meraih kekuasaan dengan segala cara maka menurutnya, bangsa ini tinggal menunggu kehancurannya. 

"Maka kami PDI Perjuangan dan seluruh masyarakat yang paham akan arti demokrasi dan tetap setia di jalan Ideologi, tetap dan terus melakukan perlawanan dengan cara sesuai konstitusi," katanya. 

Ia menambahkan PDIP juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh kader, struktur partai, simpatisan PDIP, serta partai pendukung yang setia memaknai arti demokrasi. 

"Relawan, juga seluruh masyarakat yang tetap setia bersama kami, yakinlah bahwa perjuangan kita bukan sekadar meraih kemenangan dengan segala cara, tapi meraih kemenangan dengan cara-cara terhormat sesuai dengan cita-cita Bung Karno untuk mewujudkan Tri Sakti," ucap dia.

Berdasarkan hasil real count versi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Solo, perolehan pasangan calon Wali Kota-Wakil Wali Kota Solo nomor urut 2, Respati Ardi-Astrid Widayani unggul dari Teguh Prakosa-Bambang Nugroho. 

Dari pantauan Tempo di Bawaslu Kota Solo, Kamis, 28 November 2024 ini, data perolehan suara yang masuk telah mencapai 100 persen. Untuk Teguh-Bambang memperoleh 121.367 suara. Adapun Respati-Astrid yang mendapatkan dukungan dari Presiden ke-7 RI, Joko Widodo itu mendapatkan 185.631 suara.

Koordinator Bawaslu Solo, Agus Sulistyo, menjelaskan, data dihimpun dari laporan pengawas TPS di 764 TPS dari total 856 TPS di Solo. Sistem ini menggunakan Google Form untuk memastikan akurasi data yang masuk.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |