Kebakaran California: Mengenal Lembaga FEMA yang Terancam Dibubarkan Presiden Trump

1 day ago 10

TEMPO.CO, Jakarta - Saat melakukan kunjungan ke California dan North Carolina untuk meninjau langsung lokasi bencana kebakaran hutan besar-besaran dan juga badai, pada Jumat, 24 Januari 2025, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyampaikan ancaman untuk membubarkan Lembaga FEMA. Apa itu?

Dilansir dari The Hollywood Reporter, dalam kunjungannya di California, Presiden Trump yang didampingi oleh Ibu Negara Melania Trump melakukan tur helikopter ke daerah Palisades, tempat terjadinya kebakaran pertama di kota terbesar kedua AS itu sejak 7 Januari lalu yang telah menewaskan 28 orang. Ia juga menunjukkan sikap ramahnya saat bertemu dengan pejabat setempat seperti Wali Kota Karen Bass, serta Gubernur Gavin Newsom, yang sebelumnya dikenal sebagai musuhnya. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain itu, Trump juga menjanjikan dukungan penuh dari pemerintah federal untuk negara bagian tersebut. "Pemerintah federal mendukung kalian sepenuhnya, 100 persen," kata Trump kepada masyarakat California di depan wartawan, sembari menambahkan, "Saya sudah menerima banyak telepon dari para pengembang, dan mereka ingin terlibat... Saya akan meminta pejabat lokal, karena kami akan membebaskan hampir semua izin federal. Kami akan mempercepat prosesnya, karena izin federal biasanya memakan waktu hingga 10 tahun. Kami tidak akan membiarkan itu terjadi. Kami bahkan tidak akan menghabiskan waktu 10 hari."

Hal tersebut sangat berbanding terbalik dengan sikap Trump sebelumnya yang bahkan sempat mengancam akan menahan bantuan bencana untuk California. 

Selain itu, dalam kunjungannya di hari Jumat itu, Trump juga melontarkan gagasan untuk membubarkan Badan Tanggap Bencana AS atau FEMA. Hal ini didasarkan pada kondisi AS saat ini,  yang sedang bergulat dengan bencana alam yang semakin parah, mulai dari tornado di Midwest, hingga badai di pesisir timur dan pantai Teluk, serta kebakaran di Barat. 

Sebelumnya saat di North Carolina, Trump menuduh FEMA mengacaukan upaya bantuan darurat di North Carolina dan mengatakan ia lebih suka negara bagian diberi dana federal untuk menangani bencana sendiri. Saat turun dari Air Force One, Trump mengatakan kepada wartawan bahwa FEMA, "benar-benar mengecewakan kita."

“Saya tidak tahu apakah itu kesalahan Biden atau siapa, tapi kami akan mengambil alih dan kami akan bekerja dengan baik, dan kami akan menunjuk [Ketua Komite Nasional Republik Michael Whatley] yang luar biasa, sejujurnya, serta gubernur dan semua orang lain yang akan bekerja,” katanya, seperti dikutip dari The Independent. “Kami akan menyediakan uang, pasokan, banyak uang. Mungkin Anda harus memberikan sedikit, mungkin sekitar 25 persen atau apapun, tapi kami akan menyelesaikannya secepat mungkin. Dan kami ingin merawat warga North Carolina.”

Trump juga mengatakan FEMA tidak akan terlibat dalam upaya bantuan selanjutnya dan justru menyarankan agar Whatley, Gubernur North Carolina Josh Stein (D), dan tiga anggota DPR Republik bekerja langsung dengan Gedung Putih karena lembaga tersebut “tidak melakukan pekerjaan dengan baik.”

"Saya juga akan menandatangani perintah eksekutif untuk memulai proses reformasi dan perombakan FEMA secara mendasar, atau mungkin menyingkirkan FEMA. Sejujurnya, menurut saya FEMA tidak bagus," jelas Trump dikutip dari Anadolu

Mengenal Apa Itu FEMA

Dikutip dari Reuters, FEMA atau badan tanggap darurat federal AS merupakan lembaga yang memiliki misi untuk membantu masyarakat sebelum, selama, dan setelah bencana, termasuk badai, tornado, gempa bumi, dan banjir. FEMA mendatangkan personel darurat, perlengkapan, dan peralatan ke daerah yang terkena bencana. 

Sebelum FEMA menjadi bagian dari Departemen Keamanan Dalam Negeri pada  2003, FEMA merupakan lembaga independen yang dibentuk berdasarkan perintah eksekutif selama pemerintahan Carter pada 1979. Pada 1988, Kongres menetapkan badan tersebut dalam undang-undang dan memberinya kewenangan yang lebih luas melalui Undang-Undang Bantuan Bencana dan Darurat Robert T. Stafford, dan pada tahun 2002 Undang-Undang Keamanan Dalam Negeri menjadikan FEMA bagian dari Departemen Keamanan Dalam Negeri. Oleh karena itu, lembaga ini tidak dapat dibubarkan atau dihilangkan melalui perintah eksekutif.

Dalam perkembangannya, reputasi lembaga ini tercoreng karena penanganan Badai Katrina yang buruk pada 2005, dan lembaga tersebut telah berjuang untuk pulih. Trump mengkritik FEMA selama masa kampanye dan sejak menjabat pada hari Senin lalu. FEMA memiliki tenaga kerja sebanyak 20.000 orang yang dapat membengkak menjadi lebih dari 50.000 anggota aktif selama bencana besar, menurut situs webnya. Lembaga tersebut memiliki 10 kantor regional dan kapasitas untuk mengoordinasikan sumber daya dari seluruh pemerintah federal. 

Sementara itu, FEMA mengatakan saat ini sedang menangani 108 bencana besar dan 10 deklarasi darurat. Menurut laporan operasional harian mereka, 17% dari tenaga tanggap bencana mereka tersedia.

Setelah Trump mengatakan ingin merombak atau menghapus FEMA, penjabat kepala lembaga tersebut Cam Hamilton menulis surat kepada staf dan meyakinkan mereka bahwa "FEMA adalah lembaga penting yang menjalankan misi penting dalam mendukung keamanan nasional kita." Hamilton adalah mantan anggota Navy SEAL yang ditunjuk Trump untuk sementara memimpin lembaga tersebut.

Pendanaan untuk lembaga tersebut juga telah melonjak dalam beberapa tahun terakhir karena peristiwa cuaca ekstrem meningkatkan permintaan untuk layanannya. FEMA diketahui menerima $29 miliar dari Kongres pada bulan Desember untuk mendanai upaya bantuan yang sedang berlangsung.

Pilihan editor: 

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |