Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali menggunakan kata “tidak haus” saat merujuk pada kondisi terpenuhinya cairan dalam tubuh.
Namun, “tidak haus” bukanlah lawan kata haus. Ini adalah frasa negatif yang menunjukkan kondisi tidak terpengaruh oleh rasa haus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketika akan menunjukkan kebalikan dari kondisi yang dialami, umumnya akan digunakan lawan kata atau antonim. Seperti lapar yang memiliki lawan kata kenyang, dan absen dengan lawan katanya hadir.
Lantas, apa sebenarnya lawan kata haus? Simak rangkuman informasi selengkapnya berikut ini.
Arti Kata Haus
Sebelum membahas tentang lawan kata haus, perlu diketahui terlebih dahulu arti kata haus tersebut. Haus adalah salah satu kata dalam bahasa Indonesia yang kerap digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), haus artinya berasa kering kerongkongan dan ingin minum. Kata haus kemudian berkembang menjadi berbagai kata turunan lain, seperti kehausan dan menghauskan.
Kehausan didefinisikan sebagai menderita dahaga atau keinginan. Sementara menghauskan adalah menyebabkan haus atau menyebabkan sangat ingin.
Selain makna literal, kata "haus" juga sering digunakan sebagai ungkapan kiasan. Dalam konteks ini, "haus" berarti sangat menginginkan sesuatu dengan kuat atau penuh ambisi.
Contohnya, pada kalimat "Dia haus akan pengetahuan," kata "haus" menggambarkan seseorang yang memiliki keinginan besar untuk belajar dan mendapatkan ilmu. Kalimat ini mengilustrasikan semangat atau obsesi terhadap hal yang menjadi fokus perhatian.
Lawan Kata Haus
Setelah mengetahui arti kata haus, barulah dapat mencari tahu lawan kata haus. Dikutip dari jurnal karya Masduki, Saeed menjelaskan bahwa lawan kata atau anonim merupakan kata-kata yang berlawanan makna.
Antonim juga dapat dimaknai sebagai hubungan makna antara dua kata yang menunjukkan kebalikan, kontradiksi, atau pertentangan. Secara sederhana, antonim adalah kata yang memiliki makna berlawanan dengan kata lainnya.
Menurut pemerhati bahasa Indonesia, Ivan Lanin dalam unggahan di laman resmi LinkedIn pribadinya, tidak semua kata memiliki antonim mutlak, seperti kuat dan lemah. Salah satunya adalah "haus". Oleh karena itu, lawan kata "haus" dapat disandingkan dengan kata "puas".
Selain “puas” terdapat juga beberapa kata yang dapat digunakan untuk menunjukkan kondisi tidak haus. Di antaranya adalah terhidrasi, lega, segar, basah, dan kenyang.
Adapun kata yang maknanya mendekati lawan kata “haus” adalah terhidrasi. Dalam KBBI, terhidrasi berarti sudah dihidrasi. Misalnya “mengonsumsi air tebu tiap hari selama cuaca panas dapat membantu tubuh tetap terhidrasi.
Kata terhidrasi juga memiliki makna saat kondisi tubuh memiliki cukup cairan untuk menjalankan fungsi-fungsi biologisnya dengan baik. Ini terjadi ketika asupan cairan seimbang dengan kebutuhan tubuh, sehingga semua organ dan sistem dapat bekerja optimal. Dengan begitu, maka tubuh tidak akan merasa haus karena kekurangan asupan cairan tubuh.
Setelah minum dan menghilangkan rasa haus, kita biasanya merasakan perasaan lega, segar, puas, dan basah. Sensasi ini muncul sebagai reaksi alami tubuh ketika kebutuhan cairan terpenuhi.
Oleh karena itu, kata-kata seperti lega, segar, puas, atau basah dapat digunakan untuk menggambarkan keadaan di mana seseorang tidak lagi merasa haus, menjadikannya pilihan alternatif sebagai lawan kata dari haus.