TEMPO.CO, Jakarta - Yayat Kurnia, 32 tahun, baru saja menyelesaikan pekerjaannya malam itu di kawasan pembangunan dermaga PT KCN. Yayat keluar dari kawasan proyek sekitar pukul 00.25 WIB, Kamis, 9 Januari 2025.
Tak jauh dari gerbang memasuki kawasan proyek, Yayat yang mengendari sepeda motor mengaku berpapasan dengan mobil sedan Toyota Vios hitam yang diduga dikendarai Hendrawan Ostevan, pensiunan TNI yang ditemukan dalam kondisi tewas mengambang tak jauh dari dermaga sehari setelahnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Yayat bercerita, sedan Vios itu melaju dengan kecepatan rendah. Dia menyangka yang datang adalah salah satu pengelola kontraktor. “Saya tidak curiga sama sekali, karena biasanya malam-malam juga ada yang datang, biasanya dari pihak kontraktor,” kata Yayat kepada Tempo, Rabu, 22 Januari 2025. Dia mengaku baru pertama kali melihat sedan Vios itu memasuki kawasan PT KCN.
Malam itu, kata Yayat, suasana di kawasan proyek pembangunan pelabuhan tidak begitu sibuk. Beberapa alat berat masih bekerja memindahkan material pasir dan kerikil dari tongkang. Yayat mengatakan, pekerjaan di PT KCN beroperasi selama 24 jam. “Saat itu kondisinya juga hujan, hanya beberapa alat berat yang beroperasi,” kata dia.
Sehari setelahnya, ujar Yayat, pekerja di PT KCN dihebohkan dengan penemuan mayat mengambang beberapa puluh meter dari dermaga. Yayat mulanya tidak menyadari bahwa sosok yang ditemukan tewas mengambang itu merupakan pengendara sedan Vios pada Kamis dinihari, sehari sebelumnya. “Saya tahunya dari berita,” ujar dia.
Dua orang petugas satpam di gerbang masuk PT KCN membenarkan malam itu ada mobil sedan Vios memasuki kawasan dermaga. Namun penjaga itu mengatakan tidak sempat mengecek si pengemudi. “Benar, ada lewat di depan, saya tahunya juga dari CCTV,” katanya.
Dia mengatakan, selama ini selalu mengecek pengunjung yang memasuki kawasan PT KCN. Malam itu dia mengaku kecolongan. Biasanya, ujar dia, tidak pernah ada yang datang pada malam hari. “Malam itu benar-benar tidak diketahui, tahunya pas dicek CCTV,” ujarnya.
Adapun setiap tamu yang memasuki kawasan dermaga selalu ditanya oleh petugas keamanan. Meski demikian, warga biasa tetap diperboleh memasuki kawasan PT KCN. “Ada yang mancing juga biasanya di ujung sana,” kata satpam itu.
Sedan Vios tersebut adalah kendaraan yang digunakan Hendrawan saat terakhir meninggalkan rumahnya di kompleks Perumahan Kejaksaan Agung, Tebet, Jakarta Selatan pada Rabu pagi, 8 Januari 2025 atau dua hari sebelum jasadnya ditemukan mengambang di perairan Marunda. Anto, satpam di perumahan tersebut, membenarkan bahwa Hendrawan keluar dari kompleks tersebut menggunakan mobil Toyota Vios berkelir hitam.
“Penghuni yang masuk atau keluar selalu kami catat, termasuk tamu,” kata Anto. “Tapi sejak pagi itu tidak ada catatan kalau beliau kembali lagi. Tahunya sudah ada di berita kalau beliau meninggal seperti itu.”
Saat Tempo mengunjungi kawasan dermaga PT KCN, terlihat puluhan alat berat tengah mengeruk material pasir dan kerikil dari atas tongkang. Gunungan pasir dan kerikil tampak menumpuk di salah satu sudut dermaga. Truk pengangkut semen curah juga terlihat lalu lalang memasuki kawasan dermaga.
Jarak dari gerbang ke dermaga sekitar satu kilometer. Jalan menuju ke dalam masih berupa pasir yang belum dibeton. Terdapat empat deramga di kawasan yang berstatus Proyek Strategis Nasional itu. Dua di antaranya sudah beroperasi sebagai lokasi bongkar muat peti kemas. Setelah rampung, nantinya seluruh kawasan tersebut akan menjadi lokasi bongkar muat kontainer Pelabuhan Marunda.
Arif, 28 tahun, salah seorang warga yang ditemui Tempo, mengatakan, kawasan tempat PT KCN berada memang terbuka untuk umum. Di sana terdapat jalan tembus menuju Marunda melalui Cilincing. Arif bekerja sebagai pengatur kendaraan kontainer yang keluar masuk kawasan itu.
Sebelumnya, polisi dan tim gabungan mengevakuasi mobi yang dikendarai Hendrawan pada Sabtu, 18 Januari 2025. Kendaraan tersebut ditemukan tak jauh dari lokasi ditemukannya jasad Hendrawan sepuluh hari sebelumnya.
Berdasarkan rekaman CCTV di dermaga PT KCN, mobil Toyota Vios tersebut terlihat melaju hingga ke ujung dermaga sebelum akhirnya terjatuh ke laut pada Kamis dini hari, 9 Januari 2025, pukul 00.35 WIB.
Dirpolairud Polda Metro Jaya Komisaris Besar Joko Sadono mengatakan hasil visum tidak menunjukkan adanya tanda-tanda luka.“Dari hasil visum tidak ditemukan tanda-tanda luka,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu, 15 Januari 2025. Namun, penyebab pasti kematian masih dalam penyelidikan lebih lanjut.
Hendrawan, yang berusia 75 tahun, ditemukan meninggal terapung di perairan Marunda pada Jumat, 10 Januari 2025. Identitasnya dikonfirmasi melalui sejumlah kartu identitas yang ditemukan bersama jenazah, termasuk Kartu Anggota TNI dan kartu keanggotaan BIN. Tim gabungan terus menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut, termasuk kondisi mobil dan dugaan motif yang melatarbelakangi kematiannya.