Komdigi Kirim SMS Blast kepada Pemain Judi Online, Pengamat: Harus Tambah Upaya Pidana Perusahaan Judol

1 month ago 21

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) bersama Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) serta operator seluler mengadakan pertemuan untuk membahas langkah lanjutan mencegah judi online dan praktik ilegal lainnya di ruang digital.

Plt. Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Kementerian Komdigi, Ismail, menyampaikan, pertemuan ini menghasilkan dua pembahasan utama yang akan ditindaklanjuti.

“Yang pertama adalah upaya melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak terjebak atau mendapat kondisi yang sulit karena terjebak mengikuti aktivitas judi online,” kata Ismail, pada 3 Desember 2024, seperti diberitakan Antara

Ismail mengungkapkan, sosialisasi tersebut akan dilakukan melalui operator seluler, seperti pengiriman notifikasi SMS. Adapun, implementasi sosialisasi itu akan dilakukan dalam waktu dekat setelah desain pesan selesai difinalisasi oleh tim teknis.

“Sosialisasi ini dalam berbagai bentuknya, ada yang segmented, ada yang targeted, dan sebagainya,” ujar Ismail.

Ismail menyampaikan, para operator seluler telah berkomitmen untuk mendukung inisiatif ini guna mempersempit ruang gerak aktivitas judi online. Selain itu, Deputi Analisis dan Pemeriksaan PPATK, Danang Tri Hartono, menambahkan, PPATK memiliki data lengkap terkait pemain judi online dan aliran dana yang digunakan sebagai landasan kerja sama dengan Komdigi. Salah satu langkah itu adalah pengiriman peringatan kepada pemain judi online yang telah teridentifikasi untuk menghentikan aktivitas mereka.

Sebelumnya, ketika Komdigi masih bernama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) sudah mengumumkan akan melancarkan SMS blast sebagai pencegahan praktik judi online.

“Edukasi melalui SMS blast sudah mulai,” kata Budi Arie Setiadi saat jadi Menteri Kominfo, pada 16 Juni 2024 silam.

Melalui SMS blast, pemerintah mengingatkan masyarakat tentang bahaya judi online. Adapun, pesan yang disebarkan tersebut berbunyi, “Judi Online Bahaya dan Merusak Pengguna. Jangan Pernah Mencoba. Jaga Masa Depan Penuh Bahagia".

Menanggapi langkah ini, Pengamat Keamanan Siber, Alfons Tanujaya, mengatakan, sosialisasi lewat SMS blast efektif karena memberikan dampak jangka panjang ke masyarakat. Sebab, pesan tersebut akan mudah diterima seluruh masyarakat mengingat mayoritas sudah memiliki telepon genggam.

“Itu akan berdampak jangka panjang jika diiringi dengan aktivitas literasi lainnya. Jadi tidak serta merta akan langsung memberikan hasil," kata Alfons, pada 15 Juli 2024.

Menurut Alfons, pesan tersebut juga akan mudah diingat masyarakat, jika pemerintah mengemasnya dengan kreatif. Namun, langkah ini belum cukup untuk mengurangi aktivitas judi online di masyarakat. Pemerintah perlu melakukan langkah-langkah pencegahan dini agar judi online tidak merebak luas. Salah satu cara pencegahan dini adalah bekerja sama dengan Google untuk mengurangi peredaran iklan atau aplikasi judi online.

Secara bersamaan, Alfons menilai pemerintah juga bisa melakukan penindakan hukum dengan memidanakan pihak perusahaan yang menjalankan judi online. Langkan ini bisa dilakukan melalui Satgas Judi Online bentukan pemerintah. Dengan upaya ini, Alfons yakin secara perlahan aktivitas judi online di masyarakat akan berkurang. Dengan demikian, pemerintahan Komdigi harus menjalin kerja sama dengan pihak-pihak lain untuk memberantas judi online.

Pilihan Editor: Komdigi akan Kirim SMS kepada Para Pemain Judi Online, Ini isi dan Tujuannya

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |