Lirik Lagu Sluku Sluku Bathok yang diciptakan Sunan Kalijaga

2 months ago 67

TEMPO.CO, Jakarta - Lagu Sluku Sluku Bathok adalah lagu tradisional Jawa yang sering dianggap sebagai lagu dolanan atau lagu anak-anak. Lagu ini diciptakan oleh Sunan Kalijaga, salah satu Wali Songo yang terkenal sebagai penyebar agama Islam di tanah Jawa.

Meskipun lebih dikenal oleh masyarakat luas sebagai lagu dolanan, sejarah dan lirik lagu Sluku-Sluku Bathok menyimpan makna yang lebih dalam, terutama dalam konteks dakwah.

Lagu ini ternyata bukan hanya sekadar hiburan, melainkan juga memiliki peran penting dalam penyebaran ajaran Islam di Jawa. Berikut ini adalah lirik dan makna lagu Sluku-Sluku Bathok.

Lirik Lagu Sluku-Sluku Bathok

Berikut adalah lirik dari lagu Sluku Sluku Bathok

Sluku Sluku Bathok

Batok E Ela Elo

Si Romo Menyang Solo

Oleh Oleh E Payung Mutho

Sluku Sluku Bathok

Batok E Ela Elo

Si Romo Menyang Solo

Oleh Oleh E Payung Mutho

Maaaaak Jentit

Lolo Lobah

Wong Mati Ora Obah

Yen Obah Medeni Bocah

Yen Urip Sregep Ngibadah

Allahumma sholli wassalim 'al
Sayyidina Muhammad
Ada dama fi'ilmillähi

Allahumma sholli wassalim 'al
Sayyidina Muhammad
Ada dama fi'ilmillähi

Shlatan Da-i matan
Bida wami mulkillähi

Shlatan Da-i matan
Bda wami mulkillähi

Shlatan Da-i matan
Bida wami mulkillähi

Allahumma Cukupono Luberono
Keluarga Sehat Kabeh
Beras Akeh Duit Akeh

Allahumma Cukupono Luberono
Keluarga Sehat Kabeh
Beras Akeh Duit Akeh

Kanggo Ngaji Lungo Kaji
Barokah e Kanjeng Nabi
Umur Seng Cukup Ndang Rabi
Oleh Anake Pak Kaji

Allahumma sholli wassalim 'al
Sayyidina Muhammad
Ada dama fi'ilmillähi

Allahumma sholli wassalim 'al
Sayyidina Muhammad
Ada dama fi'ilmillähi

Shlatan Da-i matan
Bida wami mulkillähi

Shlatan Da-i matan
Bda wami mulkillähi

Makna Lagu Sluku-Sluku Bathok

Lagu Sluku Sluku Bathok yang diciptakan oleh Sunan Kalijaga mengandung pesan moral dan spiritual yang mendalam. 

Secara keseluruhan, lagu ini mengingatkan kita akan pentingnya keseimbangan dalam hidup. "Sluku-sluku bathok" mengajarkan bahwa hidup tidak hanya tentang bekerja keras tanpa henti, tetapi juga perlu ada waktu untuk beristirahat, baik fisik maupun jiwa. 

Kepala (bathok) perlu diberi waktu untuk beristirahat agar kita dapat berpikir jernih dan mengelola kehidupan dengan bijaksana. Hal ini juga tercermin dalam bagian lirik yang mengajarkan untuk berdzikir kepada Allah, karena dengan mengingat-Nya, hati menjadi lebih tenang dan pikiran lebih damai.

Selain itu, lagu ini menekankan pentingnya menjalankan ibadah dengan penuh kesadaran. Lirik "Si Romo Menyang Solo" mengajak kita untuk melakukan salat dengan penuh kekhusyukan, karena salat adalah tiang agama yang menjaga hubungan kita dengan Allah.

Dalam konteks ini, Sluku Sluku Bathok juga mengajarkan bahwa melalui ibadah yang benar, kita akan mendapatkan perlindungan dari Allah, yang diibaratkan seperti payung yang melindungi kita dari segala kesulitan dan bahaya hidup. 

Lagu ini memberikan pesan bahwa hidup ini sementara, dan tidak ada yang tahu kapan kematian akan datang. Oleh karena itu, kita harus senantiasa bersiap dengan beramal shaleh.

Pesan terakhir yang terkandung dalam lagu ini adalah pentingnya memanfaatkan waktu yang kita miliki untuk berbuat baik dan beramal saleh. "Yen urip goleka dhuwit" mengingatkan bahwa waktu untuk beramal hanya ada selama kita hidup. 

Begitu kita meninggal, segala amal kita akan terhenti, dan hanya amal jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak-anak yang shaleh yang akan terus mengalir. Lagu ini mengajarkan bahwa dunia adalah tempat untuk berusaha dan beramal, sedangkan akhirat adalah tempat untuk memanen hasil dari apa yang telah kita tanam selama hidup. 

Dengan demikian, Sluku Sluku Bathok bukan hanya sekadar lagu, tetapi juga sebuah filosofi hidup yang mendorong kita untuk senantiasa menjaga kebersihan hati, beribadah, dan berbuat baik selama hidup di dunia.

AULIA ULVA berkontribusi dalam artikel ini.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |