TEMPO.CO, JAKARTA - Purwakanthi merupakan salah satu bentuk seni berbahasa yang sering digunakan dalam sastra Jawa, terutama dalam tembang dan karya puisi. Istilah purwakanthi berasal dari bahasa Jawa yang berarti keselarasan bunyi. Untuk mengetahui lebih dalam tentang purwakanthi, berikut penjelasan pengertian purwakanthi, jenis serta contohnya.
Pengertian Purwakanthi
Mengutip digilib.uns.ac.id, purwakanthi merupakan istilah dalam bahasa Jawa yang setara dengan rima. Menurut S. Padmosoekotjo, purwakanthi berasal dari kata "purwa" yang berarti awal, dan "kanthi" yang berarti menggunakan atau mengulang. Secara harfiah, purwakanthi diartikan sebagai pengulangan sesuatu yang telah disebutkan sebelumnya. Pengulangan ini dapat berupa bunyi vokal, konsonan, atau bahkan kata tertentu.
Dalam konteks sastra Jawa, purwakanthi adalah pengulangan bunyi dengan pola tertentu sehingga menghasilkan efek yang merdu saat dibaca atau didengar. Tidak hanya sekadar menonjolkan keindahan bunyi, purwakanthi juga berfungsi untuk membantu pendengar atau pembaca lebih mudah memahami dan mengingat isi karya sastra. Keindahan yang tercipta dari purwakanthi mencerminkan tingginya nilai seni dalam budaya Jawa yang sangat kaya dan sarat makna.
Ada tiga, jenis purwakanthi yaitu purwakanthi guru swara atau asonansi, purwakanthi guru sastra atau aliterasi, dan purwakanthi lumaksita atau anadiplosis. Berikut penjelasannya.
- Asonansi atau Purwakanthi guru swara
Purwakanthi guru swara yaitu purwakanthi yang ukuran atau patokannya berdasarkan suara atau vokal. Pengertian tersebut diperjelas Gorys Keraf yang mengartikan asonansi sebagai semacam gaya bahasa yang berwujud pengulangan bunyi vokal yang sama, untuk memperoleh efek penekanan atau sekedar keindahan.
- Aliterasi atau Purwakanthi guru sastra
Purwakanthi guru sastra adalah purwakanthi yang ukuran atau patokannya berdasarkan huruf (konsonan). Gorys Keraf mengartikan aliterasi sebagai semacam gaya bahasa yang berwujud perulangan bunyi konsonan yang sama, untuk memberi penekanan atau untuk sekedar perhiasan.
- Anadiplosis atau Purwakanthi lumaksita
Purwakanthi lumaksita adalah purwakanthi mengulang (menyebutkan lagi) yang sudah disebutkan di awal, dan yang diulang (disebutkan lagi) berupa kata, sehingga kata tersebut seakan-akan menjadi berjalan. Dengan kata
lain purwakanthi lumaksita yaitu kata terakhir pada sebuah satuan lingual,
menjadi kata pertama pada satuan lingual selanjutnya. Sementara itu, Prasetyo Adi WW menjelaskan purwakanthi lumaksita sebagai persajakan berdasarkan
persamaan kata, suku kata akhir dengan suku kata awal yang berurutan dalam
suatu baris atau bait.
Contoh Purwakanthi
Berikut adalah beberapa contoh purwakanthi dalam bahasa Jawa.
1. Contoh purwakanthi guru swara
Jaranan-jaranan jarane jaran teji.
Artinya: Berkuda-berkuda kudanya kuda teji.
2. Contoh purwakanthi guru sastra
Menthok-menthok mung lakumu megal-megol gawe guyu
Artinya: Anak itik-anak itik hanya jalanmu melenggak-lenggok membuat tawa.
3. Contoh purwakanthi lumaksita
Cublak-cublak suweng
Suwenge ting gelenter
Artinya: Bermain saling tebak anting
Antingnya berserakan tersebar di mana-mana.