TEMPO.CO, Jakarta - Dody Hanggodo terpilih menjadi Menteri Pekerjaan Umum (PU) dalam Kabinet Merah Putih periode 2024-2029, pada pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. "Ir.Dody Hanggodo, MPE, Menteri Pekerjaan Umum," ujar Prabowo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Ahad malam.
Kemudian, Maruarar Sirait sebagai Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman. Selain itu, Prabowo juga menunjuk Fahri Hamzah sebagai Wakil Menteri (Wamen) Perumahan dan Kawasan Permukiman dan Diana Kusumastuti sebagai Wamen Pekerjaan Umum. "Maruarar Sirait, S.I.P. Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman," ujar Prabowo.
Berdasarkan pengumuman tersebut maka Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berubah nomenklatur menjadi dua kementerian yakni Kementerian Pekerjaan Umum serta Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman.
Rencana Prabowo memecah Kementerian PUPR yang dibentuk era Presiden Joko Widodo atau Jokowi sudah santer terdengar sejak sebelum ia dilantik. Hal ini seiring program Prabowo untuk membangun 3 juta rumah gratis per tahun di perkotaan dan pedesaan.
Sebagai informasi, Presiden RI Prabowo Subianto mengumumkan susunan kabinetnya bernama Kabinet Merah Putih berikut sejumlah nama-nama menteri yang berada dalam kabinet pemerintahannya, di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu, 20 Agustus 2024.
Dody Hanggodo. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Rekap Jejak Dody Hanggodo, Menteri Pekerjaan Umum era Prabowo
Dody Hanggodo diketahui sebagai pengusaha asal Surabaya, Jawa Timur. Dia adalah ayah dari Aushaf Fajr Herdiansyah, politikus Partai Gerindra yang kini maju sebagai calon wakil bupati Nganjuk dalam pemilihan kepala daerah atau Pilkada Nganjuk 2024.
Tidak banyak informasi tentang Dody yang tersebar di dunia maya. Berdasarkan informasi dari laman Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), nama Dody terdapat dalam laporan keuangan dari PT Senabangun Anekapertiwi dan dokumen prospektus PT Pradiksi Gunatama Tbk.
PT Pradiksi Gunatama Tbk adalah sebuah perusahaan yang bergerak di sektor perkebunan dan pengolahan kelapa sawit terpadu.
Kantornya terletak di Sudirman Central Business District (SCBD), Jakarta, dan beroperasi di Batu Engau, Paser, Kalimantan Timur dengan izin usaha seluas 22.500 hektar. Di perusahaan ini, Dody menjabat sebagai komisaris pada 2017 dan 2018.
Sementara PT Senabangun Anekapertiwi adalah perusahaan afiliasi atau entitas anak dari PT Pradiksi Gunatama Tbk. Senabangun Anekapertiwi juga bergerak di bidang perkebunan dan pengelolaan kelapa sawit. Di perusahaan ini, Dody Hanggodo tercatat sebagai komisaris pada 2019 dan 2020.
Melansir dari laman resmi PT Pradiksi Gunatama Tbk, perusahaan ini saham mayoritasnya dipegang oleh PT Araya Agro lestari. Ini adalah perusahaan yang dimiliki oleh Jhony Saputra dan Liana Saputri, anak dari pengusaha tambang terkemuka asal Kalimantan Samsudin Andi Arsyad atau yang dikenal sebagai Haji Isam.
Sementara itu, hubungan keluarga antara Dody dan Aushaf Fajr Herdiansyah diketahui melalui unggahan Instagram politikus Partai Gerindra tersebut. Beberapa waktu lalu, Aushaf menyebut sedang menemani orangtuanya untuk menghadiri acara Ujian Doktor Terbuka Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), di Universitas Airlangga, Surabaya.
Setelah Dody diumumkan sebagai Menteri Pekerjaan Umum, Aushaf juga mengucapkan selamat kepada sang ayah atas jabatan barunya. “Menyala bapakku. Selamat. Semangat. Sukses,” tulis Aushaf dalam keterangan cerita Instagramnya.
Iklan
Di sisi lain, Doddy mengungkapkan siap mengabdikan diri untuk mewujudkan visi besar “Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045”. Hal itu diungkapkan Dody melalui keterangan unggahan Instagram beberapa jam lalu.
“Optimisme dan kesamaan visi dengan seorang Nasionalis Pak @prabowo jadi hal terkuat yang membuat saya siap untuk mengabdikan diri,” tulis Doddy.
Jejak Politik Maruarar Sirait, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman
Maruarar Sirait lahir di Medan, Sumatera Utara pada 23 Desember 1969. Ara kecil mengenyam pendidikan dasar di SD PKSD VI, Jakarta. Sedangkan pendidikan menengah pertamanya ditempuh di SMPK Ora et Labora, Jakarta. Setelah itu dia menjalani pendidikan menengah atas di SMA Negeri 47 Jakarta.
Ara lalu melanjutkan pendidikan tinggi di FISIP Universitas Katolik Parahyangan atau Unpar, Bandung. Di sanalah, ia pernah menjadi Manager KKBM Unpar Bandung. Juga, saat duduk di bangku kuliah, ayah dua anak ini aktif di organisasi kemahasiswaan, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Bandung. Di sanalah ia banyak belajar mengenal dunia politik.
Selain di GMKI Bandung, putra mendiang politikus senior Sabam Sirait ini juga bergabung dengan Resimen Mahasiswa atau Menwa Unpar. Menwa adalah organisasi mahasiswa bidang bela negara. Melalui organisasi ini, dia kemudian menceburkan diri ke politik praktik bersama PDIP sejak 1999. Pada 2004, Ara kemudian maju sebagai calon anggota DPR RI melalui partai pimpinan Megawati itu.
Maruarar Sirait berhasil lolos ke Senayan. Dia lalu dipercaya menjadi anggota Komisi XI DPR RI Bidang Keuangan, Perencanaan, dan Perbankan hingga 2009. Dia kembali maju sebagai caleg DPR RI pada Pileg 2009 dan 2014 dan berhasil melaju ke Senayan lagi. Namun, setelah tiga periode menjadi DPR, pada Pileg 2019 Ara gagal menang.
Jabatannya di PDIP antara lain jadi Wakil Bendahara DPD PDI Perjuangan Jawa Barat pada 1999-2000 dan Bendahara DPD PDI Perjuangan Jawa Barat pada 2000-2005. Lalu Ketua Bidang PURA DPD PDI Perjuangan pada 2005-2010. Juga Ketua DPP PDI Perjuangan periode 2005–2010 dan periode 2010-2015. Ia juga didapuk sebagai Ketua Umum DPP Taruna Merah Putih sejak 2015.
Usai mundur dari PDIP, Maruarar tak menjawab saat ditanya akan berlabuh ke partai mana. Namun, pihaknya mengatakan akan bergabung mengikuti Presiden Joko Widodo atau Jokowi. “Dan saya memilih mengikuti langkah Pak Jokowi karena saya percaya Pak Jokowi adalah pemimpin yang sangat didukung oleh rakyat Indonesia kepercayaan publiknya,” kata dia.
Menurut Maruarar, kepercayaan publik terhadap Jokowi berdasarkan survei sampai saat ini mencapai 80 persen. “Beliau sudah memperjuangkan banyak hal,” ujar dia. Perjuangan Jokowi, kata Ara, adalah tegas dalam menghadapi radikalisme, membuat Indonesia mendapat saham mayoritas di Freeport.
“Dan bagaimana membantu rakyat kecil dan juga memindahkan ibu kota, adanya pemerataan,” ujar Maruarar Sirait.
MICHELLE GABRIELA | RIRI RAHAYU | HENDRIK KHOIRUL MUHID | IHSAN RELIUBUN | ANTARA | RADEN PUTRI ALPADILLAH GINANJAR
Pilihan Editor: Bagaimana Cara Menteri Perumahan Maruarar Sirait Penuhi Janji Prabowo untuk Program 3 Juta Rumah