TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengajak perusahaan-perusahaan jepang untuk berpartisipasi dalam proyek andalannya, Giant Sea Wall, di pantai utara Pulau Jawa. Kepala negara menyampaikan itu dalam pertemuan dengan para pengusaha Jepang yang tergabung dalam Japan-Indonesia Association (JAPINDA) di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis, 5 Desember 2024.
“Bapak presiden mengajak perusahaan-perusahaan Jepang itu untuk berpartisipasi dengan Great Giant Sea Wall,” kata Menteri Investasi Rosan Roeslani, yang mendampingi Presiden Prabowo, usai pertemuan. “Karena mereka juga perusahaan konstruksinya juga kita harapkan untuk berpartisipasi.”
Ketika ditanya lebih rinci mengenai kerja sama konkret mengenai pendanaan, Rosan belum menjawab secara lugas. “Kita masih terbuka ya. Ya tapi harapannya dari perusahaan-perusahaan Jepang yang besar ini berpartisipasi dari konstruksinya, engineering-nya dan juga tentunya dari pendanannya,” kata mantan Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran di pemilihan presiden 2024 ini.
Dalam keterangan yang sama, Rosan menjelaskan banyak yang dibicarakan Prabowo dengan pengusaha Jepang misalnya di bidang kesehatan, pendidikan, juga ada rencana untuk kerja sama pengiriman mahasiswa Indonesia ke Jepang. Mantan Dubes Amerika Serikat ini juga mengatakan program dari Inpex, Masela, juga turut dibahas dalam persamuhan siang ini.
Giant Sea Wall merupakan proyek tanggul laut raksasa yang direncanakan membentang dari Jakarta hingga Gresik, Jawa Timur. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pernah mengatakan bahwa tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall dibuat dengan tujuan untuk mengatasi adanya ancaman banjir rob dan penurunan muka tanah atau land subsidence di wilayah utara Pulau Jawa.
Pantai Utara atau Pantura Jawa, kata Airlangga, terpantau mengalami variasi penurunan tanah sekitar 1 hingga 25 sentimeter per tahun. Di samping itu, tantangan lain yang mengintai adalah peningkatan permukaan air laut sebesar 1 hingga 15 sentimeter per tahun di beberapa wilayah, serta kejadian banjir rob.
Sebelumnya Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, mengaku menerima arahan dari Presiden Prabowo untuk secara serius membangun Giant Sea Wall. Untuk permulaan, Dody menyebut pemerintah berencana membangun tanggul laut raksasa tersebut yang membentang Jakarta hingga Bekasi.
"Kami dari PU beberapa kesempatan diminta lebih serius lagi, lebih cepat lagi untuk bisa membangun Giant Sea Wall minimum di area Jakarta-Bekasi. Kira-kira 20 sampai 30 kilometer," ujarnya dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR RI pada Rabu, 30 Oktober 2024.
Namun, Dody mengaku, saat ini anggaran di kementeriannya sangat terbatas untuk merealisasikan proyek tersebut. Karena itu, ia akan membuka peluang kerja sama dengan melibatkan banyak perusahaan swasta. Dody juga berharap, pembangunan Giant Sea Wall yang di Jakarta nantinya dapat menjadi percontohan untuk membangun tanggul laut raksasa di tempat lain, seperti Semarang dan Surabaya. Pilihan Editor: