Profil Miftah Maulana, Pendakwah yang Dikecam Publik karena Hina Penjual Es Teh

1 month ago 23

TEMPO.CO, Jakarta - Penceramah sekaligus Utusan Khusus Presiden bidang Kerukunan Beragama dan Sarana Keagamaan, Miftah Maulana Habiburrahman, menuai kecaman publik di media sosial usai menghina penjual es teh saat memberikan ceramah di salah satu pesantren di Magelang, Jawa Tengah. Momen itu terekam dalam sebuah video pendek yang tersebar sejak Selasa, 3 Desember 2024.

"Es tehmu seh akeh ra? (Es teh mu masih banyak gak?) masih? Yo kono didol goblok (Ya sana dijual bodoh). Dolen disek, nko lak durung payu, wes, takdir (Jual dulu, kalau belum laku, sudah, takdir),” kata Miftah kepada penjual es teh yang berdiri di tengah kerumunan hadirin, seperti terekam dalam potongan video tersebut.

Miftah melontarkan pernyataan itu sambil duduk di atas panggung, didampingi sejumlah pengasuh pondok pesantren tempat dia memberikan ceramah. Setelah melontarkan kalimat itu, dia terlihat tertawa terpingkal-pingkal bersama sejumlah pendampingnya. Gelak tawa juga terdengar dari arah kerumunan hadirin.

Setelah video itu viral, Miftah dikecam oleh berbagai kalangan, mulai dari pesohor, aktivis, penulis hingga budayawan. Unggahan video Miftah menghina penjual es itu viral di media sosial X dan instagram dalam dua hari belakangan.

Meski pendakwah yang dikenal luas dengan panggilan Gus Miftah itu telah menyampaikan permintaan maaf kepada publik dan penjual es teh yang dia hina, muncul desakan agar dia dicopot dari jabatan Utusan Khusus Presiden bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Desakan itu salah satunya disampaikan dari aktivis Khalis Mardiasih.

Nggak ada pantas-pantasnya manusia yang merendahkan martabat kemanusiaan yang liyan dititipi kekuasaan tertinggi buat ngurusi isu toleransi. Digaji mahal pakai APBN, menghinakan rakyat yang menggaji. ora nduwe isin! PECAT," kata Kalis Mardiasih lewat akun media sosial X, Rabu, 4 Desember 2024.

Publik juga mendesak Presiden Prabowo untuk memberhentikan Miftah dari posisinya di pemerintahan melalui petisi di laman change.org. Per Jumat, 6 Desember 2024, pukul 05.36 WIB, petisi itu telah ditandatangani oleh 191.175 orang.

Profil Miftah Maulana

Miftah mulai mendapat sorotan ketika menjadi penuntun Deddy Corbuzier memeluk agama Islam pada pertengahan 2019. Adapun perkenalan Deddy dengan Miftah terjadi setahun sebelumnya dalam acara talkshow yang dipandu Deddy di salah stasiun televisi swasta.

Sebelum menjadi pemandu spiritual Deddy Corbuzier, Miftah sempat menjadi sorotan karena memberikan ceramah di salah satu klub malam di Bali pada 6 September 2018. Peristiwa itu pun sempat menuai polemik.

Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) saat itu, Helmy Faishal Zaini, mengapresiasi langkah Miftah yang berdakwah di klub malam."Saya mengapresiasi cara Gus Miftah dalam berdakwah," ujar Helmy melalui pesan pendeknya kepada Tempo pada Kamis, 13 September 2018.

Ketika itu, Wakil Sekjen MUI Amirsyah Tambunan menyayangkan dipilihnya klub malam sebagai lokasi berceramah. Menurut Amirsyah, pendakwah harus menggunakan cara yang tepat agar kondisi syiar agamanya mendukung. Amir menilai, metode dakwah yang dilakukan Miftah kurang tepat karena berada di lingkungan hiburan malam. "Apalagi dakwah adalah ajakan untuk menuju jalan yang benar sesuai dengan ajaran Islam berdasarkan Al-Quran," tuturnya pada Kamis 13 September 2018.

Pendakwah yang populer dipanggil Gus Miftah ini merupakan da'i muda Nahdlatul Ulama (NU). Ia dikenal dengan dakwahnya yang berfokus pada kaum marjinal, baik dalam maupun di luar pondok pesantren.

Miftah lahir di Lampung pada 5 Agustus 1981. Ia merupakan putra M. Murodi bin M. Boniran bin Kyai Usman, sekaligus keturunan ke-9 Kyai Ageng Hasan Besari, pendiri Pondok Pesantren Tegalsari di Ponorogo.

Dia dibesarkan di Yogyakarta dalam lingkungan pesantren. Ia bersekolah di MTS dan MAN di Pondok Pesantren Bustanul U’lum. Kemudian melanjutkan pendidikannya di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga pada 1999, tapi tidak selesai. Dia baru meraih gelar sarjana pada 2023 lalu dari Fakultas Agama Islam Universitas Islam Sultan Agung Semarang pada 2023. Sewaktu kuliah, ia juga aktif di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama.

Sebagai pendakwah, Miftah dikenal dengan konsep dakwah ke semua kalangan, termasuk para preman, penjudi, dan para pekerja dunia malam. Cara ini terinspirasi dari salah satu kyai kondang asal Kediri, yaitu KH Hamim Tohari Djazuli atau yang lebih akrab dipanggil Gus Miek. Hal ini pula yang membuat dia mendapatkan sorotan diundang ke berbagai acara talkshow di televisi.

Miftah tercatat mendirikan pondok pesantren yang diisi khusus kaum marjinal pada 2011. Pesantren tersebut bernama Pesantren Ora Aji dan berlokasi di di Tundan, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta.

Berbeda dengan pesantren kebanyakan, nama itu diambil dari bahasa Jawa yang berarti tidak berarti atau tidak berharga. Maksud dari nama itu adalah tidak ada seorang pun yang berarti di mata Allah selain ketakwaan.

Saat ini, Miftah membantu Presiden Prabowo Subianto sebagai Utusan Khusus Presien bidang Kerukunan Agama dan Saran Keagamaan. Ia dilantik pada 22 Oktober lalu bersama jajaran Kabinet Merah Putih. Atas peristiwa yang menjadi viral itu, Prabowo sudah menyampaikan teguran dan meminta Miftah meminta maaf kepada penjual es teh itu. Miftah telah melaksanakan itu dan menemui Sunhaji di Desa Banyusari, Magelang. 

Francisca Christy Rosana berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |