PT Pupuk Kujang Mulai Produksi Amonia Hijau Alternatif Pengganti Batu Bara

5 hours ago 8

TEMPO.CO, Bandung - PT Pupuk Kujang Cikampek memulai uji coba produksi green ammonia atau amonia hijau yang diproyeksikan bisa menjadi bahan bakar alternatif pengganti batu bara untuk pasokan pembangkit listrik.

Green ammonia adalah amonia yang paling bersih, tidak menghasilkan karbon secara langsung saat dibakar. Bahan bakunya adalah green hydrogen, tanpa bahan bakar fosil,” kata Direktur Operasi dan Produksi Pupuk Kujang Robert Sarjaka dalam siaran pers yang diterima Tempo, Selasa, 4 Februari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Robert mengklaim Pupuk Kujang menjadi perusahaan pupuk dan petrokimia di Jawa Barat yang pertama kali membuat amonia hijau di Indonesia. Ia meresmikan produksi pertama amonia hijau Pupuk Kujang di area pabrik Ammonia 1B di kompleks Pupuk Kujang Cikampek, Selasa.

Robert mengatakan Pupuk Kujang sebagai pemain lama di industri amonia memiliki fasilitas lengkap dalam memproduksi amonia. Fasilitas tersebut yang digunakan untuk memproduksi amonia hijau.

Pada uji coba produksi tersebut, Pupuk Kujang menggandeng PLN Indonesia Power (PLN IP) yang akan memasok hidrogen hijau sebagai bahan baku pembuatan amonia hijau. Pada produksi awal, Pupuk Kujang akan mengolah 1 ton hidrogen hijau menjadi 5 ton amonia hijau.

“Kami akan memenuhi kebutuhan PLN IP yang membutuhkan 50 ton green ammonia untuk menyalakan turbin di PLTU Labuan,” kata Robert.

Amonia hijau produksi Pupuk Kujang tersebut rencananya akan memasok PLTU yang dikelola PLN IP. Amonia hijau tersebut akan diguankan dalam proses co-firing, yakni proses pembakaran di boiler atau tungku khusus untuk menghasilkan tenaga uap untuk memutar turbin pembangkit listrik di PLTU. Amonia hijau tersebut diproyeksikan untuk mengganti sebagian penggunaan batu bara pada PLTU.

“Karena berbagai keunggulan itu, uji coba produksi green ammonia ini merupakan sebuah langkah nyata menjalankan upaya Indonesia dalam mengurangi emisi CO2 sesuai dengan target nasional mencapai netralitas karbon tahun 2060,” kata Robert.

Vice President Pengembangan PT Pupuk Kujang Iswahyudi Mertosono mengklaim proses produksi yang dilakukan tersebut yang pertama di Indonesia. “Injeksi green hydrogen dalam pabrik amonia existing untuk memproduksi hybrid ammonia ini merupakan proses yang pertama kali di dunia dan dalam merancang proses ini memerlukan modifikasi perpipaan dan evaluasi risiko dan teknis yang tidak sederhana. Alhamdulillah hari ini kita bisa saksikan bahwa hal ini bisa kita wujudkan,” kata dia, dalam siaran pers tersebut.

Direktur Pengembangan Bisnis dan Niaga PLN Indonesia Power Bernardus Sudarmanta mengatakan amonia hijau produksi Pupuk Kujang tersebut akan diuji coba di PLTU Labuan, Banten.

“Uji coba ini untuk mendapatkan keyakinan bahwa PLTU juga bisa beroperasi menggunakan amonia. Apakah lebih efisien dan mudah di-handle, karena itu kami harap uji coba ini dilakukan dengan sangat baik dan akurat,” kata dia, dalam siaran pers tersebut.

Vice President Technology Development PLN Indonesia Power Hedwig Lunga Sampe Pajung mengatakan amonia hijau tersebut akan digunakan dalam proses co-firing selama 8 jam di PLTU Labuan. “Kalau berbagai parameternya aman, dan uji cobanya memuaskan, bukan tidak mungkin kami menuju ke tahap penghitungan efisiensinya,” kata dia.

PLTU Labuan akan menggandeng IHI Corporation, perusahaan energi asal Jepang, untuk mengevaluasi secara teknis penggunaan amonia hijau tersebut, khususnya terkait modifikasi alat pembakar untuk menggerakkan turbin listrik pembangkit.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |