TEMPO.CO, Jakarta - Kehadiran Rara Sekar Larasati alias Hara di panggung konser tunggal Isyana Sarasvati bertajuk ‘Lost in Harmony’ pada Sabtu malam, 16 November 2024, menjadi momen penuh kejutan di Istora Senayan, Jakarta Pusat. Rara, sang kakak, sampai rela terbang jauh dari Selandia Baru untuk tampil di konser perayaan satu dekade Isyana.
Kejutan manis tersebut disambut histeria para penggemar. Terutama karena kehadiran mantan personel Banda Neira itu cukup dirindukan di panggung musik Tanah Air usai berpisah pada 2016.
Luruh dalam Harmoni
Kejutan dimulai setelah Isyana menyelesaikan duet romantis bersama suaminya, Rayhan Maditra atau akrab disapa Mako, membawakan lagu ‘Home’ dan ‘1+1’, karya yang keduanya ciptakan untuk pernikahan mereka pada 2020 silam. Tepat setelah itu, Rara Sekar muncul dan berdiri berdampingan dengan Isyana di depan kibor, membawakan lagu ‘Luruh’, yang juga menjadi soundtrack film Milly & Mamet (2018).
Meskipun kakak beradik, kolaborasi vokal keduanya sangat unik dan kontras. Rara Sekar dikenal dengan warna suara lembut, cenderung rendah, dan penuh emosi. Vokalnya yang bernuansa folk selalu menonjolkan keintiman dan keheningan lewat lagu-lagu yang dinyanyikan. Sebaliknya, Isyana memiliki jangkauan vokal luas, genre yang beragam, sehingga mampu membangun dinamika yang intens dalam setiap nadanya. “Lu-luruh seluruh harapku / Lu-luruh semua janjimu,” saat membuka lagu, Rara membawa penonton ke dalam suasana yang melankolis.
“Tepuk tangan untuk kakakku tercinta, Rara Sekar Larasati,” ucap Isyana setelah lagu usai. Ia tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Rara yang rela datang jauh dari Selandia Baru. “Rara malam hari ini berkorban untuk aku, untuk terbang dari New Zealand ke sini, padahal lagi sibuk banget,” ungkap pelantun ‘Sikap Duniawi’ itu.
Rara Sekar memulai karier di industri musik nasional lebih dulu dari Isyana. Bersama Ananda Badudu, pada 2012 ia membentuk Banda Neira dan memutuskan bubar pada 2016. Kini, Rara melanjutkan eksplorasi musiknya dengan nama Hara, di bawah naungan Akar Wangi Records.
Proyek solo Rara dimulai dengan merilis lagu 'Ati Bolong' pada 2020, dilanjutkan album mini Kenduri (2021) dan Layar Terkembang (2023). Musiknya kerap terinspirasi dari isu lingkungan dan pengalaman personal. Ada pula single ‘Seroja’ (2022), Niskala (2023), ‘Sebuah Lagu Untuk Teman (A Song for a Friend)’ (2023), dan ‘Tak Ada Keluarga yang Sempurna’ (2024). Dalam rilisan terbaru, ‘Kabut Putih’ (2024), Rara menggandeng Leilani Hermiasih alias frau untuk menghidupkan kembali lagu karya Zubaidah Nungtjik A.R., sebuah penghormatan bagi para perempuan korban tragedi 1965.
Duet Isyana Sarasvati dengan Keluarga Tercinta
Selain duet spesial tersebut, panggung 'Lost in Harmony' juga menjadi tempat berkumpulnya keluarga Isyana Sarasvati. Isyana, Rara, ayah, ibu, dan Mako sang suami bergabung dalam momen hangat, menyanyikan lagu ‘Java Jive’ milik The Manhattan Transfer. “Ini adalah panggung pertama kami sebagai keluarga,” ungkap Isyana. Sang ayah juga bercerita bahwa mereka sering menyanyikan lagu tersebut di mobil sepulang sekolah.
Sejak debutnya pada 2014, Isyana Sarasvati telah menunjukkan evolusi musik yang luar biasa. Mulai dari pop, jazz, hingga progressive rock, setiap albumnya mencerminkan kedewasaan dan keberanian artistiknya. Konser ‘Lost in Harmony’ tak hanya merayakan perjalanan tersebut, tapi juga menunjukkan bahwa ia adalah salah satu musisi paling berbakat di Indonesia. Dalam gelaran konser ini, Isyana membawakan lebih dari 20 lagu dari empat albumnya Explore! (2015), Paradox (2017), LEXICON (2019), hingga ISYANA (2023).