Rencana Penyelenggaraan Sekaten di Alkid Solo Disorot

1 day ago 14

Wahana permainan telah mulai dipasang di alun-alun kidul. Prihatsari

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Rencana penyelenggaraan sekaten atau pasar malam di Alun-alun Kidul (Alkid) Keraton Solo menuai sorotan. Pasalnya, Alun-alun Kidul berstatus kawasan cagar budaya yang membutuhkan perawatan khusus.

Kali ini sorotan dilontarkan Kerabat Keraton Solo sekaligus mantan Anggota DPRD Solo Ginda Ferachtriawan. Ginda mengaku kaget dengan kabar bakal diselenggarakan pasar malam beredar luas di media sosial.

“Terkait pemberitaan Alun-alun Selatan (Kidul) akan dibuat pasar malam, ketika sudah dibuka untuk pedagang selter, lalu ditambah beberapa pedagang bertenda, dengan alasan salah satunya membiayai pemeliharaan Kerbau Kiai Slamet, saya kaget,” bebernya, Kamis (17/4/2025).

Diketahui, pasar malam bertajuk Pasar Rakyat Surakarta rencananya akan digelar di Alun-alun Kidul atau Alkid Keraton Solo pada 19 April-18 Mei 2025. Ginda mempertanyakan rencana penyelenggaraan acara tersebut karena Alkid baru saja selesai direvitalisasi.

“Nah sekarang saat ini dibuka pasar malam rame lagi di media, saya merasa ini patut dipertanyakan dan patut dicari solusinya. Jangan salah, pembangunan (revitalisasi Alkid) ini dilakukan oleh Pemerintah Kota Solo yang logikanya menggunakan anggaran atau uang rakyat yang nilainya sekitar Rp 29 miliar. Nah asumsi saya pembangunan itu dilakukan untuk menjaga kelestarian dari pada kawasan cagar budaya tersebut. Sekarang kalau dibangun pasar malam, kalau dibangun untuk shelter yang jumlahnya melebihi yang dibangun siapa nanti yang akan bertanggung jawab dengan perawatannya? Siapa nanti yang akan menjawab bahwa kawasan cagar budaya ini akan tetap terjaga,” urainya.

Terkait itu, Ginda berharap Pemkot Solo segera mengambil tindakan dan mencarikan jalan keluar. Salah satunya dengan menyatakan pentingnya menjaga kelestarian kawasan Alkid Keraton Solo.

“Pemkot Solo mesti segera berkoordinasi, mencari solusi, dan menyampaikan bagaimana kawasan ini kita lestarikan. Bahkan ke pihak Keraton yang mungkin menyewakan atau sekarang menyewakan untuk pasar malam. Bagaimana mau diapakan dananya. Ini kita membangun untuk melestarikan, bukan dibangun untuk jadi lahan mencari keuntungan atau dikomersialkan,” tegasnya.

Di sisi lain, Ginda mempertanyakan pola berpikir pengelola Alun-alun Kidul hingga sampai seperti tahap ini. Menurutnya, selama ini Pemkot Solo sudah memberi hibah kepada Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat setiap tahunnya. Ada juga kegiatan apel prajurit setiap hari Sabtu yang dibiayai Pemkot Solo.

“Saya enggak tahu cara berpikir pengelola Alun-alun atau pihak Keraton seperti apa. Ini yang kita tanyakan, apakah sudah ada izin, koordinasi, kasihan pihak yang sudah capai-capai melestarikan. Pemkot sudah berupaya banyak untuk Keraton, makanya ketika sekarang Alun-alun Selatan dikomersialkan tanpa kordinasi ya patut dipertanyakan,” terangnya.

Sebelumnya, ramai di media sosial rencana penyelenggaraan Pasar Malam di Alkid Keraton Solo. Hal iyu menuai pro dan kontra. Masyarakat terbelah menjadi dua, ada yang menyambut senang namun ada juga yang khawatir kegiatan tersebut bakal membuat Alkid kembali kotor dan rusak pascarevitalisasi.

Bahasan mengenai agenda sempat ramai jadi perbincangan dalam unggahan video reels akun Instagram @agendasolo, Senin (14/4/2025). Video itu menunjukkan kondisi lapangan Alkid yang mulai dipasangi tenda-tenda pedagang dan wahana permainan pasar malam.

Dalam kolom komentar unggahan video itu, banyak netizen yang mengungkapkan kekhawatiran kondisi Alkid yang sudah direvitalisasi itu bakal kembali kotor, rusak, hingga kumuh imbas dari pasar malam.

“Dadi rusak dan kumuh meneh iki ngko (kembali rusak dan kumuh meneh ini nanti),” komentar pemilik akun Instagram @dim._.dimass.

“Lapangan sudah bagus dan rapi sayang kalau rusak,” komentar pemilik akun Instagram @vanbeatrik. Prihatsari

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |