Retret tak cuma berarti melarikan diri dari rutinitas tapi kembali ke kehidupan dengan mata yang segar dan semangat yang seperti baru diisi lagi.
24 Februari 2025 | 14.50 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Para kepala daerah sedang menjalani retret di di Lembah Tidar Akademi Militer di Magelang, Jawa Tengah, 22-27 Februari 2025 dengan agenda menjalani serangkaian kegiatan dan pembekalan. Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto mengatakan retret pembekalan kepala daerah untuk meningkatkan kapasitas kepemimpinan.
Bima menjelaskan Kementerian Dalam Negeri memiliki tanggung jawab untuk memperkuat kompetensi masing-masing kepala daerah. “Rangkaian pembekalan kepala daerah di tahun ini, kita tentu harapkan akan mencapai target-target yang betul-betul diturunkan menjadi mata acara dalam seluruh rangkaian," katanya pada pembukaan retret, Sabtu, 22 Februari 2025, dikutip dari Antara.
Bima menjelaskan berbagai materi yang bakal disampaikan narasumber kepada kepala daerah pada retret pembekalan, seperti pemahaman terhadap tugas pokok kepala daerah, pemahaman Asta Cita, dan program kerja setiap kementerian. Tak hanya meningkatkan pemahaman, retret kepala daerah diarahkan untuk membangun kedekatan antarkepala daerah sehingga mendukung pelaksanaan berbagai program kerja. “Membangun chemistry emotional bonding dan juga team building. Kedekatan antarkepala daerah akan memperkuat sinergi di masa depan,” katanya.
Manfaat Retret
Dilansir dari The Daily Star edisi 27 Januari 2025, retret tak cuma berarti melarikan diri dari rutinitas tapi kembali ke kehidupan dengan mata yang segar dan semangat yang seperti baru diisi lagi. Jika Anda merasa sedang macet, diskoneksi, atau hanya sekadar butuh jeda dari kesibukan, pergilah retret, baik sendiri, bersama keluarga, atau sahabat.
Manjakan kesehatan mental, fisik, serta nikmati suasana yang berbeda dan tenang. Terkadang, cara terbaik untuk mengisi ulang baterai di otak adalah menjauh dari rutinitas. Menjauh dari lingkungan yang sudah dikenal akan membuat Anda menyetel kembali kondisi mental dan emosional.
Sementara itu, Wikipedia menyebut retret memiliki beberapa makna yang berkaitan, pada umumnya berupa gagasan untuk sementara waktu menjauhkan diri dari lingkungan sehari-hari. Retret dapat dilakukan untuk alasan yang berhubungan dengan kebutuhan spiritual, menghindari stres, menjaga kesehatan, bagian dari gaya hidup, atau hal-hal sosial atau ekologis lain.
Retret dapat berarti sebuah periode pengalaman menyendiri atau pengalaman mengasingkan diri bersama kelompok atau komunitas. Beberapa retret dilakukan dalam kesunyian, sementara yang lain dilakukan dalam suasana berbagi rasa, tergantung pengetahuan dan praktik yang dilakukan oleh fasilitator dan/atau peserta. Retret sering dilakukan di daerah pedesaan, pedalaman, atau tempat-tempat retret khusus seperti biara.
Riwayat Retret
Kata retret sendiri berasal dari bahas Latin retrahere yang berarti menarik diri. Menurut penjelasan di The Georgia Bulletin pada 2020, istilah retret pertama kali digunakan pada abad ke-14 untuk militer dan memiliki makna beristirahat atau menarik diri dari kegiatan atau latihan. Barulah pada pertengahan abad ke-18 istilah retret digunakan untuk menggambarkan kegiatan keagamaan dengan cara menyepi dan merenung, biasanya oleh umat Katolik.
Macam Retret
Retret Militer
- Berasal dari bahasa Latin retrahere yang berarti menarik diri.
- Pada abad ke-14 digunakan sebagai sinyal di militer untuk menarik diri.
- Masih dilakukan hingga sekarang meski hanya bersifat seremonial, dengan iringan musik, tembakan meriam, dan pertunjukan lain.
Retret Agama
- Dimulai pada abad ke-3.
- Dijadikan kegiatan keagamaan seperti sekarang oleh St. Ignatius Loyola (1491-1556).
- Saat retret, para peserta menyepi di suatu tempat untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.
Retret Relaksasi
- Mengacu pada kegiatan yang diadakan di tempat yang jauh dari keramaian untuk relaksasi diri.
- Ada kegiatan retret yang dilakukan di tempat mewah di pedalaman.
Retret terkait Lokasi
- Relokasi orang atau infrastruktur akibat perubahan iklim.
- Tujuannya untuk mengurangi kerugian materi lebih banyak pada masyarakat.
Memilih Lokasi retret
Ketika memilih lokasi untuk retret, pertimbangkan faktor-faktor seperti suasana yang diinginkan (pantai, gunung, pedesaan), kegiatan yang bisa dilakukan, iklim, dan minat para peserta. Berikut saran dari planretreat.com.
1. Tentukan tujuan
Sebelum mencari lokasi, pastikan tujuan retret. Apakah ingin meningkatkan moral tim, menempa kreativitas, memperbaiki komunikasi, atau semuanya?
2. Pertimbangkan akses
Akses adalah faktor penting untuk mencapai lokasi. Pulau terpencil mungkin terkesan ideal tapi mudahkah untuk mencapainya? Pilih lokasi yang mudah diakses para peserta.
3. Cek akomodasi dan fasilitas
Kenyamanan para peserta harus menjadi prioritas utama. Apakah lokasi retret memiliki fasilitas seperti ruang rapat, area rekreasi, dan koneksi Wi-Fi.
4. Jelajahi lingkungan sekitar
Tempat retret yang dikelilingi alam yang indah tentu menjadi opsi menarik, apakah itu di gunung, pantai, atau pedesaan. Tujuannya agar peserta bisa menyatu dengan alam untuk mengurangi stres, merangsang kreativitas, dan mempererat ikatan.
PODCAST REKOMENDASI TEMPO
- Podcast Terkait
- Podcast Terbaru