TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 dunia pada Selasa, 10 Desember 2024, diurutan pertama berita tentang Presiden Amerika Serikat terpilih Donald Trump yang ikut berkomentar soal pemberontakan di Suriah. Presiden terguling Suriah Bashar al Assad dilaporkan melarikan diri ke Rusia. Menurut Trump, Rusia tidak seharusnya tidak melindungi Assad. Moskow sudah kehilangan mintatnya pada Suriah dan kini ingin fokus pada perang Ukraina.
Diurutan kedua top 3 dunia, berita mengenai Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang memerintahkan militer Israel untuk “merebut” zona penyangga demiliterisasi atau buffer zone di perbatasan dengan Suriah. Perintah ini disampaikan setelah penggulingan Presiden Assad dari Damaskus, dan klaim Netanyahu kalau tentara Suriah telah meninggalkan posisi mereka di perbatasan Israel - Suriah.
Berikut top 3 dunia selengkapnya:
1. Trump Sebut Rusia Tinggalkan Assad: Seharusnya Tak Terlibat Sejak Awal
Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump pada Minggu, 7 Desember 2024, menilai pengabaian Rusia terhadap Presiden Suriah Bashar al Assad telah menyebabkan kejatuhan Assad. Moskow seharusnya tidak melindunginya sejak awal dan kemudian kehilangan minat karena perang di Ukraina yang seharusnya tidak dimulai.
"Assad telah tiada. Dia telah meninggalkan negaranya. Pelindungnya, Rusia, Rusia, Rusia, yang dipimpin oleh (Presiden) Vladimir Putin, tidak tertarik untuk melindunginya lagi," tulis Trump di platform media sosialnya, Truth Social.
“Tidak ada alasan bagi Rusia untuk berada di sana,” tulis Trump. “Mereka kehilangan minat terhadap Suriah karena Ukraina…perang yang seharusnya tidak pernah dimulai, dan bisa berlangsung selamanya.”
Trump, yang mulai menjabat pada 20 Januari 2025, menambahkan bahwa Rusia dan Iran, pendukung utama Assad lainnya, "saat ini berada dalam kondisi lemah, salah satunya karena Ukraina dan perekonomian yang buruk, dan yang lainnya karena Israel dan keberhasilan perjuangannya".
Baca selengkapnya di sini
2. PM Israel Netanyahu Perintahkan Militer Merebut Zona Penyangga Suriah
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Minggu, 7 Desember 2024, memerintahkan militer Israel untuk “merebut” zona penyangga demiliterisasi atau buffer zone di perbatasan dengan Suriah. Perintah ini setelah penggulingan Bashar al Assad dari Damaskus, Netanyahu mengatakan “perjanjian pelepasan” yang telah berusia 50 tahun antara kedua negara telah gagal dan “pasukan Suriah telah meninggalkan posisi mereka”.
"Saya mengarahkan IDF (militer) kemarin untuk merebut zona penyangga (buffer zone) dan posisi komando di dekatnya. Kami tidak akan membiarkan kekuatan musuh membangun dirinya di perbatasan kami."
Pengumuman tersebut, yang disampaikan Netanyahu saat mengunjungi Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel dan berbatasan dengan zona penyangga, muncul setelah militer Israel mengatakan telah mengerahkan pasukan ke daerah tersebut
Baca selengkapnya di sini
3. FBI Tawarkan Rp 15,8 M untuk Bebaskan Jurnalis Austin Tice dari Suriah
Biro Investigasi Federal atau FBI menawarkan hadiah hingga US$ 1juta atau setara Rp 15,8 miliar untuk informasi tentang warga negara Amerika Serikat Austin Tice. Bekas Marinir yang menjadi jurnalis ini diculik oleh militan jihad pada 2012 saat sedang meliput pemberontakan terhadap rejim Bashar al Assad di Suriah.
"Mengingat kejadian terkini di Suriah, FBI memperbarui seruan kami untuk mendapatkan informasi yang dapat mengarah pada lokasi yang aman, pemulihan, dan pengembalian Austin Bennett Tice, yang ditahan di Damaskus pada bulan Agustus 2012," kata FBI dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari FoxNews.
"FBI dan mitra pemerintah tetap berkomitmen membawa Austin pulang ke keluarganya. Kami masih menawarkan hadiah hingga US$ 1 juta untuk informasi yang mengarah pada pemulangan Austin dengan selamat," kata FBI dalam pernyataannya.
Austin Tice, 43, adalah seorang kapten di Korps Marinir Amerika Serikat. Ia melakukan perjalanan ke Suriah sebagai jurnalis independen pada Mei 2012, sebelum tahun terakhirnya di Sekolah Hukum Georgetown.
Baca selengkapnya di sini