INFO BISNIS - Bank BTPN resmi bertransformasi menjadi Bank SMBC Indonesia, menjadi langkah strategis dari Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) Group untuk memperkuat lini bisnisnya di pasar Indonesia. Transformasi merek ini menandai komitmen SMBC dalam menghadirkan layanan keuangan yang lebih komprehensif dan berdaya saing, memadukan kekuatan jaringan global dengan pengalaman lokal yang telah terbangun selama puluhan tahun.
CEO & President Director SMBC Global Akihiro Fukutome menjabarkan bahwa rebranding ini hasil dari perkembangan dan aksi korporasi yang dilakukan setelah lima tahun merger antara BTPN dan SMBC. "SMBC Indonesia akan melanjutkan upaya kami untuk memberikan solusi bernilai tambah yang tinggi kepada nasabah korporasi di Indonesia dengan memanfaatkan jaringan global serta kapabilitas produk kami untuk bisnis perbankan ritel," ujarnya saat konferensi pers “Transformasi Merek SMBC Indonesia” di Fairmont Hotel Jakarta, Selasa, 3 Desember 2024.
Fukutome optimistis bahwa perubahan ini akan membawa pertumbuhan positif bagi SMBC Indonesia, terutama dalam menjawab kebutuhan pasar lokal dengan pendekatan yang lebih inovatif.
Presiden Direktur SMBC Indonesia Henoch Munandar menjelaskan bahwa rebranding ini bukan sekadar perubahan nama atau identitas visual. "Kami menggabungkan kemampuan global dengan pengalaman 66 tahun melayani pasar lokal untuk menghadirkan solusi keuangan yang komprehensif dan inovatif," ucapnya.
Pengalaman lokal selama 66 tahun merupakan kekuatan BPTN yang didirikan pada 1958. Kendati bank tersebut identik sebagai tabungan untuk pensiun, secara operasional pelayanan perbankan BTPN meluas ke berbagai segmen seperti bisnis pendanaan, bisnis usaha mikro dan kecil (UMK) hingga bisnis syairah.
Artinya, sejak merger dengan SMBC, layanan perbankan yang telah dijalankan BPTN semakin kokoh dan berkembang. Termasuk meluaskan layanan lainnya ke berbagai segmen, sebagaimana Henoch menyebutnya dengan “universal banking” karena melayani berbagai segmen, mulai dari korporasi hingga ritel.
Pengalaman lokal puluhan tahun ini, Henoch melanjutkan, akan diperkuat oleh pengalaman SMBC Group sehingga SMBC menjanjikan berbagai keunggulan, terutama dalam konektivitas. "Sebagai contoh, di segmen korporasi, kami bisa mendukung perusahaan Indonesia yang ingin berekspansi global dengan pembiayaan dan solusi lintas negara," katanya.
Kemudian di sisi ritel, ia menambahkan, layanan digital melalui Jenius memungkinkan transaksi di 12 negara, termasuk kemudahan remitansi valuta asing langsung dari aplikasi mobile banking. Henoch memastikan, transformasi ini bertujuan menciptakan portofolio bisnis yang sehat dan merata di berbagai segmen.
Mendukung Transisi Energi
Menurut Henoch, kekuatan berikutnya berkat penggabungan kekuatan global dan lokal yakni terkait dukungan terhadap misi pemerintah Indonesia menggapai net zerro emission (NZE) pada 2060. “SMBC Group menjadi institusi pertama yang mendapat kepercayaan dari African Finance Corporation (AFC) dengan pinjaman senilai US$ 500 juta untuk mendanai proyek hijau dan sosial di Indonesia,” kata dia.
Dana tersebut akan digunakan untuk mendukung perusahaan yang ingin beralih ke energi terbarukan. "Kami menawarkan solusi bagi nasabah korporasi yang ingin berkontribusi pada transisi energi dengan dukungan penuh dari SMBC global," ucap Henoch.
Adapun terkait rencana jangka panjang SMBC dalam mendukung sektor finansial di Indonesia, yakni berupaya mempercepat pertumbuhan di semua segmen dengan menciptakan keseimbangan portofolio. Untuk bisnis korporasi, fokusnya adalah memberikan solusi bernilai tambah tinggi, sementara di segmen ritel, strategi difokuskan pada pengelolaan kekayaan, pembayaran, dan pembiayaan konsumen. "Kami ingin memastikan bahwa bisnis kami tidak hanya berkembang, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia," ujar Henoch. (*)