TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Bantuan Palestina PBB atau UNRWA Philippe Lazzarini meyakinkan serangan terhadap konvoi bantuan di Jalur Gaza oleh penjarah dan geng bersenjata dapat menurun karena bantuan kemanusiaan mulai membanjiri daerah tersebut setelah gencatan senjata berlaku antara Israel dan militan Palestina. UNRWA memiliki 4 ribu truk berisi bantuan, yang setengahnya adalah makanan dan tepung, yang siap memasuki Gaza.
Sedangkan Program Pangan Dunia PBB atau WGL mengatakan telah memiliki cukup makanan yang siap untuk memberi makan lebih dari satu juta orang selama tiga bulan. Selama 15 bulan perang Gaza berkecamuk, PBB telah menggambarkan operasi kemanusiaannya sebagai oportunistik--menghadapi masalah dengan operasi militer Israel, pembatasan akses oleh Israel ke dan di seluruh Gaza, dan baru-baru ini penjarahan oleh geng bersenjata.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Jika kita mulai membanjiri Gaza dengan bantuan ... itu sama dengan meredakan ketegangan ini," kata Lazzarini, pada Jumat, 17 Januari 2024, dikutip dari Reuters. "Namun, jelas kami juga memerlukan akses yang tertib, tanpa gangguan, dan tanpa halangan kepada masyarakat."
Sebelumnya pada Rabu lalu, Israel dan Hamas menyetujui gencatan senjata yang akan dimulai pada Minggu, 19 Januari 2025. Kedua belah pihak juga menyepakati pembebasan sandera sejak serangan 7 Oktober 2023 di Israel selatan, yang memicu perang Gaza saat ini. Kesepakatan tersebut sudah mendapat persetujuan penuh dari kabinet Israel, yang rapat pada Jumat sore, 17 Januari 2025.
Pembicaraan dimulai di Kairo pada Jumat pekan ini untuk menuntaskan perincian pelaksanaan lonjakan bantuan ke Gaza berdasarkan kesepakatan gencatan senjata. Selain keamanan di Gaza, PBB telah menyuarakan kekhawatiran tentang kerusakan jalan, persenjataan yang tidak meledak, kekurangan bahan bakar, dan kurangnya peralatan komunikasi yang memadai.
Administrator USAID Samantha Power berharap lonjakan bantuan dapat menciptakan jalur bantuan kemanusiaan yang stabil untuk Gaza. Dia mengatakan USAID memiliki persediaan yang siap dikirim.
"Kami telah mengirim tim dari Washington ke wilayah tersebut. Mereka sedang mengkaji modalitas berapa banyak pos pemeriksaan yang dapat dibuka pada satu waktu, bagaimana jam kerja dapat diperpanjang, dari mana truk dapat berasal," ujar Power kepada MSNBC, Jumat, 17 Januari 2025.
Truk Bantuan
Kesepakatan tersebut mengharuskan 600 truk bantuan diizinkan masuk ke Gaza setiap hari selama enam minggu gencatan senjata awal, termasuk 50 truk yang membawa bahan bakar. Separuh dari 600 truk bantuan akan dikirim ke wilayah utara Gaza, tempat para ahli telah memperingatkan kelaparan akan segera terjadi.
"Itu bisa dilakukan, tetapi tidak realistis untuk percaya bahwa 600 truk hanya akan dibawa oleh PBB atau organisasi kemanusiaan," tutur Lazzarini kepada wartawan. Dia menambahkan bahwa truk komersial juga perlu disertakan.
Lazzarini juga mengatakan kapasitas logistik terbatas di Gaza sehingga akan membantu jika bantuan bilateral dapat dikirim langsung ke tujuannya di daerah kantong tersebut.
Data UNRWA menunjukkan hanya 523 truk bantuan yang memasuki Gaza pada bulan Januari, turun tajam dari 2.892 pada bulan Desember. Bantuan diturunkan di sisi Gaza, di mana bantuan tersebut diambil oleh PBB dan didistribusikan.
Namun, geng dan penjarah telah mempersulit hal itu. Data dari Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan menunjukkan 2.230 truk bantuan-- rata-rata 72 truk per hari--telah diambil, sementara antara tanggal 1-5 Januari, rata-rata hariannya adalah 51 truk.
Israel telah menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza dan populasi sebelum perang yang berjumlah 2,3 juta orang telah mengungsi beberapa kali. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada hari Rabu menggambarkan situasi kemanusiaan sebagai "bencana besar."
Israel mengatakan Hamas menewaskan sekitar 1.200 orang dalam serangan 7 Oktober 2023 dan kementerian kesehatan Gaza mengatakan lebih dari 46.000 warga Palestina telah tewas selama perang tersebut. PBB mengatakan 269 staf UNRWA di Gaza telah tewas.
Perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO untuk Palestina Rik Peeperkorn berencana untuk mendatangkan rumah sakit prafabrikasi guna mendukung sektor kesehatan Gaza yang hancur selama dua bulan ke depan.WHO mengungkap saat ini hanya sekitar setengah dari 36 rumah sakit di Gaza yang berfungsi, itu pun hanya berfungsi sebagian.
Peeperkorn berharap gencatan senjata akan memungkinkan evakuasi medis lebih lanjut bagi lebih dari 12.000 pasien yang saat ini berada dalam daftar tunggu, yang sekitar sepertiganya adalah anak-anak. Dia menyebut sekitar setengah dari pasien mengalami cedera seperti anggota tubuh yang diamputasi dan cedera tulang belakang.
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini