TEMPO.CO, Jakarta - Kerajaan Singasari atau disebut juga Singhasari atau Singosari adalah sebuah kerajaan Hindu-Buddha yang berdiri di Pulau Jawa pada tahun 1222 oleh Ken Arok. Kerajaan ini didirikan setelah berakhirnya Kerajaan Kediri, dengan Ken Arok sebagai penguasa pertama yang memerintah hingga 1227 M. Kerajaan ini bertahan sekitar 70 tahun dan berpusat di Tumapel.
Kerajaan Singasari mencapai puncak kejayaannya saat dipimipin oleh Kertanegara. Ia dikenal sebagai raja paling sukses dalam sejarah Singasari dan memiliki ambisi untuk menyatukan seluruh nusantara. Ia naik tahta pada tahun 1268 dengan gelar Sri Maharajadiraja Sri Kertanegara.
Peninggalan Kerajaan Singasari
Kerajaan Singasari merupakan Kerajaan yang letaknya diperkirakan berada di sekitar Supit Urang, yaitu daerah pertemuan antara Sungai Brantas dan Sungai Bango. Selain itu, keberadaan Kerajaan Singasari dapat dibuktikan dari peninggalan-peninggalannya seperti Arca hingga penemuan candi-candi di Jawa Timur, seperti di daerah Singasari dan Malang. Berikut adalah beberapa peninggalan Kerajaan Singasari.
1. Prasasti Mula Malurung
Mengutip Modul Pembelajaran SMA Sejarah Indonesia Kelas X, Prasasti Mula Malurung adalah piagam pengesahan penganugrahan desa Mula dan desa Malurung untuk tokoh bernama Pranaraja. Prasasti ini berupa lempengan-lempengan tembaga yang diterbitkan Kertanagara pada tahun 1255 sebagai raja muda di Kadiri, atas perintah ayahnya Wisnuwardhana raja Singasari.
2. Prasasti Manjusri
Prasasti Manjusri adalah sebuah naskah yang dipahat di bagian belakang Arca Manjusri. Awalnya, prasasti ini ditemukan di Candi Jago, namun kini telah dipindahkan ke Museum Nasional Jakarta.
3. Prasasti Singosari
Prasasti Singosari, yang bertarikh tahun 1351 M, ditemukan di Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur dan sekarang disimpan di Museum Gajah dan ditulis dengan Aksara Jawa.
4. Prasati Wurare
Prasasti Wurare adalah sebuah prasasti yang isinya memperingati penobatan arca Mahaksobhya di sebuah tempat bernama Wurare (sehingga prasastinya disebut Prasasti Wurare). Prasasti ditulis dalam bahasa Sansekerta, dan bertarikh 1211 Saka atau 21 November 1289. Arca tersebut sebagai penghormatan dan perlambang bagi Raja Kertanegara dari kerajaan Singasari, yang dianggap oleh keturunannya telah mencapai derajat Jina (Buddha Agung).
5. Arca Amoghapasa
Arca ini merupakan peninggalan Kerajaan Singasari sekaligus bukti adanya hubungan baik antara kerajaan Singasari dan kerajaan Melayu Kuno di masa silam. Arca ini dikirimkan Kertanegara kepada Dharmasraya, penguasa kerajaan melayu sebagai tanda bahwa kerajaan tersebut telah dikuasai oleh Kertanegara dalam setelah melakukan ekspedisi Pamalayu.
6. Candi Kidal
Mengutip buku Ragam Hias Candi-Candi di Jawa, Candi Kidal terletak di Desa Rejokidul, Kecamatan Tumpang, dengan bentuk ramping vertikal yang masih utuh, terdiri dari kaki, tubuh, dan atap. Pintu masuk berada di barat. Menurut Kitab Nagarakertagama, candi ini dibangun untuk memperingati upacara Sraddha 12 tahun setelah wafatnya Raja Anusapati pada 1260 M. Anusapati, anak Tunggul Ametung dan Ken Dedes, adalah raja Singasari dari dinasti Rajasa.
7. Candi Singasari
Candi Singasari berlokasi di Desa Candirenggo, Kecamatan Singasari. Candi ini berlatar belakang agama Siwa-Budha dan dibuat sekitar tahun 1300 Masehi. Candi Singasari dibangun sebagai wujud rasa syukur masa kejayaan kerajaan Singasari pada masa pemerintahan raja Kertanegara. Candi Singosari ditemukan pada tahun 1803 masih berupa tumpukan batu dan dipugar oleh Dinas Purbakala Hindia Belanda pada tahun 1934-1937.
8. Candi Jago
Candi ini berada di Desa Tumpang, Kecamatan Tumpang. Menurut kitab Nagarakertagama merupakan tempat pendharmaan raja Singasari, bernama Jayawisnuwardhana atau Ranggawuni sebagai Sugata/Budha yang meninggal pada tahun 1268 Masehi. Ranggawuni adalah anak Anusapati yang didharmakan di Candi Kidal. Bangunan candi menyerupai bangunan megalitik punden berundak, yang berfungsi sebagai tempat pemujaan arwah leluhur.
9. Candi Jawi
Candi Jawi diperkirakan dibangun pada abad ke-13 dan terletak di Desa Candi Wates, Kecamatan Prigen, Pasuruan. Candi ini didirikan atas perintah Raja Kertanegara sebagai tempat ibadah bagi umat Siwa-Buddha.
10. Candi Sumberawan
Stupa Sumberawan atau Candi Sumberawan, adalah satu-satunya stupa yang ditemukan di Jawa Timur, terletak di kaki Gunung Arjuna pada ketinggian 650 meter dpl, di Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Stupa ini merupakan peninggalan Kerajaan Singosari yang dulunya digunakan oleh umat Buddha dan berlokasi sekitar 6 km dari Candi Singosari.
11. Arca Dwarapala
Arca Dwarapala adalah Arca yang ditemukan di Kelurahan Candirenggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Arca setinggi 4 meter ini merupakan patung penjaga gerbang yang biasa ditempatkan di pintu masuk candi atau kompleks istana. Karena tingginya, qrca ini menjadi arca terbesar di Indonesia.
12. Arca Prajnaparamita
Arca Prajnaparamita merupakan perwujudan Bodhisattwa Dewi, terkenal sebagai arca dari Jawa kuno. Diperkirakan berasal dari abad ke-13 Masehi, pada era Kerajaan Singhasari, arca ini ditemukan di reruntuhan Cungkup Putri dekat Candi Singhasari, Malang. Dalam kepercayaan setempat, arca ini diyakini sebagai perwujudan Ken Dedes, ratu pertama Singhasari, mungkin sebagai arca anumerta.
13. Prasasti Kudadu
Prasasti Kudadu juga merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Singasari. Prasasti ini diperkirakan dibuat pada tahun 1293 M dan menyimpan informasi penting. Salah satunya adalah bahwa kerajaan Singasari awalnya dikenal dengan nama Kerajaan Tumapel.