TEMPO.CO, Jakarta - Pro Jokowi atau Projo disebut-sebut ingin berubah menjadi partai politik. Kabar itu mencuat jelang kongres Projo bulan Desember mendatang. Organisasi pendukung Joko Widodo itu dikenal punya banyak orang di posisi penting, misalnya Budi Arie Setiadi yang pernah jadi Menteri Kominfo atau Prabowo Subianto, anggota kehormatan Projo, presiden Indonesia saat ini.
Prabowo resmi tercatat sebagai anggota kehormatan Projo. Prosesi pengangkatannya terjadi pada Sabtu, 14 Oktober 2023 di kediamannya di Jakarta. Penetapan ini dilakukan oleh Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, yang menyerahkan jaket keanggotaan sebagai simbol penerimaan Prabowo dalam organisasi relawan yang mendukung Jokowi. Berikut ini adalah tiga fakta menarik terkait pengangkatan Prabowo sebagai anggota kehormatan Projo.
1. Penetapan sebagai anggota kehormatan Projo sudah satu tahun yang lalu
Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus calon presiden yang diusung Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto, resmi diangkat sebagai anggota kehormatan relawan Pro Jokowi (Projo) di kediamannya di Jakarta pada Sabtu, 14 Oktober 2023. Penetapan status anggota kehormatan ini dilakukan oleh Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, yang ditandai dengan penyerahan jaket keanggotaan Projo kepada Prabowo. “Ini sebuah kehormatan besar bagi saya,” kata Prabowo.
Dalam kesempatan itu, Prabowo menyatakan bahwa dirinya menerima kepercayaan dan dukungan dari Projo sebagai motivasi untuk terus berbakti kepada negara.
"Kepercayaan yang saudara-saudara berikan kepada saya akan saya terima sebagai amanah dan penugasan mulia untuk berbakti kepada bangsa dan negara," ujarnya. Prabowo juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dan status keanggotaan yang diberikan kepadanya.
2. Projo secara resmi mendeklarasikan diri mendukung Prabowo dalam pemilihan presiden lalu
Organisasi Massa Pro Jokowi (Projo) secara resmi memberikan dukungan kepada Prabowo saat menjadi bakal calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju dalam pilpres 2024 lalu. Deklarasi ini dilakukan di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
"Saya menerima dukungan ini, saya meminta kawan-kawan sekalian semuanya di sini, ada juga tokoh-tokoh nasional, tokoh-tokoh partai KIM, ada Pak Yusril, Pak Ferry Afriasnyah, Pak Muzani. Saya mengajak, mari kita bersama-sama turun ke rakyat, yakinkan rakyat," ujar Prabowo di hadapan wartawan setelah menerima deklarasi dukungan Projo di rumah Kertanegara, Jakarta Selatan pada Sabtu, 14 Oktober 2023.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Relawan Projo, Budi Arie Setiadi, menyebutkan bahwa Jokowi telah menyampaikan kriteria calon penerusnya dalam rapat kerja nasional kepada Projo. Berdasarkan hal tersebut, Projo menyimpulkan bahwa calon yang dimaksud adalah Prabowo.
3. TKN Prabowo-Gibran gunakan cara yang sama seperti Jokowi untuk menghimpun relawan
Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka secara resmi membentuk Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) yang diumumkan di Indonesia Arena, Jakarta, pada Sabtu, 2 November 2024. Organisasi non-politik ini disebut sebagai wadah bagi relawan pendukung Prabowo-Gibran.
Langkah ini tidak asing, mengingat sebelumnya, Jokowi juga melakukannya setelah memenangkan Pemilu 2014 dan 2019 dengan menghimpun berbagai jaringan relawan, salah satunya Projo.
Pendirian GSN berawal dari sebuah acara buka puasa bersama sejumlah kelompok relawan di salah satu hotel di Jakarta Selatan pada Maret lalu. Saat itu, Prabowo, yang saat itu adalah presiden terpilih Pilpres 2024, mengemukakan ide agar tim kampanyenya melakukan transformasi.
“Idenya agar TKN bisa solid membantu pemerintah ke depan,” ungkap Bendahara kelompok relawan Pro Jokowi (Projo), Panel Barus, saat dihubungi Tempo pada Jumat, 1 November 2024. Menurutnya, ide yang diusulkan oleh Ketua Umum Partai Gerindra tersebut disambut positif oleh kelompok relawan, terutama Projo.
SHARISYA KUSUMA RAHMANDA | ANTARA | HENDRIK KHOIRUL MUHID | MAGANG KJI
Pilihan Editor: Syarat yang Harus Dipenuhi Projo Jika Ingin Jadi Partai Politik