31 Anak di Bawah Umur di Jepara Jadi Korban Predator Seksual

1 day ago 12

Ilustrasi korban pelecehan seksual | tempo.co

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sebanyak 31 anak di bawah umur menjadi korban kekerasan seksual yang diduga dilakukan oleh seorang pria berinisial S (21), warga Kecamatan Kalinyamatan, Kabupaten Jepara. Kasus ini terbongkar secara tidak sengaja saat orang tua salah satu korban membawa ponsel anaknya yang rusak ke tempat reparasi dan menemukan sejumlah foto tak senonoh.

Penemuan mengejutkan itu langsung dilaporkan ke polisi dan ditindaklanjuti dengan penyelidikan mendalam. Hasilnya, terungkap bahwa S telah merayu puluhan korban melalui aplikasi perpesanan daring. Setelah memperoleh kepercayaan, pelaku meminta para korban mengirimkan foto dan video pribadi. Materi tersebut kemudian digunakan S untuk mengancam korban agar menuruti perintahnya, termasuk untuk bertemu secara langsung. Dalam beberapa kasus, pertemuan itu berujung pada pemerkosaan.

“Awalnya ditemukan 21 korban, semua perempuan dan di bawah umur. Setelah dilakukan pendalaman, ditemukan tambahan 10 korban serta sejumlah file yang sempat dihapus,” ungkap Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah, Komisaris Besar Dwi Subagio, Rabu (30/4/2025).

Para korban tidak hanya berasal dari Jepara, tetapi juga dari Semarang, Lampung, hingga Jawa Timur. Polisi menyatakan pelaku tidak menyamar atau menggunakan identitas palsu di media sosial. Ia berinteraksi langsung menggunakan identitas aslinya.

Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah, Komisaris Besar Artanto, membenarkan bahwa pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan. “Masih 31 korban dalam kasus tersebut,” ujarnya saat dihubungi Tempo pada Jumat (2/5/2025).

Saat ini, polisi tengah mendalami motif pelaku serta bagaimana materi kekerasan seksual itu digunakan. “Sementara masih digunakan untuk kepentingan pribadi pelaku,” kata Artanto.

Pihak kepolisian juga telah mengupayakan pendampingan psikologis terhadap para korban yang mengalami trauma mendalam. “Saat ini sedang dilakukan pendekatan secara psikologis, step by step, agar mereka bisa pulih secara mental,” tutur Artanto.

Penyidikan masih berlangsung dan polisi tidak menutup kemungkinan jumlah korban bertambah, seiring ditemukannya bukti baru.

www.tempo.co

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |