TEMPO.CO, Jakarta - Alumni Departemen Informatika FMIPA Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh, Muhammad Razan Fawwaz, adalah pengembang situs SendTheSong yang kini mendunia setelah pertama kali diperkenalkan di TikTok. Tak hanya ramai di dalam negeri, SendTheSong juga diminati di Filipina dan menjadikannya negara kedua penyumbang trafik terbanyak.
Dikutip dari situs USK, Razan mengaku kalau SendTheSong awalnya hanyalah sebuah proyek sampingan. “Ide untuk membuatnya muncul secara spontan, sebagai solusi untuk mengekspresikan perasaan atau pesan kepada seseorang tanpa kontak langsung," kata dia dalam artikel yang publikasikan Senin, 11 November 2024.
SendTheSong merupakan sebuah platform pengirim pesan anonim melalui musik atau lagu. Platform ini memungkinkan pengguna yang mengalami kesulitan dalam mengekspresikan perasaan, untuk mengungkapkan perasaan mereka secara tidak langsung pada seseorang.
Pengguna dapat menambahkan lagu pada pesan, menjadikannya terasa lebih personal dan emosional sekaligus. Pesan yang dikirim anonim dan menyertakan satu nama sebagai penerimanya. Nama penerima tanpa disertai keterangan lebih detail, menciptakan ilusi bagi pengguna yang mencari namanya sebagai penerima pesan.
Sebagai ilustrasi, pengguna dengan nama Putri memasukkan namanya pada menu pencarian. Setelahnya akan muncul berbagai pesan dengan Putri sebagai penerima. Ilusi sebagai penerima tercipta lantaran bukan cuma si pengguna tadi yang bernama Putri, sehingga kepastian seseorang merupakan penerima pesan tersebut bersifat semu.
Tampilan muka platform kirim pesan berupa lagu yang anonim buatan alumni USK. sendthesong.xyz
Seiring berjalannya waktu, platform SendTheSong berkembang pesat dan jadi pilihan populer bagi pengguna yang ingin mencurahkan isi hati mereka secara anonim. Popularitasnya semakin meningkat setelah menjadi topik hangat dan sering disebut oleh para pengguna media sosial X (dulunya Twitter).
Tak jarang, pesan yang dikirim lewat lagu pada platform SendTheSong, mampu menciptakan kehangatan bagi si pembaca yang namanya tertera sebagai penerima yang dituju. “Bacain pesan buat diri sendiri di sendthesong.xyz berasa dicintai, diperhatiin, dipeluk, banyak orang. Hangat sekali. Lucu-lucu pula.” tulis pengguna X dengan nama pengguna @lnddwrhy.
Selain itu ada juga pengguna X dan memainkan SendTheSong yang merasakan ilusi sebagai penerima pesan. “Tolong ini gimana ya caranya buat mengatasi kepedean tiap baca pesan dari web send the song!?” kata @roeangkasa. Bahkan ada juga yang menulis pesan dengan namanya sendiri sebagai penerima, sebagai ilusi dirinya dicintai secara diam-diam.
Saat ini, situs SendTheSong telah mencatat lebih dari delapan juta kunjungan dengan enam juta pengunjung unik. Dalam 72 jam terakhir, situs sendthesong.xyz mencatat lonjakan kunjungan hingga 808,45 persen dengan total tampilan halaman mencapai 80,01 juta.
Pesatnya perkembangan tak membuat situs satu ini luput dari kendala teknis. Untungnya, komunitas pengembang di media sosial amat membantu dalam mengatasi hambatan tersebut. “Rasa terima kasih Razan kepada mereka sangat besar, dan mereka telah menjadi bagian penting dalam kesuksesan platform yang kini telah mendunia," kata Razan.
Dekan FMIPA USK, Taufik Fuadi Abidin, mengungkapkan rasa bangganya terhadap Razan. Dia berharap, SendTheSong dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa dan lulusan lainnya untuk terus berkarya dan bersaing di tingkat global. “Kreativitas luar biasa dari alumni Informatika FMIPA-USK seperti Razan membuktikan bahwa anak bangsa mampu menciptakan karya yang diakui dunia,” ujarnya.
BAYU MENTARI