TEMPO.CO, Jakarta - Yandere adalah istilah yang sering digunakan dalam budaya populer Jepang, terutama dalam anime, manga, dan novel visual. Istilah ini merujuk pada karakter yang tampak manis, penuh cinta, dan perhatian pada awalnya, tetapi dapat menunjukkan sisi gelap yang berbahaya.
Perpaduan antara cinta yang mendalam dan perilaku ekstrem membuat yandere menjadi salah satu arketipe karakter yang menarik dan menonjol dalam dunia fiksi. Untuk itu, berikut adalah pengertian yandere, sifat, dan asal usulnya.
Pengertian Yandere
Secara harfiah, kata Yandere berasal dari gabungan dua kata dalam bahasa Jepang, yaitu yanderu (), yang berarti “sakit” atau “tidak sehat secara mental” dan deredere (), yang berarti "penuh cinta" atau "manja."
Dalam anime, yandere adalah karakter yang kebanyakan berjenis kelamin perempuan, yang menjadi sangat posesif terhadap orang yang dicintainya.
Karakter yandere biasanya menunjukkan kepribadian penuh cinta dan perhatian yang berlebihan kepada seseorang, tetapi di balik itu, mereka memiliki sisi gelap berupa perilaku obsesif, cemburu ekstrem, atau bahkan kekerasan.
Karakter Yandere sering kali terlihat menggemaskan dan polos di permukaan, tetapi mereka dapat berubah menjadi sosok yang sangat menakutkan jika merasa cintanya terancam.
Mereka tidak ragu untuk melakukan tindakan ekstrem, seperti mengisolasi, memanipulasi, atau bahkan menyerang orang lain, demi mempertahankan hubungan mereka.
Sifat dan Ciri-Ciri Yandere
Karakter yandere dapat dikenali dari beberapa sifat dan ciri khas. Berikut lima sifat utama karakter yandere.
1. Manipulatif
Karakter ini berusaha mengendalikan situasi untuk memastikan mereka tidak kehilangan orang yang dicintai.
2. Mengisolasi
Melakukan segala cara agar hanya mereka yang ada di dekat orang yang dicintai, menjauhkan yang lain.
3. Submisif
Sepenuhnya setia kepada satu orang tertentu dan bersedia melakukan apa saja yang diminta oleh orang tersebut.
4. Menghilangkan
Tipe ini dikenal paling ekstrem. Mereka dapat menyerang saingan, bahkan orang yang mereka cintai, jika merasa terdesak.
5. Delusi
Meyakini bahwa cinta mereka diterima, meskipun tidak demikian. Mereka menciptakan alasan untuk membenarkan perlakuan buruk dari orang yang mereka cintai agar sesuai dengan pandangan delusinya
Asal Usul dan Sejarah Yandere
Istilah yandere berasal dari media Jepang seperti anime dan manga. Meskipun konsep ini mulai muncul sejak tahun 1980-an, istilah yandere sebagai jenis karakter baru dikenal luas pada awal tahun 2000-an. Selain di anime dan manga, karakter Yandere juga bisa ditemukan dalam genre lain.
Yandere merupakan cabang dari tsundere, arketipe karakter anime lain yang menggambarkan karakter yang kadang bersikap romantis. Namun, tsundere biasanya memiliki kepribadian keras, dingin, atau pemarah yang perlahan berubah menjadi lembut dan penuh kasih.
Karakter yandere biasanya digambarkan sebagai perempuan, meskipun ada juga versi laki-laki. Seorang yandere laki-laki sering disebut sebagai "yandere otaku" atau "wota” untuk membedakannya dari yandere perempuan yang lebih umum.
Mesk begitu, beberapa pihak menganggap karakter yandere kontroversial karena penggambaran mereka sering mengaitkan kekerasan dengan penyakit mental.
Konsep seperti "kepribadian ganda" yang digunakan untuk menjelaskan perubahan perilaku yandere tidak akurat, dan ini dapat memperkuat stigma bahwa orang dengan gangguan mental lebih cenderung melakukan kekerasan.
Karakteristik yandere juga menjadi inspirasi dalam budaya populer. Meme yang menampilkan ekspresi, pose, atau transformasi yandere sering beredar di komunitas penggemar anime.
Bahkan, pada tahun 2014, gim Yandere Simulator menjadi populer. Dalam gim ini, pemain berperan sebagai seorang yandere yang harus menghentikan, bahkan membunuh, siswi-siswi lain yang dianggap sebagai saingan dalam memperebutkan cinta seorang pria.