BI: Cadangan Devisi Sampai Akhir Maret 2025 Mencapai US$157,1 Miliar

1 day ago 10

(Beritadaerah-Jakarta) Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Ramdan Denny Prakoso menyampaikan Bank Indonesia kembali mencatatkan sinyal positif bagi ketahanan ekonomi nasional. Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Maret 2025 tercatat mencapai 157,1 miliar dolar AS, naik signifikan dibandingkan posisi bulan sebelumnya yang sebesar 154,5 miliar dolar AS. Hal ini disampaikan Ramdan dalam pernyataan resminya pada Senin (14/4).

Menurutnya, kenaikan cadangan devisa tersebut antara lain bersumber dari penerimaan pajak dan jasa, serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah, di tengah strategi Bank Indonesia dalam menstabilkan nilai tukar Rupiah di tengah tekanan ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi.

“Posisi cadangan devisa yang meningkat ini mencerminkan ketahanan sektor eksternal yang tetap solid dan kesiapan Indonesia dalam merespons dinamika ekonomi global yang tidak menentu,” ujar Ramdan.

Lebih lanjut, Bank Indonesia mencatat bahwa posisi cadangan devisa pada akhir Maret 2025 tersebut setara dengan pembiayaan 6,7 bulan impor, atau 6,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Angka ini jauh melampaui standar kecukupan internasional yang berada di kisaran tiga bulan impor.

“Artinya, cadangan devisa kita tidak hanya cukup, tetapi sangat memadai untuk menopang ketahanan ekonomi nasional dalam jangka pendek hingga menengah,” tambahnya.

Cadangan devisa yang kuat memiliki peran strategis dalam menjaga stabilitas makroekonomi, memitigasi gejolak nilai tukar, serta menjaga kepercayaan investor global terhadap perekonomian Indonesia.

Ke depan, Bank Indonesia memandang posisi cadangan devisa masih akan tetap memadai dan berkelanjutan, didukung oleh sejumlah faktor kunci. Di antaranya adalah prospek ekspor Indonesia yang tetap terjaga, potensi surplus neraca transaksi modal dan finansial, serta persepsi positif investor asing terhadap stabilitas dan prospek pertumbuhan ekonomi nasional.

“Imbal hasil investasi yang tetap menarik dan iklim ekonomi yang stabil membuat Indonesia tetap menjadi destinasi yang dipercaya oleh pelaku pasar global,” ujar Ramdan.

Bank Indonesia juga menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam menjaga ketahanan eksternal dan stabilitas perekonomian nasional. Langkah ini dipandang krusial guna menjaga keberlanjutan pertumbuhan ekonomi, terutama dalam menghadapi ketidakpastian global yang masih menyelimuti pasar keuangan internasional.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |